Last Day

67 8 0
                                        

Yuuna masih mengantuk tapi tetap mencoba mengikuti MOS terakhir ini dengan semangat.

Mengantuk? Knp?..., Ya karena ia harus begadang untuk membuat sebuah surat Cinta yang manis, entah untuk siapa itu.

"Surat ku ini terlalu manis "Batin Yuuna memuji-muji karyanya itu.

Tibalah saatnya surat-surat terbaik akan dibacakan oleh si penulisnya sendiri. Dan paling pertama adalah Stev

"Debaran jantung ku saat pertama kali melihat,memandang,dan mendengar suara mu membuat ku selalu sulit bernafas ketika ku melihat mu kembali.Entah senyum mu,tawa mu,wajah mu,dan sosok dirimu itu yang kini ada dibenakku saat ku tuliskan surat ini.Ku tak tau apa yang harus ku tuliskan tentang dirimu,jika dunia tak ada lagi tempat berpijak dan tak ada lagi cinta.Ku tetap mempertahankan sisa cinta ku untuk mu. Meski aku harus berdiri ribuan tahun menunggu kau mengatakan YA, Aku akan lakukan itu.Atau jika kau bahagia dengan orang lain, ku kan menunggu saat kau butuhkan ku. Karena hatiku satu dan itu kamu" semua yang mendengar surat cinta yg dibacakan oleh Stev sgt terbawa tak terkecuali Yuuna ia bahkan hampir menangis.

Hal itu tak luput dari pandangan Pan MOS.Yuuna langsung dibawa ke depan
"Ada apa nih kak??"Ujar Yuuna bingung.

"Eeh Lihhat nangis loh"Ujar kak Pan MOS tadi

"Cieee..ciee"Ujar yg lain kompak.Yuuna bersemu-semu merah gitu

"Knp de, kok semu-semu merah"Goda Kakak PAN MOS.

"Apaan sih kak, ini tadi digigit nyamuk"Coba Yuuna untuk ngeles.

"Emangnya ada nyamuk smpe mukanya merah bgt"Goda Kak PAN MOS.

Dan Stev hanya senyum-senyum saja melihat Yuuna digodain Kakak-Kakak PAN MOS.
"Ciee.. Cowoknya senyum-senyum lagi" Goda Emilia lantang.
Sontak yg lain bilang CIEEE. Dan dua-duanya kontras bgt sama-sama Blushing.

Hari sdh sore Acara Mos itu pun telah berakhir, Sekarang Yuuna dkk sedang duduk dibangku dekat sekolah menunggu jemputan, sampai teman-temannya pulang Yuuna tak kunjung dijemput juga oleh orang tua nya.

"Haduh... Sampai kapan gue disini "keluh Yuuna sangat lelah
"Tiit.. Tiit.. Tiit"

"Hai Yuuna mau pulang bareng "Tawar Tino, "Aduh males ah.. Ikut loe. Badan loekan bau"Ujar Yuuna mengibas bau

"Enak aja, gue pke parfum 3 botol tau"Bela Tino

"OMG HELLO!!!, Emang gue peduli"Ujar Yuuna.

"Hai Yuun mau pulang bareng"Ujaar Stev tiba-tiba.

"Eeeh... Stev" Yuuna kaget bukan main melihag Stev yang tiba-tiba ada di sini.

"Emmm boleh"Ujar Yuuna malu-malu.

"Duluan TINO BAU"ujar Yuuna, dan Tino hanya diam saja. Kemudian Yuuna dan Stev pergi dgn motor Stev.

Saat dijalan tiba-tiba turun hujan. Dan Yuuna dan Stev terpaksa berteduh di halte bus.

" Huh.. Basah"keluh Yuuna melap bajunya yg basah. Lalu, Stev melepas jaket nya dan memakaikannya pada Yuuna, saat itu Mata mereka bertemu pandang.

1,2,3,4,5 detik Stev dan Yuuna lalu mengalihkan pandangan nya.

"Emmm...loe gk kedinginan?" Tanya Yuuna nampak khawayir "Enggak pke aja "Ujar Stev.
Beberapa jam berlalu, dan hujan sudah reda, tetapi mereka berdua malah tertidur. Dgn posisi Yuuna menyandarkan kepalanya dibahu Stev, bgtu jg sebaliknya. Tpi akhirnya Yuuna bangun, sadar akan posisi mereka Yuuna langsung bangun, dan Stev terkejut. "Ummm.. Hujannya sdh reda"Ujar Yuuna buru-buru. Kemudian Stev mengantarkan Yuuna kerumah.

"Thanks Stev"Ujar Yuuna
"Iya sama-sama "Balas Stev tersenyum.
"Ya... Udh aku masuk ya, hati-hati ".
Baru masuk kekamarnya Yuuna langsung jingkrak-jingkrak ,lompat-lompat kegirangan. "Ooh... Stev"

Di Ujung Jalan(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang