Yunhyeong mempercepat langkahnya untuk menjauh dari rumah junhoe. Ia bisa merasakan kalau junhoe pasti tahu kalau namja yang memakai masker tadi adalah dirinya. Semakin cepat ia melangkahkan kakinya, semakin langkah tersebut menjadi sebuah lari yang cepat. Rasanya yunhyeong sekarang ingin hilang saja dari dunia ini. Dirinya bersumpah tidak akan ada lagi acara stalking di depan rumah junhoe.
Jarak rumah yunhyeong dengan junhoe yang lumayan jauh berhasil membuat yunhyeong banjir dengan keringat. Jangan lupa apa yang dikenakan yunhyeong sekarang serba berwarna hitam dan warna gelap sangat mudah menyerap sinar matahari. Sesampainya di belokan terakhir, yunhyeong menghentikan larinya dan memutuskan untuk mampir ke toko yang biasanya menjadi tempat jika ia ingin makan es krim. "Kring!" suara pintu toko dibuka. Nampak seorang wanita paruh baya penjaga toko tersebut tersenyum kearah yunhyeong yang sekarang sedang sibuk menyeka keringat yang mengalir di dahinya. "Ooh yunhyeong...apa ada sesuatu yang ingin kau beli? Sepertinya kau sangat kelelahan" tanya ahjumma penjaga toko tersebut. "Aah Ne~ ahjumma. Aku ingin membeli es krim seperti biasanya" jawab yunhyeong dengan sesekali tangannya mengelap pelipisnya. "Aigo aigo... sepertinya uri yunhyeong habis lari marathon sampai sampai berkeringat seperti ini. Ini pakai sapu tangan ini untuk mengelap keringatmu" ucap ahjumma tersebut sambil menyerahkan sebuah sapu tangan berwarna biru muda. "Oh gabsahamnida ahjumma jeongmal. Anda sangat membantu" dengan cepat yunhyeong meraih sapu tangan tersebut. "Kau boleh mengambilnya jika kau mau. Itu dulu sapu tangan keponakan ahjumma waktu kecil tapi sekarang mungkin ia sekarang sudah besar seperti dirimu. Ahh, jika ada kesempatan aku akan mengenalkan keponakan ahjumma yang tampan kepada dirimu" ucapan ahjumma tersebut membuat yunhyeong tertawa renyah.
Setelah percakapan ringan dengan penjaga toko dan membayar, yunhyeong sekarang sedang duduk di depan toko dengan memegang dua es krim di tangannya. Dengan ganas ia menghabiskan es krim tersebut. Selain karena cuaca yang memang panas, yunhyeong juga masih teringat-ingat kejadian tadi. Jika dipikir-pikir lagi apa yang dirinya lakukan tadi sangat beresiko tapi sekaligus dengan tingkat kesuksesan yang paling tinggi. Mengapa sukses? Karena dengan langsung berada di depan rumahnya dirinya akan bisa langsung bertemu dengan junhoe seperti tadi tetapi dengan resiko ia bisa saja ketahuan dan parahnya lagi junhoe akan menjahui dirinya. Yunhyeong menaruh wajahnya pada meja. Ia meratapi betapa bodoh dirinya yang hampir saja tertangkap basah oleh junhoe. Rasanya yunhyeong ingin menyerah saja, tetapi jauh di dalam lubuk hati yunhyeong ada sesuatu yang membisikkan bahwa dirinya tidak boleh menyerah dengan mudah. Yunhyeong kembali mengangkat kembali wajahnya, sepertinya ia harus lebih berhati-hati sekarang.
***
Hari demi hari terlewati, seperti biasanya yunhyeong masih menjadi seorang stalker bagi seorang goo junhoe. Apalagi sekarang ia mendapat bantuan dari seseorang yang telah menjadi stalker profesional. Yuupp, orang tersebut adalah kim jinhwan. Yunhyeong memutuskan untuk berguru kepada jinhwan karena ia tahu kalau jinhwan pernah menjadi stalker seperti dirinya dan dikatakan jinhwan adalah seorang stalker yang sukses. Mengapa stalker yang sukses? Karena orang yang distalking oleh jinhwan yang bernama kim hanbin berhasil menjadi pacarnya dan yunhyeong kagum akan hal tersebut. Siapa tahu setelah berguru kepada jinhwan dirinya jadian dengan junhoe.
Pelajaran pertama yang ia ambil dari jinhwan adalah "Meskipun kita stalker dan suka dengan orang yang kita stalking, setidaknya jangan sampai orang tersebut merasa terganggu dengan kehadiran kita sebagai stalker". Hal tersebut sudah yunhyeong lakukan. Seperti sekarang, meskipun ia ingin melihat junhoe tapi yunhyeong tidak akan melakukan kesalahan yang sama yang pernah ia lakukan dulu. Dirinya lebih memilih untuk mengendarai sepeda motornya dan berlalu lalang di depan rumah junhoe. Ia yakin dengan caranya sekarang sangat kecil kemungkinannya junhoe akan tahu. Meskipun dengan cara tersebut membuat uang jajan yunhyeong harus berkurang karena ia harus rutin untuk mengisi bensin sepeda motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait For You
FanfictionYunhyeong galau berat tidak bisa bertemu dengan seseorang yang sangat ia kagumi di sekolahnya. Ia menyalahkan kebijakan sekolah yang harus melaksanakan liburan musim panas. Yunhyeong memang suka jika sekolah libur, tapi itu berubah ketika ia mulai m...