Ratap pilu, tangis membisu, tawa yang semu
Dengan hati yang rapuh ku persembahkan padamu
Wahai keping hatiku, apa kabar dirimu?
Disini ku dilanda rindu
Masihlah menjadi sebuah misteri arti dari sebuah tatap
Penuh gores, menusuk, dan kian merapuh
Ingin raga ini bertanya hanya untuk memuaskan hidup
Tapi apalah arti bila ternyata itu hanya lalu
Kini bersandinglah kau dengannya
Putri hawa yang berjubah tawa
Apalah aku yang hanya mannequin berselimut ketidaktahuan
Terkekanglah aku oleh kesendirian
(03-12-16)
A/N:
author masih nggak percaya pernah nulis poem di atas wkwkwk (*digampar sandal) maklum lah resolusi 2017 masih belom jalan :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Sungai Kata Tak Berujung
PoesíaIni hanya segelintir tulisan, Tulisan yang tak kan pernah terucapkan Ini hanya tumpukan kata, yang usang di sudut ruang bernama 'hati' Ini hanya pasukan alfabet, yang bersiap perang di perbatasan harapan dan kenyataan hope u like it.. happy readin...