Chapter 2

2.8K 325 33
                                    

   Terik matahari yang menyengat tidak mematahkan semangat juang seorang pemuda manis bersurai orange, dengan langkah pasti dia berjalan ke arah pemuda lain yang tengah bercanda bersama kerumunan pemuda-pemuda lainnya, keringat terlihat jelas masih menempel pada permukaan seragam olah raga mereka.

hari ini, Jimin si pemuda yg sekarang tengah berjalan ke arah mereka itu sudah membulatkan tekad nya.

"usai pelajaran olah raga, kamu harus bisa ngungkapkannnya chim, dari pada nanti keburu di ambil orang" ia mengingat kembali kata-kata temannya , dengan langkah yang semakin pasti jimin akhirnya memberanikan diri pada hari ini.

"JIMIN , kamu pasti bisa!" ia tersenyum penuh semangat.

dengan pasti dia kembali melangkah menuju segerombolan pemuda yang masih memakai seragam olahraga mereka.

"Kook, sepertinya seseorang mau mengatakan sesuatu padamu"
salah satu teman jungkook (target jimin) menunjuk ke arah jimin dengan dagunya, jimin yang berada tepat di belakang jungkook mendadak kaku.
jungkook menyernyitkan dahinya penasaran lalu dengan segera ia menolehkan kepalanya kebelakang, melihat seseorang dengan tubuh mungil itu tertunduk menghadap ke arahnya dgn sigap ia langsung membalikan diri.

"ada apa jimin-ssi?" tanya jungkook to the point.

Deg!

'ah dia tau namaku?'

dengan gugup dia akhirnya memberanikan diri mendongak ke atas, menatap wajah jungkook yang rupawan.
aduuuh entah kenapa nyalinya yang tadi sebesar gunung mendadak menciut begini... dari dulu jimin memang pengecut, meski punya kelakuan ajaib yang bikin orang di sekelilingnya geram bukan main tapi kalau berhadapan sama orang yang di suka semua orang juga sepertinya bakal kaya begini. tapi semenjak masuk sekolah menengah atas sikapnya menjadi pendiam, makanya tidak heran jika banyak yang tidak mengenalnya. saat jungkook menyebut namanya dengan baik, ah rasanya jimin senang sekali, ada sedikit rasa percaya dirinya yang muncul kembali.

"kau tau namaku?" tanya jimin antusias.

"ah tentu saja, kamu kan teman satu kelasku.. bagaimana mungkin aku tidak mengenalmu" jawab jungkook ramah, jimin semakin merasa senang.

"ada apa memangnya jimin-ssi? tumben sekali, biasanya di saat jam olahraga kamu selalu duduk berdua bersama teman kecilmu" jungkook bertanya sekali lagi, masih merasa heran dengan kemunculan jimin yang di kenal pendiam ini.

jimin tersenyum gugup, tapi senyum manis itu tak luput dari pandangan jungkook dan entah kenapa pipinya memanas saat jimin semakin melebarkan senyumnya sembari beradu tatap dengannya.

'ah kenapa aku malah jadi gugup?'

"eum anu.. a-aku.."

"dia mungkin mau menyatakan cinta padamu jungkook hahaha" temannya tiba-tiba ikut menimbrung.

"ah benar, dia malu-malu begitu pasti mau nembak nih, jiaaaah jungkook..." teman jungkook yang tingginya seperti tiang pun ikut mengompori bikin jungkook jadi merasa kesal entah kenapa.

"aissh diamlah kau Namjoon, dan kau Mingyu akan ku sumpal mulutmu kalo bicara yang aneh-aneh lagi!" bentak jungkook kesal.
jimin tersentak kaget melihat perubahan ekspresi jungkook saat mendengar gurauan temannya, tiba-tiba saja rasa percaya dirinya kembali menguap dan ada setitik rasa takut yang kembali muncul ke permukaan.

'dia marah..'

"wah kau sensi sekali, aku cuma bercanda.. "ujar mingyu pura-pura takut dengan menyembunyikan tubuh bongsornya di balik tubuh pendek Yoongi, salah satu teman manis mereka.

Give LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang