Duduk disamping Josh dalam mobil setelah pertemuannya dengan Louis beberapa hari belakangan ini membuat gerak-gerik Sophie sedikit terbatasi.Entah apa yang dipikirannya, Sophie selalu beranggapan bahwa ini adalah awalan yang buruk.Buruk karena sudah memilih untuk melibatkan dirinya dengan mantan kekasihnya itu lagi untuk ke dua kalinya.Namun Sophie tersadar bahwa dirinya itu juga bukan peramal, ia tidak tahu apa yang akan terjadi, yang jelas ia ingin semuanya baik-baik saja.
"Sophie" panggil Josh,
Sophie segera sadar dari lamunannya,"Ya? maaf ak-.."
"Apa yang menganggu pikiranmu ?" tanya Josh seraya melirik padaku,
"Tidak,aku hanya sedikit kelelahan" jawab Sophie sambil menyunggingkan senyum cantiknya,
Josh tersenyum,ia tahu kalimat itu yang selalu menjadi jawaban Sophie ketika ditanya walaupun ia sebenarnya tidak tahu kebenaran akan jawaban itu.Menggerakan tangannya,berujung di kepala Sophie dan membelainya lembut.
****
Louis berjalan menuju ruang rawat-inap putrinya dengan membawa sekantong buah-buahan dan makanan kesukaan Madelyn, berharap dengan perlakuan kecil ini Mad akan terhibur."Mady, lihat apa yang daddy bawakan untukmu" kata Louis dengan mengangkat kantong-kantongnya di hadapan Mad,
"Yayyy thankyou dad"
Segera Louis membukakan salah satu permen coklat dan memberinya pada Mad.Diujung kamar ia melihat Mia yang sedang menerima telfon dari perusahaan yang terlibat kontrak dengannya dan juga mengingat Mia sudah lama tidak photoshoot karna mengurus Mad pasti sangat menjadi beban.
"Hey, kau sudah kembali ?" sapa Mia pada Louis,
Louis hanya mengangguk dan mengisyaratkan bahwa ia membawa beberapa makanan,
Sambil mengambil salah satu dari pasta yang Louis bawa Mia kembali berkata-kata,"besok aku harus pergi ke LA untuk photoshoot, pasti melelahkan untukmu jika harus mengasuh Mad sendirian , apa kau mau aku carikan pengasuh untuk membantumu ?"
Lou hanya terdiam namun ia tampak sedikit marah dan kecewa sebelum akhirnya merespon pernyataan Mia, "aku tidak tahu kalau pekerjaan menjadi hal yang lebih penting ketimbang penyakit anakmu"
"Kau pikir aku mau ? aku juga terpaksa karna kontrakku pada perusahaan sialan itu dan ini semua juga upayaku untuk membantumu menghidupi keluarga ini, terlebih pengobatan Mad !"
Kali ini Louis benar-benar emosi, ia menarik tangan istrinya itu dan berjalan keluar dari kamar Mad,
"Tutup mulutmu, aku berhenti dari pekerjaanku juga karna aku ingin membantumu mengurusi Mad, kau mau Mad sendirian dan diasuh oleh orang asing ?" tegas Louis,
Mia memutar bola matanya, "terserah ! aku sedang tidak ingin ribut denganmu,yang jelas dengan persetujuanmu atau tidak pun aku tetap akan pergi besok"
****
Sophie perlahan membuka matanya, menyadari hari baru telah tiba.Matahari memancarkan terik sinarnya yang membuat Sophie malah mengerang,ingin tidur lebih lama.Baru saja ia selesai mandi, ia ingat akan Josh.Lantas Sophie mengambil handphonenya dan memencet tombol panggil pada nomor Josh.
"Pagi" sapa Sophie pada nada sambung ke tiga,
"Pagi sayang, kau mau aku antar ke Reasus ?" jawab Josh jauh disana,
Sophie selalu runtuh akan perhatian Josh, walaupun sekedar ditanya seperti itu membuat Sophie merasa senang karna ternyata ada orang yang benar-benar peduli dan sayang padanya, "tidak, aku hanya ingin mendengar suaramu"
Senyum Josh mengembang disana, "akan kuanggap pernyataan itu sebagai ungkapan bahwa kau merindukanku"
"Aku memang merindukanmu, bisa kita bertemu nanti sore ?" jawab Sophie dengan sedikit tawa kecilnya,
"Aku tidak bisa menemuimu hari ini, aku harus pergi meeting dengan rekan kerjaku di LA, gimana kalau besok ?" balas Josh, ada nada kecewa disana,
"Baiklah, hati-hati.Jangan lupa kabari aku" kata Sophie terakhir, kemudian menutup sambungannya.
Sophie segera merias wajahnya, memakai jas tanda pekerjaannya itu dan meluncur ke tempat ia bekerja.
****
Hal yang pertama ingin Sophie lihat dan pastikan adalah Madelyn.Pasien dengan nama itu lah yang sekarang mengalihkan seluruh perhatiannya.Bukan karna ayahnya adalah mantan kekasihnya melainkan karna anak berusia 5 tahun itu mengidap penyakit paling serius diantara pasien-pasiennya yang lain.Sophie dengan berhati-hati membuka kamar rawat inap Mad.Ia hanya melihat Louis duduk disamping ranjang tempat tidur Mad tanpa kehadiran Mia.
Melihat Sophie, Louis berdiri, berjalan mendekati Sophie,
"Pagi, aku hanya ingin memberi tahu bahwa besok Mad ada jadwal untuk kemoterapi" kata Sophie lembut dan tersenyum cerah,
"Trima kasih sudah mengingatkan, aku akan menemaninya" jawab Louis,
"Ngomong-ngomong dimana ibunya ? biasanya Mia yang selalu menemani.." tanya Sophie penasaran,
Mengangkat bahu, Louis menjawab, "ibunya pergi bekerja setelah lama absen"
Sophie hanya mengangguk untuk merespon jawaban Lou dan setelahnya ia langsung menuju laboratorium.
****
Josh duduk di salah satu bangku kereta api menuju LA.Dengan beberapa berkas di tasnya, ia sebenarnya ingin mengeluh lelah terhadap pekerjannya tetapi apa boleh buat hanya ini yang bisa ia lakukan untuk tetap bisa makan dan hidup.Di tengah kerumunan banyak orang, Josh mendapati seorang perempuan dengan poros cantik, ia mengenakan pakaian sederhana tetapi terlihat fashionable layaknya model-model terkenal.Semakin ia perhatikan, sepertinya perempuan itu tidak begitu asing bagi dirinya maka ia bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya sampai tepat di depan mata perempuan itu,
"Mia ?"
"Josh ?"
*TO BE CONTINUED*
PLEASE LEAVE UR COMMENT AND PUT UR VOTE ! 😘
✖️siders are NOT allowed✖️
KAMU SEDANG MEMBACA
End of Season [Bahasa Indonesia Fanfiction]
FanfictionIni adalah cerita tentang kisah cinta seorang gadis yang suram,yang telah disakiti namun tetap bertahan,bertahan dan bertahan selama 5 tahun lamanya.Tidak ada lagi yang lebih penting ketimbang lelaki itu.Lelaki yang sudah merasuki dirinya,memenuhi s...