01

1.5K 81 6
                                    

Saat itu aku masih kecil aku memiliki keluarga yang harmonis,aku berpikir keluargaku adalah keluarga paling bahagia

didunia ini.

suatu malam aku sadar,aku bangun dari tidurku

aku tau ibuku masih belum juga pulang.Aku bertanya kepada ayahku "dimana ibu?" tapi pertanyaanku tidak dibalas oleh ayahku

aku kembali lagi masuk kedalalm kamarku,dan duduk sejenak dan bertekad menunggu ibuku pulang tapi matahari telah kembali terbit

aku terbangun,dan mendengar suara yang sangat kersa dari bawah

aku berlari menuju ruang tamu,apa yang kulihat?

aku melihat ibu ku yang sudah terbaring dilantai dan luka di kepalanyaa

apakah itu disebabkan ayahku?aku hanya melihat mereka tidak ada yang lain kecuali ayah ku yang memegang tongkat tenis yang

berlumuran darah.

aku bingung,apa yang sedang terjadi sebenarnya.

aku menghampiri ibuku yang sudah tergeletak dilantai,ayahku menarikku

"jangan dekati wanita,sialan itu!",suara lantang ayahku seperti membuat telingaku hamper pecah,aku yang berumur 10 tahun yang tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.

Tapi kenapa,kenapa mereka seperti ini?jadi apa yang telah aku lewatkan bersama mereka itu adalah tawa bahagia palsu?mereka selalu membuatku menjadi bintang yang paling terang.

Hari itu telah berlalu,tapi semuanya berubah tidak ada lagi suara tawa dan canda

Ibuku hanya selalu termenung duduk didekat jendela sepeti menunggu suatu hal,ayahku yang tak kunjung pulang.Namun dihari itu ayah ku pulang,dia membawa 2 carik kertas yang diberikan keibuku.

Ibu ku tampak terkejut melihat isi dari kertas itu,wajah nya berubah menunjukkan kekesalannya terhadap ayahku,mereka berkelahi sambil menunjuk nunjuk ke arahku

Apakah aku yang membuat mereka menjadi seperti ini?.

Ini belum berakhir dengan baik aku di bawa oleh ibuku kesuatu tempat,aku sempat bertanya kepadanya

Dia hanya diam dan tersenyum,aku tidak pernah melihat dirinya tersenyum sebelumnya semenjak kejadian itu.

Dia membawaku ke suatu jembatan,aku tau ibuku memang sangat suka ke jembatan itu bersama ayahku,karna ibu ku pernah bilang bahwa tempat itu adalah saksi dimana ibu dan ayahku bisa menjadi keluarga.Ibu ku memandangi sungai yang sangat besar itu,ntah apa yang dipikirkannya.

"dayun a,apa kamu bahagia bersama ibu?"

Aku hanya menunduk iya "iya dayun sangat bahagia bersama ibu"

Ibu ku memegangiku sangat erat matanya mengarah kepadaku,matanya seperti keputus asaan

Dia tersenyum dihadapanku,

"kau harus hidup dayun"

Seperti kata perpisahan yang ku dengar,

"dayun maafkan ibu,tapi ibu benar benar sangat mencintai ayahmu

Ibu tidak pernah melakukan hal buruk itu,kamu percayakan dayun?"

Aku hanya mengganguk,ibuku hanya tersenyum.

Tapi mata ku tertuju kepada orang yang berada di sebrang jalan,

Ya itu ayahku,kenapa dia disini dan kenapa dia hanya memperhatikan kami

Apakah ayahku hanya sekedar lewat?ibuku yang menyadari hal yang sama pun,segera berdiri dan

Menuju ke tepi pembatas pagar jembatan itu,disisi lain aku cuman diam melihat apa yang terjadi.

"DONA....." teriak ayah ku sangat kuat,

Aku melihat air mata yang membasahi pipi ibuku,dia menutup matanya dan perlahan dia mulai jatuh

Begitu pula ayahku,yang mencoba berlari

Truk besar yang juga lewat membuat ayah ku terhempas,ia terbaring dijalan sambil memandangi tempat diamana ibuku jatuh dan terakhir sebelum matanya tertutup dia seperti mengucapkan maaf kepada ku.Semua orang berkerumun menyelamatkan ayah ku dan ibuku yang telah tenggelam di sungai yang begitu dalam.

Mata ku tak berkedip sekali pun,aku tidak menangis namun ada sesuatu yang hilang dari diriku

Aku seperti benda mati mulai sekarang.

Dihari dimana mereka dikubur aku melihat benang merah yang telah terikat di jari mereka masing masing.

Semua orang berbisik bisik aku mendengar semuanya,

'aku kira mereka adalah pasangan yang tidak akan pernah terpisahkan'

'siapa dalang,hancurnya rumah tangga mereka,aku penasaran'

'aku sangat tidak yakin mereka,akan berkhir dengan kesalahpahaman'

'itu konyol,suami yang terlalu posesif'

'aku tau bahwa dona tidak bersalah,hanya saja suaminya yang posesif'

Semua ocehan mereka seakan menyalahkan ayahku,apa kah ibuku berakhir karna ayahk? Apa yang sebenarnya membuat mereka berakhir?.

Semua orang menjadi sangat ribut dengan kedatanngan seorang pria,yang tampak membawa sebuket bunga dan bersama seorang anak laki laki kecil yang berumuran 2 tahun lebih besar dariku

'bukannya dia'

'aku dengar dia sahabatnya,dona dan joohyuk'

'apa dia yang telah membuat dona dan joohyuk meninggal?'

'aku dengar sojoon juga mencintai dona juga saat itu'

'sepertinya kesabaran joohyuk telah sampai puncaknya saat itu,hingga ia ingin menceraikan dona'

'haha ini lucu seperti cinta segita'

Pria itu?teman ayahku dan ibuku?

Dia menghampiri kearahku sambil mengucapkan belasungkawanya.

Apa dia yang telah menyakiti ibu dan ayahku bukannya mereka adalah teman? 

Never GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang