Nand A/O - kesepuluh

1.3K 87 31
                                    

Nanda menunggu Aldo di depan gerbang, ia mengerti bahwa kaka nya banyak tugas, dan dia harus sabar. Sudah satu jam Nanda menunggu,Aldo belum juga menampakan batang hidung nya.

Di belakang Nando sedang ribut dengan Marsha.

"ih apaan sih, turun lo dari motor gue" bentak Nando kepada Marsha yang sudah duduk di jok motor Nando.

"ga mau, lo harus anterin gue pulang" ucap Marsha, dengan sangat ngeyel.

Nando sangat jengkel dengan Marsha, alih alih Nando berkata "enak ya lo ngomong gitu, maksa gue buat nganterin lo, setelah apa yang lo perbuat ke Nanda" ucap Nando, Nando tidak sadar menucapkan kata seperti itu, ia seperti terhipnotis dengan mata Nanda saat menatap nya tadi di kantin.

Marsha pun loncat dari motor Nando

"segitu peduli nya elo sama Nanda? Lo sebenernya siapa nya Nanda si do?"

"gue emang bukan siapa siapa Nanda, tapi gue gamau orang yang gue sayang harus nangis, apa lagi gara gara lo" Marsha tertegun mendengar nya, lalu ia menampar Nando.

"apa apaan sih lo? Nampar gue seenak nya" mata Marsha mulai berkaca kaca, lalu ia pergi meninggalkan Nando begitu saja tanpa menucapkan sepatah kata.

"orang gajelas banget, perasaan tadi dia yang nanya, gue jawab eh gue di tampar, aneh aneh" ucap Nando sambil menggeleng gelengkan kepala.

Lalu mata Nando tertuju ke arah gerbang, dilihat nya Nanda sedang berdiri ,sesekali ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.

Nando menyalakan mesin motor nya, lalu ia menghampiri Nanda.

"belum di jemput Nan?" Nanda menengok ke asal suara tersebut, ia mendapati Nando dengan senyuman nya,senyuman yang dapat menghipnotis siapa saja.

Terasa lidah Nanda untuk menjawab pertanyaan nya, dengan sebisa mungkin Nanda menjawab "be.. Belum" tumben tumbenan Nanda salting sendiri di tanya oleh Nando, apa karena kejadian tadi di kantin.

"bareng aja Nan, mendung,keburu hujan loh" yang di ajak hanya menggelengkan kepala dan menjawab "ngga usah do, justru mau ujan gue nunggu di jemput aja" lanjutnya.

"justru mau ujan lo bareng gue aja, ngarepin Aldo jemput mah masih lama"

"hmm" Nanda sempat berfikir sebentar dan mengangguk, artinya ia menerima tawaran Nando.

Di perjelanan, mata Nanda tidak lepas menatap mata Nando dari kaca spion, terkadang Nando juga melirik nya, lalu Nanda di buat malu sendiri karena keperegok memperhatikan Nando.

Tiba tiba setetes air dari langit jatuh, hanya setetes dan lama lama deras.Nanda mulai ke takutan sendiri, kalian tidak tahu kan, bahwa Nanda mempunyai phobia hujan.

"do, neduh dulu dong hujan nih" panggil Nanda kepada Nando.

"ujan ujanan aja, gabakal bikin lo sakit ko" katanya lalu melirik Nanda di kaca spion, terlihat wajah nya yang ketakutan menatapi langit.

"pliss dong, gue takut do, takut banget" pinta Nanda sekali lagi kepada Nando.

Karna Nando tidak tega, akhir nya ia menepikan motor nya di ruko ruko yang sudah tutup, disana mereka hanya berdua, iya berdua.

"lo kenapa si? Kan seru ujan ujanan" ucao Nando, Nanda pun memutar bola mata nya kesal.

"tadi kan gue udah bilang, gue takut Nando"

"hmm, yaudah"

Sekitar lima belas menit hujan turun deras dan tidak berhenti, bibir Nanda yang sudah memucat karena ke dinginan dan badan nya yang gemetar karena takut.

Nanda&NandoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang