Naruto tak pernah tahu dia akan bertemu dengan orang itu disini. Terlebih lagi dia adalah ayah dari Sasuke. Selama sepuluh tahun ia terus mencarinya, tanpa tahu namanya, yang ia ingat hanya rupanya.
Dia ada disana.
Membaca dokumen-dokumen hasil bisnisnya, hidup dengan sangat baik.
Naruto menutup kedua matanya sejenak, menenangkan dirinya sendiri lalu menampilkan senyum terbaiknya.
"Senang bisa bertemu dengan anda, Tuan." Kata Naruto setelah menyimpan makanan di mejanya.
"Kau pekerja baru?" Tanya Fugaku dengan ekspresi yang menyidik.
"Ya, saya sudah bekerja disini selama satu minggu sebagai asisten Sasuke-sama." Naruto terpaksa memakai akhiran 'sama' pada nama Sasuke karena sedang berbicara dengan Fugaku.
"Hoo... sebutkan namamu, anak muda..."
"Naruto, Tuan."
"Margamu?"
"Uz-Umino, Tuan." Naruto memutuskan untuk memakai marga ayah angkatnya.
"Mendekat kemari." Perintah Fugaku.
Dengan ragu Naruto mendekat ke arah Fugaku. Kini jarak hanya satu meter.
"Lebih mendekat lagi." Fugaku memerintah lagi.
Naruto semakin ragu, ia melangkahkan kakinya dengan pelan. Jarak mereka kini sangatlah dekat. Fugaku melihat wajah Naruto dengan seksama membuat Naruto tak nyaman.
"Kau mirip sekali dengan seseorang yang kukenal."
Naruto membalasnya dengan senyuman. "Wajah saya pasti pasaran sekali."
Fugaku menggeleng. "Tidak... sama sekali tidak... jarang sekali yang memiliki paras sepertimu, aku telah mencarinya kemana-mana..."
"Mengapa anda melakukannya, Tuan?"
"Saya telah banyak berdosa padanya, ingin meminta maaf kepadanya."
"Anda yang memiliki banyak koneksi, banyak anak buah dan masih belum bisa menemukannya... bukankah itu berarti orang itu telah tiada?" Naruto tahu, orang yang dimaksud Fugaku adalah ayahnya yang bernama Minato.
Dalam sedetik Fugaku tersentak. Kemudian ekspresinya mulai sendu.
"Anda sudah tahu dia telah tiada, tapi anda masih mencarinya, Tuan?"
"Aku benar-benar sudah banyak berdosa padanya, aku tak tahu apa yang harus kulakukan lagi. Aku benar-benar mencintainya..." Fugaku memandang Naruto dalam. Mengelus pipi Naruto dengan tangannya. "Kau sungguh mengingatkanku pada orang itu..."
Kali ini Naruto yang kaget. Apakah Fugaku mencintai ayahnya?
Yang benar saja...
Naruto kemudian memaksakan senyum. Dia pegang tangan Fugaku yang ada di pipinya. "Haruskah saya datang lagi kemari agar anda bisa mengingat orang itu?"
"Ya, datanglah kemari..." kata Fugaku. "Aku akan sangat senang..." Fugaku melepaskan tangannya dari wajah Naruto. Naruto membungkuk dan pergi.
Setelah keluar dari kamar Fugaku, Naruto langsung melesat ke kamar mandi. Mencuci mukanya dengan sangat kasar, sebisa mungkin menghilangkan sentuhan tangan Fugaku yang menurutnya menjijikkan. Ia kemudian melihat pantulan dirinya sendiri di cermin.
Wajahnya memang mirip ayahnya, mata dan rambutnya adalah milik ayahnya. Ya, Fugaku bukan mencintai ibunya, melainkan ayahnya.
Apa hubungan Fugaku dengan ayah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ore No Mono
FanfikceBanyak kejadian buruk menimpa Naruto. Apa daya Naruto hanya orang kecil kekurangan uang. Tapi dia harus membayar hutang, terlebih lagi kepada seorang yakuza kejam. Bagaimana nasib sial selanjutnya? Check this out! SasuNaru