Setelah upacara pembukaan mos yang sangat membosankan itu, Yuuna dan kedua sahabatnya Emilia dan Chika beristirahat di bangku Taman sekolah.
"Eh guys tadi gue ketemu cowok ganteng banget "Ujar Yuuna menggebu-gebu.
"Seganteng apa heh?? "Ledek Emilia .
"Iiih..that so very handsome guys"
"Auh ah terang "Timpal Chika
"OMG.. Terserah lah. Gue mau ke toilet "
Dengan langkah sebelnya itu Yuuna melenggang tanpa memperhatikan jalannya dann
"Bruuukkk" kakinya tersandung meja
"jatoh deh gw"Batin Yuuna pasrah sambil menutup matanya.
"Kok gk jatoh ya? "Batin Yuuna lg. Kemudian Yuuna membuka matanya.
Mata hitam obsidian yang mampu meneggelamkannya sampai titik terdalam.
Mata itu sangat mempesona, kini menatapnya sangat dekat.
Seluruh penghuni kantin perhatiannya tertuju pada pemandangan yg sgt dpt membuat iri.
Sadar dgn posisi mereka, cepat-cepat Yuuna berdiri
"Maaf ya"Ujar Yuuna gugup.
Tpi Stev hanya tersenyum simpul.
"Lain kali hati-hati ya, Yuuna"Ujar Stev lalu pergi dgn gaya coolnya.
Masih mematung di situ, Yuuna seperti tak sadarkan diri .
"Hei.. Yuuna"Kejut Emilia
"Loe gpp? "Tanya Chika.
"Tadi itu cowok yg loe mksd? "Tanya Emilia"Iya"Jwb Yuuna masih menatap kagum punggung Stev yang kian menjauh.
"Haduh pke Blushing segala"Ledek Chika.
"Apaan sih? "Ujar Yuuna makin merona .
Masih terbayang kejadian tadi, membuat Yuuna senyum-senyum sendiri.
TBC