Dammit!

195 17 0
                                    

Teettttt..

Dengan cepat kilat Ken langsung pergi berlari keluar. Tepat sedetik setelah bel istirahat pertama berbunyi.

Gue yang masih rapiin buku pelajaran tadi, langsung disamperin sama Teguh.

"Ayokk yank kekantin" Kata Teguh ke gue. Gue sih sebenernya masih agak canggung sama panggilan 'sayank' nya. Tapi gue seneng karna dia udah jadi pacar gue sekarang.

"Sorry Guh, gue nggak bisa"

"Emangnya kenapa yank?"

Gue menjawab berusaha agar terlihat tenang dan tidak gugup. "Gue mau ngerjain tugas sama Ken dikelas sebelah"

"Ngerjain tugas apa sih?"

Gue berpikir keras. Gue harus bilang apa? "Tugas... Seni Tari. Ya, seni tari. Jadi Bu Ani, ngasih gue, Ken, Samantha, sama Rianty tugas buat bikin makalah tentang Tari Daerah Bali. "

Teguh terlihat percaya. "Oke deh. Nanti kalo udah selesai samperin aku ya yank"

"Okke" Gue mengangguk mantap. Teguh kemudian pergi bersama Dode.

Gue segera bergegas pergi ke perpus sesuai janji.

***

"Sekarang apa?" Tanya gue dari belakang punggung Ken, dan mengagetkan Ken yang sedang asyik membaca komiknya.

"Sialan! Bisa kali nggak usah ngagetin gue" Kata Ken keras.

"Ssttttt...." tegur murid-murid yang lagi sibuk baca buku.

"Lo ngomong jangan keras-keras"

"Siapa suruh lo ngagetin gue" Ken memutar bola mata. Menutup komiknya. Dan menarik gue pelan. "Kita gomong di kubikel pojok"

Sesampainya di kubikel pojok. Tempat yang paling pojok dan jarang dikunjungi siswa-siswa lain karna isinya dongeng anak-anak dan cerita rakyat.

"Pantes aja nggak ada yang ngunjungin. Isinya gini sihh.." Gumam gue pelan.

"Back to topic" Kata Ken sok bule.

"Okeh"

"Jadi gini..

-flasback-

Ken duduk di tempat pojok di Rumah Makan depan sekolah tempat pengirim surat misterius mengajak Sitha ketemuan.

Ken tampak gelisah sambil menutupi bagian 'itunya' kemudian berlari cepat ke arah toilet.

"Aduuhhh.. Lama banget sih yang didalem" ujar Ken semakin gelisah. Kemudian seorang perempuan keluar sambil menatap Aneh ke Ken. Ken membalas dengan tampang 'Apa lo liat-liat?'

Sesudah selesai dengan urusannya. Ken keluar kearah wastafel yang ada disebelah pintu toilet perempuan. Ken berdiri membelakangi pintu toilet laki-laki. Ken terus berdiri, mencuci tangan, mengelap dengan tissue yang disediakan, kemudian berkaca narsis.

"Lo udah liat kan?" Seseorang datang kemudian menuju kearah wastafel yang dekat dengan toilet laki-laki. Ken sempat melihat orang itu. Dia Teguh. Teguh tampak sedang menelpon seseorang.

"Gila. Ngapain Teguh disini" Batin Ken.

"Hahahaa.. Gua juga bilang apa. Lo sih.. nyampah ke gue"

Teguh diam sebentar. Ken kemudian menyelinap ke salah satu tembok yang bertampul lebar untuk menutupi badannya yang kurus. Dan sambil terus menguping pembicaraan Teguh dengan X. 'X' begitu Ken menyebutnya.

"Emang lo dimana?" Lanjut Teguh

"Hah? Diluar? Sialan. Cari gue ditoilet!" Kemudian Teguh menghidupkan keran wastafel.

"Apa? Ada Ken?" Teguh kaget.

'What? Ngapain mereka ngomong-ngomongin gue?' Ken membatin lagi.

"Terus kapan?" Teguh tampak mengerutkan dahinya. "Alesan aja lo" sambungnya.

