satu

150 3 0
                                    

-Della POV-

Aku della. Umurku 16 tahun dan sekarang aku kelas 12, sekolahku di SMA Bhinneka. Sejak kecil aku menyukai olahraga renang, aku akan semangat sekali jika sudah ada pelajaran berenang. Kedua orang tua ku berprofesi dokter. Jadi, kedua orang tuaku sangat sibuk di rumah sakit, tetapi kedua orang tuaku masih sempat meluangkan waktunya kepadaku. Aku anak tunggal, mama sangat sibuk sehingga tidak mempunyai fikiran untuk mempunyai anak lagi, aku tidak masalah dengan itu. Kedua orang tuaku bekerja di rumah sakit yang sama. Cita-cita ku? Aku bahkan tidak tau aku ingin jadi apa waktu besar nanti. Dokter seperti orang tuaku? Mungkin saja. Aku belum memikirkannya, aku hanya ingin menikmati masa SMA ku dengan tenang dan damai.

Aku mempunyai seorang sahabat dari kelas 10 SMA, nama sahabatku ini nova. Dari berbagai orang hanya nova yang dapat mengerti perasaanku. Disaat aku sedih ataupun bahagia, dia dapat melihat itu semuanya pada diriku. Aku tidak tau apakah dia peramal apa bukan. Yang jelas aku sangat nyaman berada didekat nova. Bagiku, nova sudah seperti adikku sendiri, dia sangat kekanakkanakan tetapi dia bisa jadi dewasa. Sifat dia terkadang seperti orang dewasa tetapi sikap dia masih seperti anak kecil. Aku dan nova memiliki selera yang sama, itulah yang membuatku nyaman dengannya. Nova sangat mengerti diriku, disaat aku tidak menyukai sesuatu hal, maka dia akan berusaha untuk menjauhkannya. Aku dan nova sudah sering menginap, kadang kadang aku yang menginap di rumahnya, atau dia yang menginap di rumahku. Nova memiliki cita-cita, ia ingin menjadi pramugari. Aku tidak mengerti, mengapa dia ingin menjadi pramugari. Memang sih badannya sangat bagus, tingginya pun sudah pas, cantik sudah pasti, rambut pendek seperti seorang pramugari professional, ya aku sebagai sahabatnya sangat mendukung apa yang nova suka. Aku tidak akan menghalanginya. Aku percaya dengannya, pasti nova akan berhasil masuk pramugari saat besar nanti.

Satu lagi, aku mempunyai seorang sahabat jauh, ia tidak tinggal di Indonesia. Dia sangat jauh, dan aku sangat merindukannya. Dia sahabatku dari kecil, bahkan dari dalam kandungan. Orang tua kami sangatlah akrab, itulah sebabnya kami sangat dekat. Dia pergi ke luar negri karna orang tuanya yang harus bekerja disana. Sudah 2 tahun berlalu, aku sangat merindukannya. Kami masih saling berhubungan, karna ia yang meminta. Kami saling mengirim email setiap seminggu sekali. Setidaknya aku tau kabar dia baik baik saja disana.

KRING.

Handphone ku berbunyi, tanpa aku melihat siapa yang nelpon, aku sudah tau pasti nova yang menelpon.

"sebentar lagi nova" kataku.

"kamu jangan kayak princess deh, lama banget, nanti telat baru tau rasa" teriaknya. Hari ini memang aku sangat malas untuk datang ke sekolah, bukan karna masalah pelajarannya tapi karna anak baru itu, sangat menyebalkan.

"iya ratu Elizabeth, ini udah siap kok tinggal pake sepatu" kataku berbohong, sebenarnya aku masih di meja makan dengan orang tuaku.

"BOHONG TUH NOVA, SI DELLA MASIH MAKAN!!" teriak mamaku di telingaku.

"MAMA!" teriakku menjauhkan handphone ku.

"ini dikit lagi nova hehe, kamu tunggu aja di depan rumah, bye" kataku langsung mematikan telpon darinya.

"kamu ini della della, pake bohong segala sama sahabat kamu sendiri" kata mamaku,

"yeu si mama gatau kalau nova udah marah marah, serem kayak hantu hiii" jawabku.

"hahahahaha beruntung lah kamu punya temen kayak nova yang perhatian sama kamu." Ucap mamaku.

"udah deh ma, aku berangkat ya, salam buat papa" kataku sambil kecup pipi mamaku.

---Rumah Nova---

"HOY!" teriakku mengagetkan nova yang sedang melamun.

"udah? Ayo berangkat" jawabnya.

FIRST KISS WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang