"Oh astaga, ternyata sudah hampir malam, ibu pasti menghawatirkan ku sekarang"
Aku menutup laptopku menyelesaikan kegiatanku hari ini dan berlangsung pulang,
di perjalanan Aku merasa ada yang aneh dengan motorku
Setelah kuperiksa"Ahh sial ban motorku bocor, kenapa harus sekarang sih"
waktu menunjukkan 20:45 aku takut ibu menghawatirkan keadaanku,
Karna dia selalunya begitu jika aku pulang larut tanpa seizin dulu,Aku mendorong sepeda motorku entah kemana aku harus jalan, yang terpenting Aku harus segera sampai kerumah,
Entah mengapa akupun memiliki perasaan tidak enak dengan keluargaku semenjak mimpiku semalam***
Sambil berjalan mendorong motor, aku melihat ada bengkel yang belum tutup
"Oh sukurlah"
Ucapku sambil mengusap keringat di dahiku dengan lengan kemeja panjang dan motif Garis hitam yang kupakai"Permisi pak, saya ingin menambal ban kebetulan bengkel bapak masih buka, saya ingin pulang kerumah karna sudah terlalu larut"
"Maaf de, ini sudah jam 23:00 sebaiknya besok saja"
"Saya mohon pak nanti ibu dan ayah menghawatirkan keadaan saya,karna sejak tadi sore harusnya saya sudah sampai dirumah"
Sangat lama sekali aku harus memohon mohon agar bapak itu membantuku membutuhkan waktu 1jam lebih mungkin.
"Huh.!! Dasar pak tua"
gumamku dalam hatiNamun aku harus bersikap sopan terhadapnya, karna dia jga Memperlakukanku dengan amat sopan,
"De, ini sudah selelsai tadi ada paku kecil yang menancap"
"Terimakasih pak,"
Sambil kusodorkan uang 100.000 Untuknya,
"Tidak usah de, anggap saja ini membantu lagi pula itu hanya masalah kecil, bapak memperbaharuinya juga tidak lama"
"Tidak apa pak, terima saja ini saya sudah mengganggu waktu bapak"
Paksaku dengan menggenggamkan uang ketangannya"Terimakasih dek, kau bergitu ramah"
Jawabnya dengan bibir tersenyumDari sekian banyak orang tak pernah aku mendapatkan senyuman seramah ini, entah rasanya ini sangat membuatku bahagia dan kagum,
Lalu aku pergi berpamitan serta berterimakasih kepadanya,
aku melihat arloji hitam di tanganku sudah menunjukkan pukul 23:30
"Ini semakin larut, Aku yakin ibu pasti sedang cemas sekarang"
Aku mempercepat kecepatan motorku,
Udara yang semakin dingin di tengah malam membuat aku semakin berpikir Hal aneh terhadap keluargaku,Dalam perjalanan aku melamunkan hal itu,
jalanan semakin sepi hanya beberapa orang yang masih berkeliaran di jalan.
para pedagang juga sudah tutup,
Semakin terngiang di kepalaku akan panggilan ayah ibu dan adik kuEntah apa yang sebenarnya terjadi, kenapa di benak kepalaku terdengar teriakan keluargaku meminta tolong,
Aku semakin mempercepat laju ku agar segera sampai***
"Ahirnya sampai juga aku dirumah, ibu pasti sedang cemas, Aku harus segera masuk"aku melihat keadaan rumahku sangat sepi, lampu di dalam juga tak menyala satu pun
Aku mengerutkan alisku karna kebingungan,"ini ko tumben jam segini lampu belum di nyalakan"
Aku bertanya pada diriku sendiri,Pintu pagar juga tidak dikunci aku melihat sedikit terbuka,
Karna biasanya ayah selalu mengunci pagar sebelum ia tidur,
Sontak Aku langsung panik,
Aku berjalan dengan gerakan cepat
Dan aku mengetuk pintu rumah ku"Ayah ibu, aku sudah pulang, tolong bukakan pintu"
Ku ulang beberapa kali, namun tak ada jawaban,Semakin keras aku mengetuk pintu Tapi belum juga mendapat jawaban,
aku mencoba membuka pintu
Ternyata pintu juga sama tidak di kunci,"Kenapa pintu rumah belum dikunci, padahal ini sudah larut sekali"
Aku membuka pintu perlahan lahan,
aku tak dapat melihat apa-apa karna ini gelap sekali
Aku coba meraba tembok ruang tamu dan menekan saklar,"Deg.!!"
Jantungku serasa tertusuk dengan besi panas yang terbakar selama berpuluhan tahun,
Antara sakit,sedih dan tidak percaya
Menjadi satu, Amarah ku memuncak seakan letak nyawaku sudah berada di ujung ubun,
Menitikkan air mata dengan Udara yang amat dingin, semakin terasa ini memang benar terjadiAku melihat ayah ibu dan adikku mati tergantung di kamar ku,
tanpa kaki dan lengan,
darah mengucur deras Dari luka potong tersebut,
Terlihat biru memucat wajah mereka,Aku mendekati mereka dengan langkah yang begitu kaku,
Aku berusaha menurunkan mereka satu persatu,
Ku lepaskan tali yang menggantung di lehernya
Ku peluk erat tubuh mereka yang tersisa, ku ciumi pipi mereka dengan tangisan yang tak hentiBagaimana tidak, aku begitu menyayangi mereka nyawa mereka adalah nyawaku sendiri, aku di besarkan bersama mereka
dan hanya mereka yang selalu ada untukku,Tangisku tak berguna saat itu,
Entah siapa yang melakukan hal ini terhadap keluargaku,
Mataku merah menyala,
tercipta dendam dalam butir tangiskuTak mampu begitu saja aku melepas kepergian mereka
Sekarang aku hidup sendirian tanpa kasih sayang lagi dari keluargaku,Hingga pagi aku tertidur bersama jasad mereka
Aku terbangun dan belum lepas dari tangis dan pelukanAku bingung dimana aku harus mengubur mereka,
Bagaimanapun aku harus segera menguburkan jasad mereka agar mereka bisa tenang,
Aku mengambil cangkul dan ku galih tanah di samping rumahku,
aku menguburkan mereka dalam satu tempatUsai sudah segalanya
aku merasa tak akan ada lagi kehidupan setelah ini,
Antara dendam dan benci aku rasakan,"Tak percaya kini mereka telah pergi, siapa yang melakukan semua ini suatu saat akan menerimanya lebih dari ini"
gumamku dalam hati di depan kuburan keluarga ku
"Ayah ibu dan adikku, tenang yah di surga, aku pasti akan membalas semuanya,
Aku minta maaf karna belum sempat aku membuat kalian bahagia, kini kalian pergi Tanpa dosa"Ucapku di atas kuburan mereka, sambil menitikkan air mata yang tak henti henti mengalir
Aku langsung masuk kedalam rumah, duduk dan melamuni semuanya yang telah terjadi,
"kenapa mimpiku harus terjadi"
tanyaku pada diri sendiri, berharap aku mendapat jawaban dari hati kecilku***
Tak sadar aku tadi tertidur mungkin karna aku kelelahan,
Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 15:45
Aku segera pergi mandi dengan jalan yang begitu lemas,
Bajuku berlumuran darah bekas semalam***
Sudah 3 hari aku tak masuk kuliah, aku masih berduka dengan kenyataan pahit ini,
Tak seorangpun tau akan kepergian keluargaku selain aku sendiri
Namun akan kuceritakan jika ada yang bertanya nantiHari ke4 aku berniat masuk kuliah,
Karna jika sudah lebih 3 hari aku mendapat surat peringatan
Dari pihak kampus,
Aku bangun awal agar aku tak terlambat,
Seperti biasa aku menjalankan aktivitas sehari hari
Seperti tak terjadi apa-apa
Itu karna aku ingin menutupinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciuman Pertama Seorang Psikopat
RandomBagaimana Rasanya Seorang Pria tampan bernama farrel vigo saputra (lucifer) Yang tak berjiwa normal merasakan ciuman Pertama dari seorang gadis yang bernama agnes zamora, dari sekian lama ia tak merasakan apa yang di namakan ciuman bahkan tak memili...