'Teguh nelpon siapa sih. Gue curiga deh' Batin Ken lagi (lagi)

"Kalo gitu Hari Senin 20 menit sebelum bel sekolah. Ditempat biasa"

klik. Teguh menutup telponnya. Kemudian pergi melangkah keluar. Teguh ternyata benar-benar tidak menyadari jika ada sosok Ken yang sedari tadi menguping dirinya.

Ken kemudian berjalan menyusuri jalan belakang Rumah Makan itu. Dan langsung mengintip kearah luar. Tepat diarea tempat duduk diluar ruangan yang memang disediakan Rumah Makan untuk pengunjung yang ingin melihat pemandangan di pantai yang ada dibelakang Rumah Makan ini.

Ken terus memandang dan meneliti setiap orang yang duduk di area itu. Sampai pandangan Ken terhenti di salah satu orang yang ia kenal pasti.

Dode.

"Dode ngapain disini?" Gumam Ken. "Ini pasti ada apa-apanya"

Dode terlihat gelisah sambil terus memainkan HP nya. Kemudian Dode melangkah pergi.

-flashback end-

"Gue curiga sama mereka berdua" Ken menutup ceritanya.

Gue masih belom ngerti sama apa yang ada dipikiran Ken tentang Malming kemaren-Teguh-Dode-dan gue. "Bisa aja itu kebetulan" Kata gue pelan.

"Nggak mungkin! Teguh itu pasti lagi nelpon Dode! Ini pasti ada maksud tertentu Sit. Lo harus hati-hati"

"Apasih Ken. Gue nggak ngerti. Teguh itu orangnya baik, lucu, pinter. Dia nggak mungkin ngelakuin hal yang aneh-aneh"

"Begooo!" maki Ken ke gue. "Kalo dia nggak ada maksud apa-apa. Terus kenapa dia kaget waktu tau kalo gue nguntitin lo kesana? Kenapa?"

Kali ini gue nggak bisa jawab. Gue cuma diem. Ken ada benernya juga. Kenapa Teguh mesti kaget waktu tau hal itu. Tapi..

Teguh itu baik. Dia baik banget sama gue. Dia perhatian sama gue. Dia manis banget sama gue. Dan gue ngerasa kalo dia bener-bener cinta sama gue. Gue bisa liat itu dari matanya. Dia tulus sama gue. Dan gue sangat-sangat mencintainya.

"Tadi.. Gue udah sengaja dateng lebih awal. Karna gue pengen liat siapa yang Teguh ajak kemaren buat ketemuan dan yang dia telpon itu. Dan ternyata tebakan gue bener! Mereka ketemuan disana. Tempat biasa mereka itu ternyata halaman belakang perpus. Dan gue balik kekelas buat nungguin lo. Dan ngajak lo ke tempat itu biar lo percaya sama gue! Gue nggak bohong Sit! Apa yang gue liat itu kenyataan! Teguh itu nggak baik, Sit!" Jelas Ken panjang lebar.

"Ken. Lo nggak lagi coba buat ngadu domba kita kan?" Gue bingung banget mesti ngomong apa. Dan kalimat inilah yang malah terlontar dari mulut gue.

"Gue sama sekali nggak ada niat begitu Sit! Gue sayang lo karna lo sahabat gue! Gue nggak mau lo tersakiti nantinya"

Gue terenyuh mendengar kata-kata tulus dari Ken. Sial! Kenapa serumit ini sih!

"Gue nggak tau Ken. Kita liat aja nanti." Kata gue nyerah.

"Payah lo!" Ken kemudian pergi meninggalkan gue sendiri di kubikel yang tertinggal itu. Ken semakin lama semakin menjauh.. menjauh.. menjauh dan menghilang dibalik pintu keluar.

Ken.. Sorry.. Gue nggak tau mesti ngapain lagi..

Gue nggak mau ninggalin Teguh.. Dia baru aja jadi pacar gue..

Dan gue baru aja merasakan kebahagiaan bersamanya..

Maaf Ken.

***

Please vote and comment. Yang nge vote sama comment saya doa in deh :D hehee

Dan tlg hargai setiap part yang saya  buat ya ^^

makasihh..

The Trouble NickNameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang