I try to survive but I cant stand this any longer....
So please... Let me go NOW~ Seminggu Kemudian ~
Sudah seminggu sejak kejadian itu, aku tak pernah bertemu dengan seulong ataupun menghubunginya.
Berkali-kali ia mengirim pesan singkat ke ponselku tapi tak ada satupun yang ku balas. Dan ia mencoba untuk menghubungiku, tapi tak pernah kujawab.
Aku tahu tidak bisa seperti ini terus menerus. Tapi hatiku masih belum sanggup menerima kenyataan yang sebenarnya. Setiap malam aku hanya bisa memandangi fotonya yang berada di halaman terakhir buku harianku.
Dan saat aku melihatnya, kenangan itu teringat kembali. Kenangan yang membuat hari-hariku menjadi kelam seperti ini.
Sungyoung yang merasa kasian padaku akhirnya pergi menemui seulong untuk minta penjelasannya.
Padahal aku sudah berkali-kali bilang padanya kalau ini urusanku, namun ia hanya berkata kalau ia sudah tidak tahan dengan sikapku yang selalu menahan diri seperti ini.
Dan saat itu juga, sungyoung membawa seulong padaku.
"Kyungmin-ah, cepat selesaikan masalahmu dengannya. Kau tidak bisa terus menerus seperti ini, kan? Kau harus tau yang sebenarnya." ujar sungyoung kesal.
"Tapi..." aku tidak bisa melanjutkan kata-kataku lagi.
”Masalah apa? Memang kita punya masalah jagi?" tanya seulong padaku.
Aku memandangnya heran, hebat sekali ia bisa menyembunyikan masalah seperti ini. Akupun mulai menangis mendengar pertanyaannya.
"Kau jangan berbohong lagi, seulong!" hardik sungyoung sambil mendorong seulong cukup keras.
"Sungyoung-sshi, tolong jangan campuri urusan kami. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kalian bicarakan. Dan kenapa kau menangis, kyungmin? Apa aku berbuat kesalahan padamu?" tanya seulong dengan nada lembut seperti biasanya.
"Aku harus bicara sekarang. Atau hatiku akan semakin hancur," pikirku.
"Seminggu yang lalu aku melihatmu bersama dengan seorang gadis di mall. Dan ibuku yang tidak sengaja bertemu denganmu berkata kalau gadis itu adalah pacarmu. Padahal dia bilang, jika saat ini kau masih bersamaku, ia akan menyetujui hubungan kita. Tapi.... "
Sejak awal pembicaraan, suaraku telah tenggelam dalam isakan tangis yang tidak bisa ku redam. Aku tidak bisa melanjutkannya lagi. Tidak bisa.
Dan saat aku terdiam, seulong dengan lembut merengkuhkan tubuhku ke arahnya. Ia memelukku dengan sangat erat dan berkata,
"Tapi, saat kau mengirim pesan untuk memastikan aku ada di mana, aku bilang bahwa aku sedang membantu ibuku, begitu?"
”Benar, aku ingin tahu kenapa kau berbohong?" kataku dalam hati sambil tetap menangis di pelukannya.
"Maaf telah membuatmu salah sangka. Wanita itu adalah adik sepupuku yang baru datang dari incheon. Ibuku minta tolong padaku untuk mengajaknya berkeliling, karena ia sedang ada urusan mendadak.
"Dari dulu adik sepupuku itu sangat dekat denganku, dan selalu saja bilang kalau ia menyukaiku. Dan saat ibumu bertanya aku sedang bersama siapa, ia langsung saja menjawab kalau dia adalah pacarku."
Aku mulai menghentikan tangisku, dan memandangnya heran, begitu juga dengan sungyoung yang tidak kalah kagetnya denganku.
"Kenapa kau membiarkannya berkata seperti itu?" tanyaku padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Even If I Die, I Can't Let You Go
FanfictionKyungmin tak pernah menyangka, pertemuannya dengan Seulong akan mengubah hidupnya. Dari perempuan polos yang hanya tahu belajar saja, kini mulai mengerti artinya Cinta. Mencintai dan Dicintai. Mempercayai, hingga akhirnya tersakiti. Ikutila...