YAAAAAAAKKKKKKKKK....!!!!!!!!
BRUUUUKKKKK
Gyu Woon terjungkal kebelakang membuat tubuhnya terhantam lantai balkon dengan kasar. Kyuhyun segera melompat menjauh mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terhimpit tubuh Gyu Woon misalnya. Kyuhyun menunggu reaksi gadis itu selanjutnya. Ia menunggu dengan was-was, sepertinya memberi Gyu Woon kecupan dengan wujud tikus bukan ide yang bagus sama sekali.
Gadis itu segera beringsut duduk sembari mengusap kepalanya yang terbentur. Namun dengan cepat Gyu Woon menyeret tubuhnya menjauh dari Kyuhyun yang masih tetap memandangnya.
"Menyingkir kau tikus jelek! Berani-beraninya! Aigoo.. aigoo!!! Menyingkir!!!!" Sergah Gyu Woon memandang Kyuhyun dengan sejuta ketakutan terlihat di matanya.
"Yaaakk!! Apa katamu? Jelek?! Aku bahkan berusaha menghiburmu, dasar tidak tahu terima kasih!" Elak Kyuhyun. Yang benar saja, baru kali ini ada gadis yang berani bilang dirinya jelek.
"Menghiburku?! Cih, lebih baik kau tak perlu datang lagi! Aku benci tikus! Apapun itu, tikus bicara sepertimu sekalipun!" Gyu Woon beranjak berdiri dan segera masuk menutup pintu balkon membiarkan Kyuhyun di luar.
BRAKK
"Yaaakkk!!!! Kau belum memberiku makanan, bodoh!!!!" teriak Kyuhyun namun jelas tak didengar oleh Gyu Woon.
"Aisshhh!! Bagaimana ini? Dia benar-benar marah padaku?" Gumam Kyuhyun sembari memperhatikan keadaan dalam kamar Gyu Woon yang nampak sepi di tinggal pemiliknya.
Kyuhyun menghela nafas lesu. Kenapa sulit sekali untuk bertahan hidup menjadi seekor tikus? Kenapa pula para petinggi tua itu menghukumnya menjadi tikus?! Kenapa bukan binatang lain yang lebih menyenangkan?! Sekarang, Kyuhyun harus kemana? Mengais makanan di luar sana? Bodoh. Itu hal terbodoh yang ada di pikiran dewa seperti Kyuhyun. Ia memandang ke langit, bulan nampak tertutupi awan kelabu. Sebentar lagi malam purnama pertamanya, dan sampai sekarang pun ia belum menjalankan misinya sama sekali, ia hanya membuang-buang waktu di bumi. Kyuhyun berjalan ke pembatas balkon dan melihat orang lalu lalang di bawah sana, ada yang tertawa-tawa, ada pula yang masih sibuk bekerja dengan gerobak-gerobaknya. Apa begini kehidupan di bumi? Manusia tidak bisa mendapatkan apa yang mereka mau dengan sekejap. Mereka harus berlari kesana kemari bekerja untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Berbeda dengan Kyuhyun di alam dewa yang selalu mendapat apa yang dia mau hanya dengan berucap.
Kyuhyun merasa mengantuk. Lebih baik tidur daripada memikirkan perutnya yang lapar. Semoga saja besok ada keberuntungan yang berpihak padanya. Ia berjalan menuju sudut balkon dan meringkuk di sana memulai kegiatannya untuk terbang ke alam mimpi.
*****
Hari minggu yang cukup cerah. Yah setidaknya untuk Gyu Woon. Ia tidak menerima gangguan dari tikus itu lagi sejak insiden beberapa hari lalu. Walaupun bisa dibilang kencan yang direncanakannya dengan Zhoumi hari ini memang gagal, namun setidaknya dia masih bisa menghabiskan waktu dengan pria itu. Gyu Woon mengeluarkan seluruh dress dalam almarinya. Berulang kali ia mengganti dress hanya untuk menyesuaikan dengan suasana nanti dan pastinya menarik perhatian Zhoumi.
"Dress di sore hari tidak masalah jika warna cerah..."
"Tidak.. tidak.. warna pastel lebih bagus!"
"Tapi ini sudah kusam..."
"Bagaimana kalau yang ini saja?"
"Ah! Ini lumayan!"
Gyu Woon berputar beberapa kali di depan cermin sembari memperhatikan dress berwarna beige buatan ibunya yang melekat apik di tubuhnya. Dress sederhana memang, hanya berhiaskan pita kecil di bagian leher dan pinggang. Tapi Gyu Woon rasa ini sudah cukup. Jika Zhoumi menyukai gadis seperti Eun-a yang sangat memperhatikan penampilan, Gyu Woon juga bisa melakukannya. Gadis itu beranjak pada tatanan rambutnya. Sejujurnya ia tak pernah menata rambutnya, ia hanya sering mengikat rambutnya. Gyu Woon pun memutuskan membiarkan rambutnya tergerai ditambah penjepit kecil di atas telinga kirinya.
YOU ARE READING
A Mouse Problem
Fantasy[EDITED] Kyuhyun memiliki takdir sebagai seorang Dewa dan hidup di alam Dewa yang berbeda dengan bumi. Kehidupannya penuh dengan keindahan dan membuatnya terlena. Hingga pada akhirnya sebuah hukuman yang mengerikan harus ditanggungnya. Oh Gyu...