CHAPTER 4

10 1 0
                                    

    Viktorya POV

Apa yang dikatakan pria dihadapanku memang benar, tapi bagaimana dia bisa tau?

Aku langsung duduk dan dibantu olehnya, tanpa sadar aku memegang bekas perban di keningku, tapi kurasa ini hanya luka ringan

"Bagaimana kamu bisa tau hal itu?"tanyaku heran dan membuatnya tersenyum

"Aku mengetahui semua tentang dirimu, Queen"ucapnya lembut dengan senyum lebar dan membuat jantungku berdetak lebih cepat

Oh tidak ada apa denganku ini, apa aku mempunyai kelainan jantung?

"Ee...Om namanya siapa? Namaku Viktorya, biasanya dipanggil Viktory"ucapku tersenyum sambil mengulurkan tanganku pada pria tampan dihadapanku

Ya dia memang benar tampan, ralat tapi sangat tampan, siapapun orang yang menjadi istrinya akan sangat beruntung dalam hal itu

"Albert, namaku albert. Jangan memanggilku dengan sebutan Om karna aku masih muda, umurku masih 20 thn"ucapnya tersenyum sambil membalas uluran tanganku kemudian melepaskannya dan ada rasa kecewa kudapat diwajahnya, entahlah itu benar atau tidak

"Baiklah umur kita selisih lima tahun bukan, aku akan memanggilmu dengan sebutan bang Al, bagaimana?"tanyaku

"Panggilan yang bagus, dan hanya kamu saja yang berhak memanggilku seperti itu, dan aku akan memanggilmu dengan sebutan Queen"ucapnya dan kubalas anggukan kepalaku

"Terimakasih, karna bang Al sudah menolongku"

"Sama sama, jika kamu sudah pulih aku akan mengantarmu pulang"

"Tidak perlu, aku sudah merepotkan bang Al dengan membawaku kesini, dan juga rumahku tidak terlalu jauh dari sini"tolakku halus sebelum turun dari ranjang dan dibantu olehnya, padahalkan kepalaku yang luka tapi aku diperlakukan seperti orang lumpuh saja

"Tidak. Aku akan tetap mengantarmu, dan aku tak menerima penolakan Queen"ucapnya tegas

"Baiklah ayo"ucapku lalu berjalan beriringan dengannya, tak lupa juga dia menggenggam tanganku dan membuatku gugup, jantungku bahkan berpacu lebih cepat

Cupp

Deggg

Di..dia mencium punggung tanganku, dan tersenyum! Oh astaga aku seperti kekurangan oksigen jika didekatnya terus

"Maaf bang Al tidak seharusnya kita seperti ini"ucapku sambil melepaskan tanganku dari genggamannya, tapi bukannya terlepas justru dia makin mengeratkan genggamannya pada tanganku, seakan dia tidak ingin aku lari! Bodoh, mana mungkin dia melakukan itu, memang aku siapa? Pacar saja bukan, tapi orang asing

"Apa kamu akan terus melamun seperti itu?"tanya bang Al yang menyadarkanku dari lamunan ku lalu tersenyum kaku,

bola mataku langsung terbuka lebar saat mobil Lamborghini berwarna hitam mengkilapbterparkir manis dihadapanku, karna yang kutahu ini adalah mobil mahal yang harganya sampai milyar

"Itu mobil bang Al? Atau punya bosnya bang Al?"tanyaku dan disambut gelak tawa olehnya

"Hahaaa, kamu ada ada saja hahaa tidak itu memang mobilku, ayo masuk"ucapnya sambil membukakan pintu mobil untukku, aku tersenyum kepadanya sebelum masuk, dan dia langsung masuk ke kursi pengemudi tepatnya disampingku

"Rumahmu dimana?"tanyanya setelah meninggalkan rumah sakit

"Rumahku di komplek ------, no 134 blok 14"ucapku sebelum mengalihkan pandanganku ke arah luar jendela

"Itu komplek elit, dan kuyakin keluargamu bukan orang yang sembarangan"ucapnya dan membuatku tertawa kecil kemudian menatapnya yang memandang lurus ke depan

I Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang