Part 11🍃I Will Be

1.2K 145 18
                                    

Don't forget to play mulmed

-happy reading-

••🍃🍃••

Prang...

Entah sudah berapa banyak barang-barang mahal yang ia pecahkan. Urat dilehernya begitu terlihat menandakan bahwa ia sangat marah sekarang.

"Wae?!" Tanyanya kepada orang yang kasat mata.

"Kenapa kau selalu berpikir untuk berpisah dariku?"

"Kenapa?!"

Prang...

Pandangan matanya memudar karena terus berusaha menutupi tangisannya. Kesal. Perasaannya benar-benar kesal kepada gadis itu. Kenapa bisa Hyera bisa setenang itu? Saat tau bahwa dirinya berusaha untuk dijodohkan dengan orang lain?

Apa Hyera tak merasa marah sekalipun? Kenapa bisa dia tak merasa kesal sedikitpun? Apa itu artinya ia serius dengan ucapannya tadi?

"Arghhhh!" Ia meninju cermin yang ada didalam kamarnya. Darah segar mengalir menetes ke lantai kamarnya. Tangannya seakan mati rasa. Ia tak merasa sakit sedikitpun yang terasa hanya hatinya yang sangat kecewa.

"Kyuhyun! Ada apa denganmu?!" Ucap seseorang dengan wajah panik. Yah. Dia eomma Kyuhyun. Ia berlari setelah mendengar bunyi yang cukup keras dari dalam kamar Kyuhyun dan beberapa teriakan dari anaknya itu. Kyuhyun hanya terdiam tanpa berminat untuk beranjak dari cermin didepannya yang sesaat lalu ia pecahkan.

"Astaga! Tanganmu berdarah!" Wanita itu berlari mengahampiri anaknya saat melihat kaca yang pecah dan pelakunya adalah anaknya? Kyuhyun masih setia menempelkan tangannya dicermin yang sudah jelas hancur itu.

"Pergi eomma." Ucap Kyuhyun dingin. Saat eommanya itu ingin meraih tangannya. Wanita itu terdiam mendengar suara Kyuhyun yang terkesan sangat dingin.

"Maaf eomma tapi bisakah kau tinggalkan aku sendiri?" Wanita itu tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia mengepalkan tangannya erat lalu berjalan mundur perlahan dan berbalik untuk keluar dari kamar Kyuhyun.

Setelah kepergian eommanya. Tiba-tiba kakinya terasa lemas. Ia jatuh terduduk. Saat merasa sudah tak bisa menopang kakinya lagi. Dengan tangannya yang masih mengeluarkan darah segar ia menundukkan kepalanya dalam duduknya lalu tanpa sadar ia terisak dalam diam.

••🍃🍃••

Hyera masih terdiam sejak mereka memasuki mobil Dave. Pria itu seakan tau dimana ia harus menemukan gadis itu. Dave melihat Hyera yang sudah tak menangis lagi. Seharusnya ia bersyukur tapi kenapa melihat Hyera yang terdiam membuatnya jauh lebih sedih?

Ia seakan merasakan kepedihan yang gadis itu rasakan. Gadis itu terdiam sambil melihat keluar jendela mobilnya. Tatapan mata sendu itu terlihat kosong. Ia bisa melihatnya dengan sangat jelas. Sesaat mereka sudah tiba di apartement tapi gadis itu masih terdiam. Akhirnya ia mencoba untuk menyadarkan lamunan gadis itu.

"Hyera, kita sudah sampai." Dave membuka membuka suara. Gadis itu sedikit tersentak mungkin karena terkejut. Hyera terseyum tipis saat Dave membukakan pintu mobil untuknya. Hyera lalu berjalan pelan. Dave yang melihatnya hanya bisa menghela nafas.

Ia mengikuti gadis itu dari belakang. Berjaga-jaga jika gadis itu melakukan hal-hal yang aneh. Langkah kaki mereka terdengar cukup pelan. Sampai-sampai lorong di apartement ini juga menampilkan rasa kekosongan didalamnya.

Bruk...

"Hyera!" Teriak Dave saat gadis itu jatuh terduduk ketika tangannya sudah membuka pintu apartementnya. Ia terduduk tepat didepan pintu yang dia buka tadi. Dave langsung membantu gadis itu berdiri, membawanya menuju kursi dan berusaha menenangkan gadis itu dengan usapan pelan dipunggung gadis itu.

Mon Amour 2/2 (END)•Kyuhyun                                    [Proses e-book] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang