Empat tahun yang lalu, aku datang dan mengemis cintanya, tapi dia menampiknya.
Empat tahun yang lalu, aku memutuskan untuk pergi, meninggalkan tanah airku dan seluruh kenangan juga cintaku untuknya.
Empat tahun yang lalu, dia saksikan sendiri kehancuranku dengan matanya.
Empat tahun yang lalu, dia tidak melirikku sama sekali ketika aku teteskan air mataku hanya untuknya.
Sekarang aku kembali. Dengan jiwa yang baru dan semangat baru. Tapi kemudian dia hancurkan aku lagi untuk kedua kalinya. Dia patahkan semangatku. Dia rebut apa yang seharusnya menjadi milikku. Dia renggut alasanku bertahan disini.
Dia pikir, secangkir kopi dapat merekatkan serpihan hati menjadi kepingan yang utuh kembali?
****
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil and A Cup of Coffee
RomanceLarissa la Armanno sudah biasa ditolak, terutama dengan fakta bahwa dia adalah Armanno pertama yang terlahir sebagai seorang perempuan. Bisnis gelap yang dijalankan keluarganya jelas tidak menerima sosok perempuan sebagai pemimpin mereka. Karena itu...