TAKE 2

66 4 2
                                    


Alle memutuskan untuk langsung pulang ke apartmentnya tanpa menyapa keluarga Hartono terlebih dahulu. Itu disebabkan karena hari ini ia cukup lelah dengan semua gossip yang beredar kalau Abel telah kembali.

"Terima kasih sudah mengantarku sayang, hati-hati ya," Kata Milla sambil memberikan kecupan ringan pada pipi Alle.

"Yes, goodnight baby," Ucap Alle mesra dan segera memasuki mobilnya kembali lalu melaju menembus jalanan kota malam.

Seharian penuh Alle habiskan waktunya bersama Milla, calon istrinya itu. Tapi pikirannya tak lepas dari seorang wanita yang dulu pernah mengisi hari-harinya dulu.

Adalea Bellvania Effendi.

"Kenapa dirimu harus kembali disaat aku akan melupakanmu dan menjalankan hidupku yang baru dengan Milla?" Kata Alle berbicara sendiri dan tetap fokus pada mobil yang ia kendarai.

Beep beep

Alle mulai mencari dimana ia meletakkan hpnya. Ia sempat bingung setelah melihat layar hpnya karena nomor yang ada disitu tidak ia kenali. Namun ia berfikir itu adalah telefon dari salah satu karyawannya jadi ia segera mengangkatnya.

"Hei aku sedang menyetir dan dengan siapa aku bicara?"

"Suaramu bertambah berat Alle," Kata seseorang dalam telfon itu.

"Apa aku mengenalmu?" Tanya Alle kesal karena hanyalah telfon tak penting dan itu mengganggu konsentrasinya menyetir.

"Kau mengenaliku itu sudah pasti."

"Cepat katakan apa maumu karena sekarang aku sedang tidak dalam situasi untuk bermain tebak-tebakan."

"Abel, hanya orang terdekat yang dapat memanggilku dengan sebutan itu."

Alle segera memberhentikan mobilnya mendadak di pinggir jalan. "Aku tidak mengenal wanita bernama Abel, sorry," Kata Alle berusaha bersikap normal. Bagaimana wanita ini mendapatkan nomorku?

"Aku bisa dengan mudah mengetahui nomor telfonmu karena aku adalah seorang Effendi, Allen,"Jawab Abel seakan-akan ia mengetahui apa yang ada dipikiran Alle sekarang.

"Aku tidak peduli kau siapa tapi saat ini kau menggangguku menyetir mobil," Jawab Alle seolah Abel adalah benar-benar wanita asing di hidupnya.

"Temui aku besok karena ada yang ingin aku katakan."

"Untuk apa aku bertemu dengan seseorang yang meninggalkanku dulu?"

"Sekarang kau mengenaliku? Aku ingin bertemu denganmu Alle, so please kasih waktumu ke aku untuk kita bicara berdua," Kata Abel.

"Abel, pertemanan kita sudah hancur saat kita masih SMA dulu, dan aku tidak ingin menemui wanita sepertimu lagi," Ucap Alle sambil menahan rasa sakit karena ia sesaat mengingat peristiwa yang sangat ia benci sampai sekarang.

"Datang dan aku akan menyelesaikannya besok," Kata Abel dan sesudah itu ia menutup telfonnya tanpa memberikan waktu bagi Alle untuk membalasnya.

"Wanita ini benar-benar tidak berubah," Dan aku selalu menyukainya, dulu.
.
"Ada apaan nih pagi-pagi muka lo bad banget."

"Jangan ganggu gue dulu sekarang," Jawab Alle.

"Serius banget kayaknya masalahnya."

"Rafa, gue tau lo itu ga ketinggalan jaman, dari kemarin emangnya lo ga nonton tv?" Kata Alle sambil menghela nafas beratnya.

"Oh, si teman masa kecil lo itu?" Ucap Rafa menebak.

Alle hanya menganggukan kepalanya. Ia sangat yakin kalau wajahnya sekarang ini benar-benar buruk. Memang banyak sekali hal yang harus dilakukannya di kantor saat ini, tapi bagaimana dia bisa bekerja kalau wajah wanita itu selalu menghantuinya?

"Lo udah ketemu dia Le?" tanya Rafa.

"Dia nelfon gue kemarin."

"Terus? Terus lo berdua ngomongin apa aja?" kata Rafa tertarik.

"Katanya sih, mau ngasih penjelasan kenapa dia dulu hilang ninggalin gue," balas Alle.

"Terus lo sekarang mau ketemu dia? Si Milla mau dikemanain, Le," Kata Rafa.

"Kenapa lo jadi bawa-bawa Milla sih? Urusan gue sama Abel juga udah selesai, buat apa gue ketemu dia lagi," Jawab Alle sambil membenarkan kemejanya yang lusuh dan berdiri dari kursi kantornya.

"Jadi lo gamau ketemu Abel lagi? Hm, Milla sih lumayan, tapi keluarga Effendi itu sangat luar biasa," kata Rafa ikut berdiri.

"Sekarang bukan masalah bisnis Fa, udah lah, main aja yuk," Ajak Alle dan Rafa langsung meng-iyakannya.

Hallo, support trs ya!!

How Can?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang