Mia dan Josh duduk berhadapan dalam kereta yang masih melaju dengan kecepatannya.Meskipun dalam diam tetapi mereka saling menatap.Tidak tahu apa yang ada di pikiran mereka, kenangan demi kenangan mulai muncul dalam pikiran masing-masing.Namun akhirnya setelah lama berdiam Josh membuka percakapan.
"How are you ?" tanya Josh ragu,
Mia menaikan satu alisnya, "as you see, and you ?"
"So far so good, apa yang membawamu kesini ?" tanya Josh lagi,
"Masalah kerjaan" jawab Mia sambil melihat ke luar jendela,
Mengikuti Mia, Josh juga melihat ke luar jendela lalu, "dimana Madie ?"
"Kau tahu ? kau sama sekali tidak berhak bertanya tentang Mad" jawab Mia dengan tatapan tajam, ada amarah yang tersimpan dalam hatinya,
"Apa maksudmu aku tidak berhak ?"
Mia tertawa dengan terpaksa, senyum sinisnya tersungging, "kau bergurau Josh"
"Mia apa kau lupa apa yang terj-.." belum sempat Josh menyelesaikan kata-katanya, tanda sampai pada tujuan sudah melengking dalam kereta,
"Maaf aku harus pergi, senang bertemu denganmu Josh setelah sekian lama" kata Mia yang segera melambaikan tangannya lalu pergi meninggalkan kursinya.
Josh masih diam, tampak tertegun dengan pertemuan dan jawaban Mia.Beberapa orang memerhatikan dirinya dengan bingung karna ia sama sekali tidak bergerak dan tatapannya kosong.
"Are you okay sir ?" tanya salah satu bapak-bapak,
Josh yang tadinya melamun seketika langsung menyadari bahwa sudah tidak ada lagi orang selain dirinya di kereta, "yeah, i'm okay thanks excuse me"
****
Menghirup gelas terakhir lattenya hari ini membuat hati Sophie menjadi lebih baik dari rasa lelahnya, terlebih ia baru ingat bahwa hari ini ada jadwal kemoterapi untuk Mad.Dengan segera ia bangun dari kursinya, memakai jas tanda kebesaran seorang dokter dan mulai berjalan menuju ruang kemo.
Sesampainya disana, ia melihat Lou, Mad dan beberapa suster termasuk Bella dan Sam sudah menunggunya, "Hai, maaf aku terlambat"
"Bukan masalah, kami juga baru sampai" jawab Lou tersenyum,
Melirik Bell dan Sam yang terlihat terkejut, mereka langsung menghampiri Sophie.
"YOU'RE COMPLETELY INSANE !" kata Bell setengah teriak,
"You have no idea, don't you ?" kata Sam sambil menggelengkan kepalanya,menatapku bimbang,
"Bukan sekarang waktunya, mereka sudah menunggu kita" jawab Sophie menenangkan sambil menunjuk pasiennya itu.
Lantas mereka bergegas menyiapkan seluruh peralatan dan obat-obatan yang akan dipakai.
Kemoterapi memakan waktu 1 sampai 2 jam.Selama kemo berjalan Sophie tahu bahwa Louis sesekali memerhatikannya lewat luar jendela kamar kemo, tetapi ia sadar bahwa itu bukanlah hal yang benar, itu hanya masa lalu yang menyakitkan, ia harus tahu bahwa mereka berdua sudah tidak ditakdirkan lagi.Mengingat apa yang terjadi 5 tahun lalu, membuat Sophie muak.
Setelah semua berjalan dengan sempurna, Sophie segera melambaikan tangannya pada Lou dan Mad, diikuti oleh 2 sahabatnya yang sedari tadi mengolok-oloknya seperti orang gila meskipun memakai bahasa mata dan sesekali isyarat.Bagi Sophie mereka lucu.
"Aku tahu kalian terkejut, begitupun aku.Aku sama sekali tidak tahu bahkan menyangka bahwa anaknya lah yang akan kita operasi" jelas Sophie pada 2 sahabatnya,
Sam dengan tatapan tidak terima, "dan kau baru memberi tahu kami sekarang ?"
