"Ran... gawat !!!" wajah Aldi nampak pucat ketika berada didepan kasir .
"ketinggalan kayaknya" tangannya semakin sibuk mencari sesuatu di sekitar kantong celana dan bajunya."ini mas uangnya. Ini temen saya yang janjinya neraktir malah gabawa dompet" lengan Rani menyerahkan beberapa lembar uang kertas kepada penjaga kasir dengan mimik wajah yang agak menyebalkan.
"hehehehe maklum mas. namanya juga manusia tempat salah dan lupa" Aldi bertingkah aneh sambil menggaruk-garuk tangan dikepalanya, bibirnya menyeringai menampakkan jajaran giginya yang rapi.
"Ini, kembaliannya, mbak" penjaga kasir memberikan uang kembalian kepada Rani.
"Hari ini mungkin lagi musim perempuan yang bayarin makan, mas. hehe" tambahnya dengan nada sedikit jenaka.Rani dan Aldi hanya saling melihat mencoba menerka apa maksud dari penjaga kasir tersebut. Kemudian mereka berlalu melewati pintu keluar dan melanjutkan perjalanan pulang.
-------------------------------------------------------------
Rani berada di kamarnya. Dia sedang merapikan buku-buku sekolahnya dan menyiapkan untuk pelajaran esok hari. Diraihnya kembali sebuah dompet yang kini dia anggap misteri. "Siapa pemiliknya". Kalimat itu selalu terngiang setiap dia melihat dompet itu.Dibukanya kembali dompet itu dan kali ini dia memperhatikan sebuah foto didalamnya secara seksama. Sesuatu mengganggu ingatannya. Sebuah foto bergambar seorang perempuan bermata agak sipit sedang tersenyum dengan kedua jari tangan membentuk huruf V.
"Cantiknya..." gumamnya dalam hati.
"Tapi masa sih nama dia Adrian?"
"Atau dia ini adiknya ya"
"Oh bisa jadi pacarnya. Hmm"Rani hanya bisa berbicara sendiri dan teringat satu hal.
"Ya ampun. Ini cewek yang aku lihat tadi di depan kedai. Ya benar !" Rani sangat yakin foto perempuan yang sedang dilihatnya adalah sosok perempuan yang tak sengaja berpapasan dengannya siang tadi.