Chapter#22

2.2K 90 0
                                    

Bryan Pov

Hari pun mulai gelap dimana kami semua akan meninggalkan tempat ini,Dan gue sendiri sudah membereskan semua pakaian dan segera memasukkannya kedalam mobil.
Setelah selesai semua,Gue berniat untuk menemui reina terlebih dahulu,Untuk tahu apakah dia sudah beres atau belum.
Dengan melangkahkan kaki keluar menuju villa di sebelah

"Mau kemana lo?" Tanya dion yang tengah duduk di kursi bambu yg terletak di depan villa

"nemuin rein" dan tiba-tiba Dion berdiri dan menunjukkan ekspresi wajah yang seperti orang marah
Tapi sebelum ia bicara gue langsung pergi dari hadapannya dan segera menuju ke villa reina

Tok..tok..tok

Suara ketukan pintu yang gue ketuk sampe tiga kali yang kelihatannya disini nampak sangat sepi.Dan langsung keluar seseorang cewe dengan rambut digerai menggunakan pakaian dress dan juga sebuah syal yang meliliti lehernya,Gue melihat ke arah dalam mencari dimana perempuan yang menjadi tujuannya gue kesini

"Mana rein?" Tanya gue pada meli

"dah pergi"jawabnya santai dengan tangan yang melipat

"Pergi?Kemana?Kok bisa?" Tanya gue panik

"Gatau,bukan urusan gue,Lagian kaka kenapa sih selalu nanyain dia,Jelas2 disini ada orang yang lebih perpect dari pada dia"

Gue menghela napas sejenak
Huuuuhhh

"Gue ga butuh yang perpect tapi gue butuh yang Respect!" ucap gue tegas dan gue pun segera membalikkan badan untuk meninggalkan tempat ini

Pada saat sedang melangkah,Kaki gue terhenti seketika mendengar meli yang sedang berbicara

"Reina,dia udah pulang duluan,Dia pulang tanpa sebab gue ga tau karna apa,Tadi juga pas gue tanya dianya langsung pergi gitu aj..."

Tanpa mendengarkan lanjutan dari omongan meli gue pun langsung pergi dari sana,dan dengan segera gue mengambil tas yang masih berada di dalam villa,Dan langsung menuju mobil kemudian segera mencari dimana Reina sekarang berada

Gue kesal sendiri,Hp lowbatt dan sekarang ga tau apa yang mesti gue perbuat.Hingga pada saat di depan halte gue melihat seorang cewe tengah mondar mandir dengan sebuah koper di dekatnya,Gue Mempunyai felling apakah dia Rein?Ah tapi apakah mungkin?Dan dengan rasa penasaran gue mendekat ke arah perempuan itu,Langkahan kaki gue semakin dekat menuju ke arahnya dan disana gue melihat perempuan itu tengah menelpon seseorang dan benar saja,gue mengenali suara itu dan sontak gue rebut handpone di tangnnya.

***

selang beberapa menit kemudian,Bryan menghentikan mobilnya didepan sebuah restaurant Dan ketika gue sedang mengamati Restaurant tersebut gue menoleh ke arah bryan yang ternyata sekarang sudah tidak ada lagi

"Loh bryan kemana?"

Tiba-tiba bryan sudah berada diluar dan ia pun membuka kan mobil untuk gue

"yok turun" ajak bryan,Gue cuma diem,Dia ngjak gue kesini buat Makan?Udah tau gue gak punya uang lagi

"Gue yang traktir"

Hah betapa terkejutnya gue ketika mendengar itu,Tumben banget dia mau bayarin makan,Tapi beruntung juga sih gue di deket dia,Memang sekarang gue laper banget,Jadi Ga sia-sia perut gue ngekode Supaya dia Peka,Dan ternyata dia Memang peka.

"Eh eh nanti,Malah ujung2nya gue lagi yang bayar,Nanti lo pura-pura ga bawa dompet gituu huh basi"

Gerutu gue yang berada disamping bryan yang pada saat ini kami telah memasuki Restaurant itu

"Bawel deh"

Gue cuma memanyunkan bibir ketika mendengar kata-kata itu.setelah kami duduk di Restaurant Bryan pun Memesan makanan,Selama menunggu Pesanan tiba Bryan Cuma diem dengan Mengamati Wajah gue entah ada apa,Apakah Ada yang salah dengan wajah gue.

"Woy!Napa lo ngeliatin gue" tanya gue yang langsung membuyarkan lamunan bryan"

Bryan pun terkikuk antara Eh atau ehm

"Kenapa lo mau pergi duluan?Tanpa bilang kegue?coba kalo lo mau pulang cepat lo hubungin gue!Nggak kayak gini pergi seenaknya aja,Lo ga mikir gimana paniknya gue,Eh maksudnya tu Keselnya gue sama tingkah kekanak-kanakan lo itu"

Gue cuma diem mendengarkan ocehan dari Bryan dengan Melihatnya cengo gajelas,Gue perhatiin Perkata yang di bilang ke gue,Itu Mempunyai makna antara care atau kasihan?

"Seharusnya lo mikir dulu sebelum bertindak,Nanti siapa yang bakal bantu lo kalo lo sedang ada masalah nanti gimana ada orang jahat yang ngeganggu lo,Lo sendiri deh yang susah."

"Stop!Gue pengen ngomong bryann!" Pada saat gue akan angkat bicara tiba-tiba makanan yang di pesen udah ada aja di depan mata dan itulah yang membuat gue susah untuk berkata-kata lagi Karna kalo udah urusan sama Makanan itu beda Lagi Masalahnya

"Makan duluu deh,Sebelum ngomong"

Tanpa disuruh pun gue emang mau makan kali,Tanpa melakukan kegiatan yang lain gue pun langsung mengambil Makanan satu persatu dan Memakannya dengan sangat Lahap

BASKET?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang