Bagian 1

15.8K 931 195
                                    


Ranking Selir
Permaisuri 1 orang
Furen 3 orang
Ping 9 orang
Shifu 27 orang
Yu Qi 81 orang

Catatan :

Ben Gong : pengganti kata aku untuk disebut ranking Furen ke atas.

Jie jie : kakak

Mei mei : adik

Yun menatap jijik pada perempuan yang sedang berlutut memeluk kakinya. Tangisan membahana perempuan itu menjengkelkan Yun. Membuat kepalanya berdenyut-denyut kesakitan.

"Yun, kumohon! Aku tak mau bercerai!" tangis perempuan berambut sebahu itu.

Yun mengeram tak sabaran. Di ayun-ayunkannya kaki kirinya berusaha melepaskan diri.

"Sudah ku bilang Mei Ch'i. Hatiku sudah membeku terhadapmu. Kau sudah tak membuat hatiku bergejolak bergairah. Biarkan aku bebas bersama Yi Yi." Ucap Yun berusaha bersabar.

Mei Ch'i menggeleng, "Tidak! Aku tak mau Yun! Perasaanmu terhadapnya hanyalah perasaan sesaat" tangisan Mei Ch'i semakin meraja rela.

"Aku sangat yakin terhadap perasaanku. Sekarang, lepaskan aku!" kali ini Yun menendang-nendangkan kakinya.

Kaki malang itu akhirnya terbebas dari cengkraman mantan istrinya yang ke enam. Yun melongos pergi begitu saja menghiraukan panggilan mantan istrinya. Sangat mengherankan kenapa dirinya waktu itu tergila-gila pada perempuan ini dan menceraikan istri ke limanya yang berlekuk molek itu. Yun benar-benar menyesal sekarang. Andai dirinya waktu itu menggunakan sedikit saja akal sehatnya daripada naluri kelaki-lakian....

Getaran di dalam saku celananya menghentikan gerakannya. Yun merongoh saku dan mengangkat telepon dari kekasihnya terkini. Si manja skretarisnya.

"Halo sayang," jawab Yun tersenyum sumringah.

Detik berikutnya, senyum Yun sepenuhnya hilang. Seluler yang di genggamnya terlempar jauh dan dirinya melayang jatuh menabrak mobil lamborghini yang sedang melaju. Tubuhnya tadi di tabrak kini ia terkulai layu di seberang jalan tol. Darah kental segar mengalir keluar dari kepala, mulut dan kakinya yang patah bengkok 180 derajat. Yun terbatuk mengeluarkan darah, sekujur tubuhnya kesakitan. Yun ingin bergerak tetapi tubuhnya sama sekali tak mau bekerja sama. Ia tak merasakan apapun selain sakit menyayat dan sesak.

Apakah dirinya akan mati? Tidak, ia tak boleh mati begitu saja. Masih ada begitu banyak gadis manis dan menggiurkan yang belum dinikmatinya. Kesadarannya mulai memudar, rasa dingin menjalari sekujur tubuhnya, kelopak matanya terasa berat, kemudian sepenuhnya hitam.

Mayat lelaki itu terbujur tak berdaya. Lalu lalang kendaraan tiada berhenti satu pun demi menolong lelaki malang tersebut. Dunia tak akan berhenti walau apapun yang terjadi.

+++

"Hei bangun bocah!" seorang lelaki berjubah putih dan berjenggot putih dililit benang merah dengan rambut beruban digulung tinggi menendang tubuh Yun sangat keras.

Mata Yun terbuka, Yun mengerang kesakitan menahan sakit akibat tendangan lelaki tua tersebut. Yun berguling-guling kesakitan. Detik berikutnya Yun berubah keheranan. Bukankah dirinya tertabrak? Sekujur tubuhnya bahkan tak dapat merasakan apapun tadi? Yun menggerakkan tangannya meraba wajahnya yang tampan. Dirinya bahkan berdiri dan melompat-lompat.

Strangest Empress Ever [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang