Bab 2

116 17 11
                                    

Riley mengumpat Mia sepanjang pelajaran di kelas,"Ah, gue pecat lo jadi kakak! Mana ada kakak yang mencelakakan adeknya? Kalo besok gue diare, pokoknya salah lo!"

"Ihh berisik deh lo, baru gitu aja udah ribut. Gue kan cuma ngajarin lo makan makanan pedes. Harusnya lo bilang makasih." kata Mia tidak mau kalah yang langsung direspon Riley dengan pelototan ganas," Apa lo bilang? Ngajarin? Itu mah bikin gue cepet mati. Kalo gue makan terlalu pedes, terus kena maag akut, terus gak ketolong lagi, gimana?"

Mia memasang muka datarnya," Lo lebay tau gak? Cuma makan pedes sekali udah bawa-bawa mati."

"Eh, harusnya kan gue yang bete? Kenapa jadi lo yang bete? Yang dikerjain kan gue."

Mia mengalihkan pandangannya,"Bodo, pokoknya gue bete. Gue gak pengen ngomong sama lo."

Riley tau bahwa Mia sedang melancarkan serangan andalannya yaitu ngambek. Terus terang aja, Riley bener-bener gak tahan ngeliat Mia ngambek. Apalagi ngeliat Mia sedih dan cemberut, rasanya ia tidak rela.

Riley mencubit pipi Mia dengan gemas, namun Mia tetap bersikap acuh. Lalu, Riley mencubit pipi Mia lebih keras hingga akhirnya Mia memekik,"Aww!!"

"Makanya ngomong dong! Kalo lo gak ngomong, gue cubit lagi!" ancam Riley sambil mendekatkan tangannya ke pipi Mia. Mia otomatis mundur dan menjauhkan pipinya dari jangkauan tangan-tangan iseng Riley.

Mia mengusap pipinya yang sedikit memerah karena cubitan dari Riley (Baca: Railey).

"Apaan sih lo, Rai!! Nyubit-nyubit pipi gue aja, sakit tau!" omel Mia.

Riley mendengus,"Lagian lo ngambek kayak anak kecil."

Mia menatap Riley tajam,"Kalo gue ngambek, emang gak boleh? Kalo gue kayak anak kecil emang gak boleh? Suka-suka gue lah. Kalo lo gak suka sama apa yang gue lakuin, tinggalin aja gue."

Riley membelalakkan matanya kaget karena perkataan Mia, lalu dia kembali menatap datar dan mengalihkan pandangannya dari Mia.

"Kalo lo gak suka sama apa yang gue lakuin, tinggalin aja gue. Kenapa gue ngomong gitu sih!! Bego banget deh gue. Kalo dia beneran ninggalin gue kan yang nyesel juga gue." batin Mia menyesal.

Sepulang sekolah. . .

Mia keluar dari kelas sambil mengigiti bibir bawahnya. Ia bingung bagaimana caranya memulai percakapan dengan Riley, pasalnya Mia biasa diantar pulang oleh Riley yang memang tetangganya. Ketika Mia dilanda kebimbangan dan kecemasan, tanpa sadar dia berjalan dan menubruk dada seorang siswa tegap dengan telak dan membuat si siswa mundur, serta Mia yang mengaduh kesakitan.

Setelah itu, Mia mengangkat wajahnya yang sedari tadi menunduk untuk melihat wajah siswa yang ditabraknya. Ternyata orang yang ditabraknya itu Riley. Mia langsung menciut karena tidak siap bertemu Riley, dia belum merangkai permintaan maaf untuk cowok itu. Mereka memang sering bertengkar dan mengatai satu sama lain, tetapi mereka sudah berjanji untuk tidak boleh membiacarakan soal perpisahan antar satu sama lain, dan tadi Mia baru saja melanggar janji mereka itu.

Mia berbalik dan berjalan pergi, sebelum lengannya dicekal oleh Riley.

"Lo mau minta maaf gak?" tanya Riley.

Reflek, Mia menganggukkan kepala, namun tidak berkata apa-apa.

"Lo mau dimaafin kan?"tanya Riley lagi.

"BEST FRIEND" ZONE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang