#Chapter29

1.9K 79 3
                                    

Reina Pov

disaat gue sedang duduk sendirian,Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu gue,Gue lihat ke belakang Ternyata ga ada orang,terus ga lama tu orang ga tau siapa nepuk bahu gue lagi.
Udah tau yah gue lagi bad kayak gini malah di ajak bercanda!
Dengan cepat gue tarik tangan tu orang dengan sekuat tenaga dan gue pelintir tangannya,dan orang itu pun merinti kesakitan

"Ouhw...ouhw..Sakit-sakit"
rintihan suaranya membuat gue sejenak berpikir itu suara cowo?Tapi siapa? gue pun berdiri dan membalikkan badan gue ke arah belakang

"Hai rein?" Sapa orang tersebut dengan sebuah senyuman,gue tanpa bereaksi apapun hanya tersenyum tipis dan hendak pergi meninggalkan-nya sendiri disini.
Tapi Sebelum gue melangkahkan kaki untuk pergi,tangan gue udah di tarik duluan sama dia
Ya tuhan Kenapa semua orang kayaknya demen banget narik-narik tangan

"Jangan pergi"

Gue menghela napas sejenak dan kembali duduk dibangku yang diikuti oleh Di.on.

"Kenapa kaka nahan gue?Gue mau ke kelas nih".
ucap gue pada dion yang dari tadi gue perhatiin cuma memandangi wajah gue doang.
melihat dion terus-terusan menatap wajah gue dengan sebuah senyuman,gue pun menghentikan aksinya tersebut dengan Melambai-lambaikan tangan ke arah wajahnya,dan akhirnya ia pun kembali sadar.

"Lo cantik rein".
"Eh ini,maksud gue lo ngapain disini sendirian?".

Gue yang mendengar ucapan dion hanya menaikkan alis sebelah

"Cari udara seger aja,Di kelas suntuk". jawab gue.

"Gue perhatiin,lo kayaknya lagi ada masalah yah?".

'Sok tau banget sih'Batin gue dalam hati,Gue heran banget sama nih cowo udah jelas dia sukanya sama meli eh tapi Masih aja mau ngedeketin gue,ga cukup apa ngeliat gue dihina meli?ngga ngerti deh gue nih orang maunya apa

"Haha ga ada kok" gue terkekeh sendiri dengan ucapan yang gue sebut

"Lo bohong,Bisa kelihatan kok dari raut wajah lo"

Dion memperhatihan wajah gue lagi dengan sedikit ada kerutan di dahinya,Gue pun menoleh ke arah bryan dan berkata

"Emangnya dari raut wajah Bisa nentuin apa yang sedang kita pikirin? terus semua orang diluar sana yang sedang menderita mereka separuhnya pasti ada yang sedang berpura-pura bahagia,Padahal Aslinya mereka itu sama kayak yang lain sedang menyembunyikan penderitaan mereka.."

Sorry banget nih yah kak,gue sebenernya ga ada niatan buat bohong sama lo,Tapi gue kalo mau cerita sama orang kayak lo mesti mikir 5kali dulu.

"Jadi belum tentu yang bahagia itu benar-benar bahagia,dan yang Kelihatan bad itu belum tentu juga ia Sedang ada masalah! yah salah satunya gue,gue kelihatan kaka sedang ada masalah kan?Hahaha ini cuma ekspresi aja kali nahan laper" .
lanjut gue dengan sebuah kekehan,dan membuat dion mengerutkan alisnya yang diikuti dengan anggukan seakan ia sekarang mengerti dengan apa yang sudah terucap dari mulut gue.

Dion pun berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangannya ke arah gue.

"Kantin yok? Laper kan?".
dion membuat gue berdiri yang tadinya gue sedang duduk dengan tangannya yang kini telah memegang tangan gue,gue ingin melepaskan tangan itu.tapi genggamannya sangat kuat hingga membuat gue tak dapat berbuat

****
Author Pov

"DION!!".

Tiba-tiba terdengar teriakan suara yang memanggil nama dion,yang membuat reina dan dion pun berhenti melangkah dan mulai mencari siapa yang memanggil nama dion.

Dan kemudian datanglah seseorang yang tepat berada didepan Dion dan reina hingga membuat Reina kaget.

"Bra..bryan?" Ucap reina terbata-bata

Tangan reina masih tergenggam erat dengan tangan dion,Mata bryan tertuju ke tangan mereka dengan tatapan tajam yang membuat Reina melepaskan tangannya dari genggaman dion.

