Aku mendapatkan kekuatan baru.
Siang itu, aku memutuskan mengunjungi masalah. Semuanya seakan menjadi lebih mudah. Pukul 14.00 WIB Ana menuju halaman belakang sekolah, sebagai "simbol pura-pura" Ana hanya akan menemuiku jika mendapat panggilan telepon dariku dengan demikian aku hanya sendiri di lantai 3.
Ku pasang raut wajah ketakutan itu, kemudian muncullah seorang wanita cantik di ujung timur. Tidak pernah aku melihat dia sebelumnya, wajah yang teduh namun tegas. Perlahan mendekat menghindari cahaya agar memperjelas setiap lekuk wajahnya. Wanita itu, aku mengingatnya."Delia.."
"Clara sayang, kumohon hati-hati, kau adalah harta berharga mereka yang kami miliki" ungkap wanita itu
Selanjutnya Delia menyingkir, berusaha menjauh menepi ke ujung dan melompat jatuh bebas, teriakanku cukup membuat siapa saja yang mendengarnya menutup telinga. Namun mayatnya tak ada di bawah sana.
Tanganku bergetar hebat, berusaha mencari sandaran agar dapat menopang kuat tubuh yang semakin melemah. Aku merindukan Delia. Isakanku semakin kuat, membuat Ana panik mendengar telepon suara payau sahabatnya, tidak membutuhkan waktu lama, Ana datang dan membawa kami menjauh dari sekolah."Apa yang terjadi Clara? Semua tahu jika perangaimu adalah penakut, tapi tidak ada yang mengenalmu sebagai wanita cengeng" ucap Ana
"Aku bertemu Delia, Ana. Dia tampak cantik sekali, kita tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi, ini tidak masuk akal" kuceritakan semua kejadian secara rinci
"Benarkah? Clara ini adalah mimpiku" bentak Ana terkejut
"Kejadian ini sama persis dengan mimpiku, itu sebabnya aku mengusulkan agar kau sendiri di lantai 3 karena yang menerormu akan datang saat targetnya sendiri, dan aku menunggu ditanam, berjaga jika ada sesuatu, tetapi disana tidak ada Delia." Jelas Ana
Sepertinya semua terjadi secara kebetulan, lupakan saja mungkin Delia hanyalah halusinasi karena terlalu merindukannya. Motor yang kami kendarai, berhenti tepat di tujuan memberhentikan semua obrolan.
Kurebahkan tubuh yang penat diatas ranjang, tetapi kepalaku terbentur dengan kotak yang berisi sebuah novel idamanku. Mungkin ayah membelikannya sebagai hadiah pulang dari kota. Setelah bosan membaca, pikiran itu kembali.
Sepertinya ini semua berkaitan, pertama surat perkenalan tanpa nama pengirim tetapi ada Sherlin dilantai itu yang mungkin mengetahui kejadiannya lalu piring jatuh yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan sekolah, tetapi mengapa ia memilih memecahkan piring?
Kedua SMS ungkapan rindu, seperti orang yang sekian lama tak bertemu tetapi disana terdapat nama pengirim "P", bagaimana jika nomernya kembali dihubungi bukankah itu membantu?
Ketiga ungkapan Delia bahwa aku adalah harta berharga mereka yang kami miliki, apakah aku diperebutkan dua pihak misterius, dan Delia sudah lama pergi meninggalkan kami, tidak ada yang tahu kemana dia berada, Delia tampak misterius dapat jatuh bebas dan tidak ada mayat atau mungkin sebenarnya dia tidak menjatuhkan diri? Bisa saja dia sebenarnya tidak ada.
Semua ini membutuhkan analisa tajam, sayang aku tidak memilikinya. Siapa pula yang akan turut membantu, Ana? Jangan, aku takut jika ini akan berujung bahaya, lebih baik Ana tidak perlu terlibat. Sejauh ini, aku tertarik menyelesaikannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Kebisuan
Mystery / ThrillerSeandainya kau merangkai setiap kata kunci yang selalu menyertai dalam teka teki itu, akan mudah semua terselesaikan, cukup pecahkan egomu, dan gunakan hal yang disebut akal sehat. Dengan kemarahan akan menambah durasi waktu berkelit dalam misteri k...