Haikyuu Songfict

Toluthin Athena

.

.

.

.

Hinata Shouyo x Tsukuyomi Haruka

Happy Reading~

***

Hinata menatap perempuan berambut panjang bewarna hitam itu. Perempuan itu memiliki iris mata bewarna biru yang sangat indah. Wajahnya yang cantik alami tanpa sentuhan make up itu sangat memikat. Mata Hinata tidak lepas memandangi perempuan yang menjadi asisten manajer Karasuno itu. Perempuan itu bernama Haruka Tsukuyomi.

Jantung Hinata seketika berdegup kencang saat melihat Haruka tertawa. Bibirnya yang bewarna merah tanpa lipstik itu menyunggingkan senyum. Hinata merasa melihat bidadari dihadapannya. Hinata terpikat dengan kecantikan dan sifat Haruka yang ceria.

Tetapi sayang ... meskipun ia begitu terpikat dengan Haruka. Meskipun, ia sangat menyukai Haruka, tetapi, ia idak dapat menyampaikan perasaannya pada Haruka. Setiap ia ingin berbicara dengan Haruka, kata-kata yang sudah ia siapkan tak dapat ia smapaikan.

Hinata selalu gugup bila di dekat Haruka. Memang ini sedikit aneh dengan kepribadiannya yang sangat ceria dan mudah bergaul dengan siapapun. Tetapi, entah menagapa hanya pada Haruka ia tidak bisa menjadi dirinya yang biasanya.

"Hoi! Hinata boke! Kembalilah latihan! Jangan hanya diam berdiri disitu!" bentak Kageyama dengan wajah garangnya.

"Mungkin ia sedang sibuk memandangi gadis lain saat ini," sindir Tsukishima.

Wajah Hinata langsung memerah, "Oi Tsukishima! Jangan berkata yang tidak-tidak!" elak Hinata masih dengan wajah memerahnya.

"Nyatanya kau memang memandangi Haruka, bukan?" ucap Tsukishima sambil menaikkan sebelah alisnya. Perkataan Tsukishima membuat Hinata tidak dapat berkata-kata lagi, apalagi yang dibicarkan oleh Tsukishima itu benar apa adanya.

"Ini ada apa?"

Sebuah suara merdu bergema di pendengaran Hinata. Dia langsung menoleh mencari asal suara itu. Haruka dengan senyuman manisnya berdiri di samping Hinata. Tinggi badan Haruka yang tingginya tidak beda jauh dengan Hinata membuat laki-laki itu saat menolehkan wajahnya. Jarak wajah mereka sangat dekat. Seakan tersengat sengatan listrik, tubuh Hinata langsung mundur ke belakang. Keringat dingin membasahi pelipisnya.

"Ah ... Haruka. Hinata bukannya tidak latihan, ia malah melamun dari tadi," jawab Kageyama sambil tangannya memegang bola voli.

"Ah souka ..., memang Hinata-kun melamunkan apa?" Haruka sedikit menelengkan kepalanya dan menatap Hinata dengan raut wajah penasaran.

'I-imut!' seru Hinata dalam hati saat melihat tingkah imut Haruka.

"I-iee. T-tidak ada apa-apa H-Haruka-chan!" Hinata menjawab pertanyaan Haruka dengan suara yang cukup lantang dengan nada gugup.

Seluruh anggota tim voli Karasuno langsung cekikan geli mendengar nada gugup dan lantang Hinata. Wajah Hinata memerah sepenuhnya. Ia sangat malu saat ini.

"Ma ... tenang saja Hinata-kun, aku tidak sedang mengintrogasimu," ujat Haruka sambil menunjukkan senyum manisnya yang membuat jantung Hinata berdegup tak karuan.

Setelah percakapan singkat itu Haruka lalu berbincang dengan Kageyama. Hinata menatap mereka yang sedang asik mengobrol dengan asiknya, bahkan Haruka tertawa dan meninju lengan Kageyama saat laki-laki itu mengucapkan kata-kata yang membuat Haruka tertawa. Hati Hinata terasa sesak, sakit melihat pemandangan itu.