"yuk pergi dari sini?" Ajak bryan dengan sebuah senyuman ke arah reina,yang seperti terlihat tidak ada kejadian apa-apa,yang jelas sekarang reina takut apa yang akan ia jelaskan pada bryan,karna apa yang dilihat tak sesuai dengan kenyataannya-.

Pada saat reina akan menjauh dari dion,tiba-tiba tangan kiri dion menghalangi jalan reina.
Bisa terlihat jelas raut wajah bryan yang sedang marah dengan tangan yang sudah mengepal tapi ia kembali Rileks supaya tak ada perkelahian antara dia dan sahabatnya itu atau lebih tepatnya sahabat pengkhianat.

"Hey bro! Minggirin tangan lo! Reina mau lewat!" pinta bryan dengan suara yang santai tapi penuh makna akan ke kesalannya.

Dion pun meletakkan tangannya ke posisi awal,dan disana reina dapat menghindar dari dion,reina pun berlalu dari arah sampimg dion dan kini berada dibelakang bryan.

"Kamu ga kenapa-napa?" Tanya bryan pada reina. Dan dibalas dengan gelengan oleh reina tanpa bersuara.

Dion yang nampak curiga dengan mereka berdua hanya menatap keduanya dengan tatapan tajam dan tangan mulai mengepal.

"Lo jauhin reina! dia ga pantes buat lo!" Pinta dion pada bryan.

Bryan yang mendengar ucapan dion hanya terkekeh seakan tak percaya dengan ucapannya,'hey buat apa gue menjauh dari orang yang gue sayang,kalo nyatanya pun orang yang gue sayang sekarang juga ngga menjauh dari gue'.batin bryan dalam hati

plak.plak.plak.

Tepukan tangan bryan membuat dion cengang apa maksud nih orang?apa dia meremehkan dion?.

"Seharusnya lo yang menjauh dari reina! Yang ga pantes sama reina itu LO bukan GUE!hey sadar bro! Disana udah ada kan orang yang lo kejer? Kenapa lo malah balik lagi kesini? Emang ga punya malu yah lo!".

Bryan tersenyum evil ke arah dion dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku.
Bryan tak mau mendengar apa-apa lagi dari mulut pengkhianat itu,akhirnya ia berbalik badan dan mulai melangkahkan kaki meninggalkan dion di tempat.

Reina dan bryan berjalan menjauh dari dion dengan tangan bryan yang kini merangkul bahu reina,dari kejauhan dapat terlihat bahwa dion kini mengebu-ngebu seakan benar tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Dion memang sebelumnya hanya mendekati reina hanya sebatas meminta pertolongan supaya ia bisa dekat dengan meli,Tapi sama sekali pun ia tak pernah bicara tentang permintaan pertolongannya itu pada reina,Tapi semakin lama,perasaan dion ke reina mulai ada yang membuat Dion jatuh hati pada wanita itu,dan tentang ia sama meli? Ya mereka berdua kini sudah menjalin sebuah hubungan,tapi entahlah sikap dion pada reina menunjukkan bahwa dia buka lelaki yang baik,Atau lebih tepatnya ia playboy!

****
pada saat di kantin reina dan bryan duduk berdua,semua mata penjuru kantin memandangi mereka ada yang Envy,ada yang suka bahkan ada yang benci.

"Jauhin dion yah!" pinta bryan pada reina.

"emangnya selama ini aku yang selalu ngedeketin dia?" Jawab reina sambil mengaduk-aduk minuman yang berada didepannya

"Yah engga gitu,Maksud aku itu,Kalo dion ngedeketin kamu,kamu-nya ngehindar" bryan mengelus puncak kepala reina dan dibalas anggukan oleh reina.

"Gimana Jadi ga taruhannya?" Tanya bryan

"Ga usah deh,batalin aja lagi badmood" balas reina

Reina memang kemarin membuat permainan atau sejenis taruhan dengan bryan untuk bermain basket.Tapi berhubung ia sekarang benar-benar sedang bad maka ia memutuskan untuk membatalkan pertandingan itu.

••••••
Jangan jadi Haters yah,Harus saling menyayangi satu sama lain,Kalo yang satu ga sayang yaudah cari yang lain😹

Terus baca ceritanya,jangan sungkan untuk memberi Vote😇

BASKET?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang