Selama pelajaran berlanjut, aku masih terus terusan terbayang akan ingatan mengenai mimpiku semalam,
"sepertinya mimpiku tidak biasa, tapi bagaimanapun aku perlu waspada agar tidak terjadi apa-apa dengan keluargaku"
Bicaraku dalam hati..***
Selesai pelajaran, aku tidak langsung pulang seperti biasa aku hanya memainkan laptop kesayangku ini karna ini adalah salah satunya teman baikku selain pisau,
Aku duduk di kursi belakang sekolah terlihat sepi sekali, memang cocok sekali ini untukku, karna aku sangat tidak menyukai keramaian
Aku membuka laptopku seperti biasa aku memang viral di dunia maya, tapi tak seorangpun mengetahui nama asli dan wajah asliku,
Karna di akun sosmed ku semuanya aku menggunakan user name LUCIFER sebab itu tak ada yang mengetahui keberadaan asliku di mana,
Di dunia maya Banyak orang yang mengenalku sebagai laki laki genius karna aku selalu berhasil memecahkan Riddle, aku memang sangat menyukai teka teki dan selalu membuat teka teki layaknya aku seorang detektif, Walaupun aku banyak berkawan di Sosial media tapi aku selalu saja bersifat dingin di depan orang terkecuali Keluargaku,
Aku memang pendiam sejak Aku duduk Di bangku SMP dan tak pernah memiliki seorang teman,
Itu karena aku Selalu di bully dengan teman teman ku sehingga aku Berfikir bagaimana caranya agar aku bisa balas dendam terhadap mereka,
Tapi tenang, Sekarang aku Bebas karna aku sudah menghabiskan mereka***
Tepat di sore hari setelah pulang sekolah aku menghabisi nyawa seorang teman laki"ku dulu yang bernama Geo dia adalah anak laki" brengsek yang selalu mengganggu ku, saat itu aku masih duduk di kelas 8.
Aku membawanya ketoilet belakang sekolah,
sebelumnya aku membungkam dia dengan obat bius saat dia berjalan pulang sendirian,
Dia tak menyadarkan diri selama kurang lebih 15 menit"Halo jagoan, sudah sadar kau rupanya"
Ucapku sambil membersihkan pisau kecilku, dengan senyum semringai tanda kelicikan"sialan, kau apakan aku farrel, bagaimana aku bisa berada disini, jangan berani macam-macam kau"
perlahan aku menggoreskan pisau tajamku di wajahnya, darah segarnya mengalir dan melekat di pisauku lalu kujilat dengan nikmat darah merahnya,
Dia teriak mengiang menahan sakit
Dan berusaha memberontak namun sayang sekali aku mengikatnya sekuat mungkin,"Aarrgh, gila kau farrel, hentikan ini maafkan aku jika aku selalu mengganggumu tapi ku mohon jangan lakukan ini denganku"
Ucapnya sambil menangis menahan perih"Apa? Maaf? Kau sudah menggangguku selama ini lalu kau meminta maaf begitu saja?
Hahah jangan berharap berlebihan geo, ini semua kesalahanmu sendiri jadi terima saja akibatnya"
dia hanya terdiam, mungkin sedang menyesali apa yang sebelumnya dia perbuat,"aku minta maaf rel, aku janji aku tidak akan mengganggumu lagi setelah ini"
Wajahnya merah dengan darah dan mata menatapku meminta belas kasihan,
namun sayang sekali, aku melihatnya merintih kesakitan membuatku semakin semangat ingin mencabik cabiknya,"Tentu saja, setelah ini kau tak akan menggangguku lagi, karna keberadaanmu tak lagi di dunia"
Jawab ku dengan tertawa licik"Dasar gila kau farrel"
"Yah aku memang gila, aku gila ingin darah mu"
Pisauku mendekat ke arah matanya, langsung ku tusukkan dan kuputar- putar ku mainkan pisau yang menancap dimatanya,
Darah merah pekat muncrat di wajahku dan cairan putih yang melekat bau anyir darah yang sangat kusukai membasahi lengan kemeja putih ku"Arrhgh"
Teriaknya
"Bagaimana ini nikmatkan?"
Dia tak menjawab hanya mulutnya yang membuka seakan ingin teriak namun tak dapat mengeluarkan suara, mungkin dia sedang merasakan sakit yang luas biasa.Kutarik pisauku namun tak dapat ku ambil bola matanya yang sudah hancur, hanya saja aku dapat melihat matanya yang sudah berlubang dengan warna darah yang merah melekat kucium betapa nikmatnya bau anyir ini
Aku melihat mata kanan nya yang masih sedikit berusaha untuk membuka ku lihat ia meneteskan airmata, namun sama sekali tak menggontahkan agar aku merasa kasian sedikitpun
Kubiarkan tak melukai mata kanannya, agar dia dapat melihat apa yang aku lakukan pada tubuhnya.
Tanganku turun dari pipi berluncur kedada, terbelak sayatan pisau
kulihat kulitnya yang menganga dagingnya yang segar sangat terlihat jelas
"Arrggh, hentikan"
Jeritnya memohon agar aku melepaskan tindakanku,Semakin gila aku membelah dadanya perlahan aga dia lebih merasakan tersiksa
"Arrgh, bajingan kau, semoga cepat membusuk di penjara"
Suaranya semakin pelan dan mata kananya menutup,
Sepertinya dia telah mati"Ahh, belum puas aku bemain main, kau malah sudah mati, dasar lemah"
Gerutuku karna kesalKarna aku belum puas menyiksanya, aku melanjutkan permainanku tadi,
Ku lebarkan sayatan dan ku cabik" organ dalamnya, tanganku ternodai merah melekat semakin jelas karna kemeja panjangku berwarna putih,
ku iris iris tubuhnya dengan mudah, karna pisauku sudah terlalu tajam aku semakin mudah Memotong motong tubuhnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 18:30 sudah terlihat gelap, dan aku juga kelelahan,
Aku bingung dimana aku harus membuang mayatnya
Aku melihat-lihat di sekitar belakang sekolah ku,
Tak sengaja aku menemukan drum kosong yang cukup besar
Sepertinya sudah berada lama drum ini tak di Urus karna sudah berkarat dan dihuni banyak laba laba serta serangga lainnya,
Tanpa berpikir lama aku membungkus potongan tubuhnya kedalam plastik merah besar yang kubawa
Sengaja aku siapkan sebelumnya karna aku sudah beniat Untuk memutilasi Geo jadi aku lebih mudah membuangnya.
Ku masukkan bungkusan plastik itu kedalam drum kosong dan ku tutupi dengan tumpukan tanah dan rumputan liar, sengaja agar terkesan drum itu tak terurus Oleh pihak" sekolah sehingga tak ada yang mendekati, tak lupa aku menuliskan Kode Username LUCIFER dengan darah Geo tepat di tembok toilet ia bersandar saat aku siksa,***
Hingga saat ini tak seorangpun mengetahui jika hilangnya Geo adalah ulahku sendiri yang membunuhnya,
sampai sekarang aku lebih terbiasa Membunuh orang dengan berpikir tenang bagaimana caranya agar tak seorang pun mengetahui bahwa akulah pembunuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciuman Pertama Seorang Psikopat
RandomBagaimana Rasanya Seorang Pria tampan bernama farrel vigo saputra (lucifer) Yang tak berjiwa normal merasakan ciuman Pertama dari seorang gadis yang bernama agnes zamora, dari sekian lama ia tak merasakan apa yang di namakan ciuman bahkan tak memili...