0

71 11 3
                                    

" Jadi tolong Ger, jauhin gue dan biarin gue bahagia sama cowo lain. " jelas Dandel sambil mengusap air matanya yang terus menerus mengalir.

Suasana seketika hening. Hanya terdengar suara jam yang terus berdetak, tidak ada yang berani berbicara.

" Gue ga ngerti lagi apa yang ada di otak lo del. Tapi kalau itu mau lo, gue turutin. " sahut Gera, lalu secepat mungkin keluar dari kelas.

Jam itu juga, menit itu juga, detik itu juga Dandel meluapkan semua emosi yang di pendamnya selama ini, menangis sejadi jadinya tanpa peduli jika ada orang yang mendengarnya.

Rencananya berhasil bukan? Gera menjauhinya dan Dandel akan bahagia bersama lelaki lain. Seharusnya semua ini berakhir bahagia kan? Tapi kenapa hatinya menangis?

Putus cinta hanya karena golongan darah?
Itu alasan terkonyol yang pernah kudengar.

O n' BWhere stories live. Discover now