Sophie hanya tersenyum memelas, "maaf, aku baru lihat kalian hari ini dan kalian juga tahu aku sibuk"
"Jangan terjebak untuk kedua kalinya Soph.." kata Bell sebelum akhirnya mereka berdua meninggalkan Sophie.
Sophie berjalan mengitari kamar pasien dan seketika mendapati Lou di penghujung jalan kamar, tetapi itu bukan menjadi penghalang bagi jalannya, Sophie hanya tersenyum sebentar lalu berjalan melewati lelaki itu.
****
-ABC Coffee-.Itu lah tempat kopi pertama yang dikunjungi Mia setelah photoshootnya berakhir."Rasanya sangat melelahkan" dalam batin Mia.Disana ia juga bertemu dengan teman-teman modelnya dan sesekali berbincang layaknya teman lama yang bertemu kembali.
"MIA!! You look great, it's been a long time" kata salah satu temannya,
"Hey, it's good to be back" jawab Mia sambil menghirup kopinya,
"Bagaimana kabarmu ?"
Baru saja Mia ingin menjawab, ia melihat seorang yang tidak asing duduk di seberang mejanya.Itu Josh.Sial karna Josh juga melihatnya.Lantas dengan tidak enak Mia meminta maaf pada teman lama itu dan segera keluar dari tempat kopi.
Dari seberang sana Josh tampak dengan buru-buru juga meninggalkan kursinya dan mengejar Mia.
Josh dengan langkah cepat mengejar Mia dan berusaha meraih tangannya.Lama pada keadaan seperti itu akhirnya Josh dapat mendekap tangan mungil Mia.
"Josh, lepaskan!" kata Mia marah,
"Tidak sampai kau mau duduk dan bicara padaku" balik Josh,
Mia memutar bola matanya, "kau bajingan gila"
"Kau perempuan pengecut" kata Josh,
Mia yang mendengar itu langsung mengangkat tangan kanannya dan menampar pipi Josh.
"Dimana rasa malumu memanggilku seperti itu ?!"
Sudah tidak tahan dengan keadaan, Josh terpaksa menarik Mia dan membawanya ke tempat lain.
****
Teringat dengan perkataan Mia bahwa semua tanggungan kehidupan bisa teratasi karna kerja keras dirinya sendiri akhirnya memotivasi Louis untuk kembali mencari pekerjaan.Ia membuka satu persatu situs lowongan pekerjaan dan beberapa kali mengisi formulir online.
Tidak lama setelah itu ia mendapatkan notifikasi bahwa ada satu perusahaan yang siap menerima dirinya jikalau ia bersedia menyelesaikan bisnis darurat di LA.
Berpikir sejenak, ia mengira itu tidak akan menjadi masalah selama Mad ada yang mengurusi disini.Satu-satunya orang yang bisa membantu dalam hal ini adalah Sophie.
Lou dengan cepat menuju ruangan dokter anaknya itu dan mengetuknya.
"Masuk" jawab Sophie dari dalam,
Sophie tampak terkejut sekaligus bingung, "Lou ?"
"Aku perlu bantuanmu" kata Lou tanpa basa basi lagi,
Mata Sophie melebar, "Ada apa ?"
"Aku baru saja mendaftarkan diri di suatu perusahaan yang membutuhkan orang untuk bisnisnya di LA dan aku perlu bantuanmu untuk memantau anakku, apakah kau keberatan ?" jelas Lou sedikit memohon,
Sophie mencerna kata-kata yang baru saja ia dengar.Memiringkan kepalanya sambil berpikir dan beberapa menit kemudian akhirnya ia menyetujuinya.
*TO BE CONTINUED*
PLEASE LEAVE UR COMMENT AND PUT UR VOTE ! 😘
✖️siders are NOT allowed✖️
KAMU SEDANG MEMBACA
End of Season [Bahasa Indonesia Fanfiction]
FanfictionIni adalah cerita tentang kisah cinta seorang gadis yang suram,yang telah disakiti namun tetap bertahan,bertahan dan bertahan selama 5 tahun lamanya.Tidak ada lagi yang lebih penting ketimbang lelaki itu.Lelaki yang sudah merasuki dirinya,memenuhi s...