Laki-laki bernama Arvind,kini sedang duduk di bangku perpustakaan sembari memasukan suap demi suapan roti isi.
Dengan earphone hitam di colokan ke kedua telinganya,Arvind mengganti halaman novel selanjutnya.
Arvind menyukai sepi,contohnya sekarang, dia lebih memilih menyendiri di perpustakaan pada jam istirahat.
Bukan berarti Arvind menyendiri karena dia tidak ada teman,bukan.
Karena Arvind tidak ingin saat-saat membaca novel nya terganggu."Hmmm,buku sejarah di mana sih?,"
Suara nyaring dari seorang siswi menggangu kosentrasi Arvin."Eh,lo tau gak?rak buku-buku sejarah?" Siswi itu menoel-noel kan jari telunjuk nya ke pundak Arvind
Berdecak pelan,Arvind menjilat bibir luarnya lalu berbicara,"Di rak ketiga,setelah rak ini."
Siswi itu mengganguk-anggukan kepala nya mengerti,"Oke,thanks"
Baru beberapa langkah pergi,siswi itu kembali lagi ke arah Arvind.Menjulurkan tangannya siswi itu berbicara,"Athira,lo?"
Arvind hanya memandangi juluran tangan dari Athira,"Arvind"
Athira tersenyum kaku,"oke thanks kenalannya" lalu pergi untuk mencari buku sejarah tadi.
***
Kini,Athira bingung harus memilih buku sejarah yang mana,di sini banyak sekali buku-buku sejarah sampai-sampai ia bingung harus memilih buku yang mana.
Tersenyum bahagia,"yang ini aja deh." Mengambil buku yang tadi dia pilih,Athira menuju meja bu Mella untuk mengisi daftar pinjaman buku perpustakaan.
"Bu saya pinjam buku ini,tiga hari" Athira menyerahkan buku Sejarah untuk di beri cap,tanda pinjam.
"Jangan sampai hilang,robek at-" bu Mella menggantungkan ucapannya,karena Athira sudah mengucap kannya dahulu,
"Atau rusak,iyakan bu?aduh bu saya itu udah sekolah dua tahun di Sma ini,saya juga sudah hafal ucapan ibu sebelum ibu ngomong,makasih bu bye" Athira melengos pergi dari hadapan bu Mella
"Yo wes,tak kasih tau malah pergi" bu Mella berbicara dengan logat jawanya.
***
Jika Athira sibuk dengan tugas sejarah nya,tidak dengan Arvind.
Kini Arvind,farell,ferian dan daniel
Sedang duduk di caffe depan sekolah,sehabis sekolah Daniel mengabari Teman-temannya termasuk Arvind untuk kumpul di caffe di depan sekolah nya."Ngapain lo ngajak kita ngumpul?" Tanya Farell ke pada Daniel
Yang di tanya malah sibuk dengan ponsel nya,dengan sepotong kue di tangan kanannya.
"Woi tai" Farell memukul pelan pundak Daniel,
Yang di pukul pun menoleh,"apa?!"
Daniel melirik Farell sebentar,lalu kembali fokus ke ponselnya."Lo ngapain ngajak kita ke sini?" Tanya Farell lagi,
"Ga papa,pengen aja gitu ngobrol sama temen-temen" jawabnya Acuh tak acuh,
Mendorong pelan kepala daniel,Ferian mengambil sepotong kue yang tadi ia pesan,"ngobrol-ngobrol pala lo gundul,lo sendiri sibuk sama hp lo,"
"Yakan,lagi explor instagram sekalian stalk cewek cantik" Daniel cekikikan sendiri saat melihat salah satu foto.
"Kenapa dia?" Arvind bicara seadanya.
"Gak tau,gila kali ah" jawab Ferian acuh,
Arvind hanya mengganguk-anggukan kepalanya.
"Vin,vin" Farell menyikut perut Arvind,yang membuat Arvind meringis pelan,
"Hm?" Jawab Arvind tanpa menoleh ke arah Farell,
"Lo tau Athira?" Tanya Farell
"Gak,"Arvind kembali membaca novel nya,meghiraukan teman-temannya yang sedang membicarakan sosok 'Athira' tersebut.
Namun,Arvind tetaplah Arvind,tidak peduli pada siapapun,apapun,bagaimanapun,
Kecuali keluarga dan teman-teman dekat Arvind.-✨-
HEHE SENGAJA GK AKU BUAT PROLOG,KARENA PENGEN AJA GITU H3H3
INI PERTAMA KALINYA AKU BIKIN CERITA COWOK DINGIN GITU,SO MAAFKEUN KALO JELEK/ANEH 😚
VOTE COMENT :*
KAMU SEDANG MEMBACA
[SHORT STORY] My Ice Prince
Roman pour Adolescents[JUDUL SEBELUMNYA : ONLY HOPE] SHORT STROY *** "Karna menata hati,tidak semudah menata kertas" Namanya,Arvind zahair akalanka Lelaki dingin namun bagiku dia sangat tampan,lelaki berhati batu namun bagiku dia berhati mulia,lelaki yang memiliki ota...