CHAP 1. mimpi kelam

5.9K 151 1
                                    

Malam terus berlanjut seakan jauh akan rasanya menempuh pagi terasa membutuhkan beratus tahun untuk mengganti hari esok, kebiasaan aku di tengah malam aku menghayal sebelum tidur menghasilkan dan menciptakan imajinasi Karna bagiku dunia hayalan adalah segalanya,

"Huff, apalah yang paling bahagia selain berhayal"
Gumamku dalam hati sambil berusaha menutup mata

Seketika dalam tidur aku bermimpi
Aku melihat keluargaku mati terbunuh tergantung di bagian atap ruangtamu ku dengan sayatan pisau di mana mana,
Aku benar" kebingungan apa yang sebenarnya terjadi, antara percaya dan tak percaya aku melihatnya sungguh ini di luar dugaaan,

"Siapa yang membunuh mereka?,sebenarnya apa yang terjadi?"
Aku bertanya pada diriku sendiri.

karna tak percaya aku mendekati mereka aku melihat darah mereka mengalir begitu banyak ku cium bau darah khas, sepertinya mereka belum lama terbunuh
Tak sadar aku menitikkan air mata, keluarga ku mati terbunuh sia" tanpa aku ketahui

Tiba" aku merasakan tepukan di pipi kiriku, aku langsung terkejut
Begitu aku sadar ternyata aku di bangunkan ibuku, aku sedikit lega setelah mengetahui masalah tadi hanyalah mimpi,

"Ya ampun, ternyata aku hanya mimpi.."
Sambil menepuk jidat ku dan berusaha bangun walaupun masih agak ngantuk

Ibuku membangunkan ku untuk pergi kuliah, kebetulan Hari ini hari pertama ku masuk kuliah jadi aku harus berangkat lebih awal agar tidak terlambat.

**
Dalam perjalanan aku masih membingungkan soal mimpi semalam, entah mengapa seakan benar benar terjadi
"Ah, mungkin saja aku terlalu kelelahan karna menghabiskan waktu bersama Mangsaku kemarin"

Sesampainya aku di kampus, aku berjalan Menuju ruang kelas ku, jalanku menunduk dan terburu buru
Maklum baru pertama kali masuk
Apalagi aku memang cenderung diam dibanding banyak bicara,
Dan aku akan tertawa gila jika aku mendengar rintihan permohonan dari seseorang
"Hahaha"
Tawa licikku dalam hati

Tiba-tiba

"Brug"

aku menabrak seorang gadis yang sedang berdiri di depan pintu kelas, dia hampir jatuh untung saja aku berhasil menangkapnya dengan spontan

"Oh maaf, tadi aku tidak melihatmu"

"Tidak apa apa, lain kali lebih hati hati yah" jawabnya.

aku terburu-buru masuk kedalam kelas dan duduk di meja paling belakang,
Aku melihatnya tadi ia benar benar mempesona wajahnya sungguh Putih mulus, rambutnya hitam lurus sebahu dengan bibir pink mungil yang sungguh indah.
Antara malu dan senang menjadi satu,
Tapi aku berhasil menyembunyikannya, karna aku baru merasakan pertama kalinya seperti ini, sebenernya aku bingung Rasa apa ini, dari sebelumnya dan sebahagianya pun aku menikam mangsa tapi tak seindah begini

"Ah aku ini memikirkan apa, ah dasar bodoh baru bertemu sudah seperti orang gila"

Bell pun berbunyi, itu artinya aku harus memulai pelajaran,
Aku berdiam diri duduk di kursi pojokku, tanpa ada kerjaan lain, aku hanya membalik balikan buku kosongku
Kebetulan dosen juga belum datang,
Aku melihat anak anak lain berkumpul saling berkomunikasi entah apa yang mereka bicarakan aku tidak peduli,
Lagi lagi aku kesal dengan sikap seorang guru, sejak masa SMA tidak pernah aku temukan guru yang selalu tepat waktu, bahkan mengapa harus Seorang siswa Yang harus Datang lebih awal, bisa bisa kubunuh satu persatu para dosen disini

"Dasar dosen pemalas, jam segini saja belum datang, untuk apa di jadikan dosen, dasar gila"
Gerutuku karna kesal

**

"Selamat pagi semuanya, maaf bapak terlambat tadi bapak terjebak macet di jalan..!!"

"Pagi pak"
Sontak semuanya menjawab secara bersamaan
Aku hanya diam saja, karna aku tau itu hanya alasan yang di buat buat agar dia terlihat lebih baik di mata siswa siswinya,

"Dasar bodoh!!"
Celetukku

Tiba tiba, teman bangku yang berada di depanku sepertinya dia mendengar apa yang baru aku ucapkan

"Kau bicara dengan siapa kawan baru, apa kau bicara dengan teman tak terlihat?"

Ejeknya di depan ku sambil menahan tawa,
Tentu saja aku sangat marah, tapi aku hanya diam saja tak mungkin aku harus membuka amarahku didepan banyak orang

"Reno, Ada apa bicaramu sampai terdengar disini"

"Maaf pak, aku baru saja mentertawakan teman baru kita yang sangat genius"
Jawab pria itu dengan bicara sambil menahan tawa, 4 orang temannya pun ikut mentertawakan
Seakan mendukung apa yang di katakan bos gilanya itu

"Oh iya, bapak sampai lupa memperkenalkan teman baru kalian,
Ayo kamu silahkan perkenalkan dirimu di depan"
sambil menunjuk ke arah ku,

Sontak aku benar benar terkejut, karna sejujurnya aku paling tidak suka di tatap oleh orang banyak.
Semua orang menatapku dengan tatapan tajam, seakan aku terbunuh saat itu
Tidak lagi laki laki gila itu terus saja mengejek ku,

"BRENGSEK"
Ucapku dalam hati, sambil mengepal kedua jari ku

"Bagaimanapun aku harus mengendelikan emosi ku di depan mereka.."
Gerutuku

Dengan terpaksa aku harus maju kedepan untuk memperkenalkan diri
Dengan wajah menunduk dan berbicara terbata bata aku mencoba melakukannya dengan baik

"Namaku farrel vigo saputra, aku tinggal di komplek wangi tel,..."
Bicaraku terpotong dengan reno si bajingan keparat itu

"Hey kau, apa kau tak punya muka teman? Atau kau merasa paling tampan disini? Mengapa kau selalu menatap kebawah, kau melihat wanita seksi disana?"
Tertawa lepas dia setelah berbicara,
Yang lain juga sama sama ikut tertawa, entah mengapa seakan mulutnya mampu menghipnotis semua manusia disini,
Aku seakan benar benar di permalukan di sini

"Sudah sudah kalian ini apa-apan,
Terimakasih untuk farrel, silahkan duduk kembali"

"Ahh untung akhirnya aku terselamatkan, sialan anak tadi awas saja nanti"
Gumamku dalam hati, karna kesal

*Ps:
maafkan jika ada kesalahan saat mengetik, atau alur ceritanya belum masuk,
Namanya juga baru pertama semoga bisa maklum

Ciuman Pertama Seorang PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang