Sambil Memegang dua kantong belanjaan besar di kedua tanganya, gangga yg baru turun dari ojek harus berlari kecil menembus hujan yg makin deras. Dia hanya sekedar mengangguk pada Gege yg membukakan pintu pagar untuknya. Rambut gangga sudah lepek menutupi kening dan sebelah matanya.
Kalau Mengambil jalan memutar kesamping, gangga dapat langsung menuju kepintu dapur. Pintu yg selalu digunakannya setiap keluar dan masuk rumah ini.
Hanya gangga sendirian yg menghuni rumah super besar yang indah ini. Dirumah ini terdapat sepuluh kamar yg masing memilki kamar mandi sendiri dan tambahan satu kamar mandi lagi di dekat dapur yg bisa di pakai para pelayan, tentu saja pelayan sepertinya tak menempati salah satu kamar yg ada kamar mandi pribadinya. Terdapat dua lagi kamar tidur untuk pelayan dibagian dapur.
gangga menghuni salah satunya.Jika pemilik rumah yg juga para majikannya pulang yg pastinya jarang terjadi selama delapan tahun ini maka sudah tugas gangga untuk untuk memastikan kenyaman mereka. Gangga hanya bertugas mengurus rumah meskipun kepandaian gangga memasak bisa diacungi dua jempol tapi tuan amri dan nyonya lisa tetap akan memanggil koki pribadi langganan mereka yg menguasai berbagai masakan eropa. sedangkan gangga hanya bisa masakan tradisional nusantara, padang khususnya. Kepandaiannya memasak memang didapatkanya dari ibunya yang berasal dari sana.
Dulu ibunya lah yg bertugas membuat masakan bagi tuan luca dan nyonya yosi, ayah dan ibu tuan amri. Kedua nyonya dan tuan besar malah sangat mengemari masakan tradisional indonesia padahal tuan luca adalah campuran italia dan Kazakhstan dan nyonya yosi campuran indonesia belanda. Sangat BerBeda dengan kedua anak menantunya yg sangat anti masakan indonesia.
Gangga sih senang-senang aja, berkurang satu tugasnya. Dia jadi tak perlu berada dekat -dekat dengan mereka, dia memang agak merasa risih berada didekat tuan dan nyonya yg selalu terkesan meremehkanya, cukup dengan pandangan mata mereka saja.
Meskipun gangga yg menjaga rumah ini sebetulnya kedua tuan dan nyonya kurang menyukainya, mereka lebih senang rumah ini ditinggalkan kosong dan jika saat mereka kembali kemari mereka bisa menggunakan jasa pembersih profesional. Tapi kalau tuan besar sudah bertitah siapa yg berani membantah. Jadilah gangga tetap tinggal dirumah ini sendirian. Hanya bertugas memastikan kebersihan dalam rumah sedangkan bagian luar rumah adalah tugas pak ucok, salah satu orang paling baik didunia ini yg pernah dikenal gangga. Pak ucok selalu datang pukul enam pagi dan pulang jam enam sore.
Seharian di habiskannya diluar rumah. Dia hanya masuk kedalam saat makan siang, itupun harus gangga yg memanggil.kadang gangga juga merasa takut sendirian di rumah ini saat malam. Tapi dimulai Semenjak ibunya meninggal dan dia sendirian didunia ini gangga yg masih berumur dua belas tahun saat itu berusaha melawan rasa takutnya.
Untunglah dulu dia punya tuan mirza.tuan muda mirza yg terkadang menemaninya sampai tertidur, lalu tuan muda akan kembali kekamarnya begitu gangga sudah tertidur. terkadang gangga akan terbangun dan mulai ketakutan lagi sampai pagi jika disadarinya dia sendiri dikamar gelap itu. Tapi jika tuan muda bertanya keesokan paginya apakah tidurnya nyenyak semalam maka dengan tersenyum dan anggukan mantap maka gangga akan menjawab ya. Lalu tuan muda akan membelai rambutnya dan tersenyum senang meskipun senyum itu terlihat dingin tapi gangga dapat merasakan kalau senyum tuan mirza tulus padanya.
Sudah Hampir delapan tahun mereka tak pernah bertemu. Terus terang gangga sangat penasaran bagaimanakah tampang tuan mirza sekarang. Masih berwajah datar dan dinginkah?.
ketampanan tuan mirza tak diragukan lagi. Mata berwarna kuning madu yg diwarisi dari tuan luca sedangkan tuan amri malah tak mewarisinya.
Hidung mancung yg terlihat begitu lurus dan bagus.
Bibir berisi berwarna merah pucat, diselingi tulang pipi tinggi.
Tapi yg paling mempesona diantara semuanya adalah rambut tebalnya yg hitam legam.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK KUMILIKI SELAMANYA
RomanceBagi Gangga kecil, seorang Mirza Ukail adalah anak dari majikan ibunya yang begitu menyayanginnya seperti saudara kandungnya sendiri. Tapi bagi Gangga yang sudah menjadi perempuan dewasa, seorang Mirza Ukail adalah pria tidak sopan yang menerobos m...