Chapter 1 : Sold

7.1K 518 31
                                    

The world is moving too fast. I'm the only one who's legs are limping. The path I walk is never-ending. What's the end of the road? Will I know the answer if I go with my eyes closed?

-epik high

"Kemarin malam kacau sekali." Naruto menyeruput mienya dengan cepat. "Aku kena ancaman dan dipecat."

"Wow! cepat sekali kau bercerita, Apa yang kau lakukan?" tanya Kiba, teman kuliah yang setia menemani Naruto.

"Buruk sekali. Aku berniat membantu, tapi buruk sekali." Naruto menyeruput mienya lagi dan meminum jus jeruknya. "Makanya aku takut ini akan menjadi makanan paling enak untuk bulan ini."

"Tolong jelaskan secara rinci, Naruto." Kiba mendesah kesal. "Kau benar-benar senang ya membuat orang penasaran?"

"Kemarin aku kerja di bagian kasir mini market seperti biasanya untuk shift malam. Aku biasanya was-was kalau hal itu bisa saja terjadi."

"Apa? Penodongan?"

"Tepat sekali. Dia menodongkan pistol tepat di kepalaku, membuatku sangat takut."

"Lalu apa yang kau lakukan?"

"Aku tidak ingin mati. Jadi aku melakukan apa yang dia minta."

"Wow..." Kiba pura-pura tercengang.

"Saat aku membuka laci uang, orang itu menengok ke segala tempat untuk melihat situasi sekitar dan saat itulah aku mengambil kesempatan untuk memukul rahangnya dua kali dan berhasil membuatnya tidak sadarkan diri."

"Wow... kau hebat." Kali ini Kiba benar-benar tercengang. "Tapi kenapa kau dipecat?"

"Setelah itu aku menelepon polisi dan keadaan menjadi tak terkendali meski penjahatnya telah pingsan, polisi datang dan warga pun datang. Aku lupa kalau aku membiarkan lacinya terbuka."

"Kau luar biasa."

"Seseorang memutus aliran listrik dan ketika lampu menyala, semua uangnya hilang."

"Sangat luar biasa."

"Pelakunya hilang, dicari pun tak dapat dideteksi. Polisi benar-benar tidak berguna saat itu. Pemilik tidak terima kalau itu sebuah musibah dan aku dituntut untuk mengganti semua uang yang hilang itu karena dinilai sebagai sebuah kelalaian."

"Yang benar saja, bagaimana kalau kau membela dirimu sendiri?"

"Gagal. Aku mencobanya namun gagal. Pemiliknya adalah seorang yakuza. Dia mengancamku akan melakukan hal buruk padaku jika tidak menurutinya."

"Well yeah, yakuza akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang." Air muka Kiba berubah menjadi ngeri. "Apa yang dilakukan polisi-polisi sialan itu?"

"Ketakutan. Mereka membawa penjahat yang aku pukul itu lalu pergi."

"Berapa uang yang harus kau ganti, Naruto?" Kiba terus melontarkan pertanyaan layaknya wartawan.

"Satu juta yen."

"Banyak sekali."

"Ya kan? Aku benar-benar sial. Uang yang habis tidak akan segitu dan sudah ada laporannya juga di komputer. Bos memaksa ingin uang sebanyak itu untuk dianggap sebagai denda kecerobohanku tapi Bagaimana aku mendapatkan uang sebanyak itu...? Ugh!" Naruto mengacak-ngacak rambutnya sendiri. Sedikit memijat kepalanya yang pusing.

Ore No MonoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang