Satu Hati Satu Cinta (Threeshoot)

Reunion

7 tahun berlalu, dengan cepat. Sasuke masih terbayang wajah manis mantan tunangannya yang pergi meninggalkannya karena kebodohannya diwaktu ia masih muda dulu. Kini sebagai ayah muda di usianya 30 tahun sasuke masih tak bisa melupakan kekasih hatinya itu, itulah juga yang menjadikan alasan istri pertamanya memutuskan untuk bercerai. Menyudahi hubungan tanpa ketulusan yang sungguh menyesakkan.

5 tahun lamanya, Sasuke menjalani hidupnya bersama anak laki laki kesayangannya. Kousuke Uchiha. Yang tumbuh menjadi anak yang tampan persis ayahnya, dengan sifat yang keras. Apalagi, buah tak jatuh dari pohonnya, namun masalahnya, Kou sangat kehausan dengan kasih sayng ibu meski diluar dia tampak datar.

Sebuah tangan yang lebih kecil darinya menarik ujung jas, membuat Sasuke menoleh ke seorang anak kecil yang memiliki paras serupa dengannya. "Tou san, dari pada sedih, temani Kou ke taman saja" wajah anak itu terlihat tampan, tapi nada dan ekspresinya benar benar datar. (Ck ck ck ayah anak sama saja, sama sama expresionless)

Sasuke, lalu tersenyum kearah anaknya ini. Berdiri tanpa mengucapkan apapun berjalan diikuti Kou, melepas jasnya dan menyampirkannya ke kursi dan mengeluarkan kemejanya dari dalam celana bahan itu. Kou segera mengambil tas pungung hitamnya dan mengikuti tou sannya ke arah pintu mansion segera menuju taman kota.

Di taman.

Meski kou baru berumur 7 tahun, anak itu sangatlah cerdas. Meski hobinya adalah belajar, tapi kalo ditanya hal favorit, dia akan bilang "taman". Irit bicara persis ayahnya, mungkin maksud kata katanya adlah, dia suka pergi ke taman dan belajar disana, lebih menyenangkan ketimbang belajar di dalam kamar mewahnya. Mungkin itu salah satu hal yang diturunkan Menma, yaitu jalan jalan ke taman, seperti ibunya yang suka taman.

Disana Kou sibuk mengerjakan pr di bangku taman ditemani ayahnya yang sibuk melamun. Pernikahan yang berakhir kandas, entah mengapa membuatnya lebih ringan, tapi kalau ingat kepergian kekasihnya, Naruto, membuat hati Sasuke sesak bukan main. 'Seandainya aku lebih sabar, mugkin saat ini kita akan bersama. Tapi maafkan aku Naru, aku sangat menyayangi anakku, aku tak akan pernah menyesal kalau aku ingat saat hari kelahiran Kousuke. Penuh suka cita. Maafkan aku Nar...' lamunan Sasuke lenyap saat sosok dalam bayangannya berjalan melewatinya dibalik rimbunnya pepohonan. Sesosok pirang yang manis, Sasuke hampir mengira itu adalah wanita. Sadar bahwa itu Naruto Sasuke berdiri dan meninggalkan Kou yang masih sibuk.

Sosok pirang itu lebih terlihat dewasa kini, rambut pirangnya memanjang membuatnya jadi sangat cantik. Tubuhnya makin semok di bagian bokomgnya dan langsing. Sasuke hampir saja ngiler. Avaikan.

Naruto berjalan kearah bangku yang kosong, disana Sasuke dapat melihat bahwa Naruto membawa sebuah bundelan berwarna abu abu. Bayangan Sasuke langsung kemana kemana. Seandainya itu adlah bayangan dimana Narutonya sedang menimang bayi dari benihnya.

Sasuke sadar bahwa bayangannya nyata saat sebuah tangan mungil keluar dari bundelan itu mencoba menggapai wajah cantik ibunya. Naruto memandang kearah wajah mugil bayi berambut perak itu gemas dan sayng. Sasuke terperangah melihat betapa indahnya pemandangan itu, Naruto terlihat sangat keibuan. Tanpa sadar Kou ikut menganga melihat pemandangan yang ayahnya sedang lihat. Betapa Kou mau sekali memiliki ibu sepertinya.

Tanpa pikir panjang, Kou menghampiri Naruto dan mencabut bunga kertas dipinggir taman yang hijau.

"Eee..." Rin bergumam riang sambil berusaha fokus ke wajah ibunya. Naruto tersenyum, bahagianya memiliki bayi gembul yang mungil seperti rin, kulitnya dan rambutnya persis seperti ayahnya, Kakashi, seorang tentara, jendral yang kini sibuk bekerja lantaran adanya perang di desa hujan. Berbhaya adalah makanan sehari harinya, suami sah Naruto ini semenjak 2 tahun yang lalu memang jatuh hati pada sosok pirang mungil ini semenjak melihatnya 7 tahun lalu di kegiatan volunteer. Bersama Naruto selama 5 tahun dan menikah 2 tahun yang lalu, dan baru baru ini mendapat bayi mugil yang sama cantiknya dengan Naruto. Bahagia bukan?