"Baiklah, siapa yang pertama mati.?" kataku sambil mengeluarkan senyum seorang psikopat sejati.
"Tidak Rain.! Jangan.!" Anna berteriak mencoba mencegahku
"Lari.!" kataku singkat pada Anna
Namun dia menolak untuk lari, sebelum Anna berhasil menahan tanganku, dalam sekejap tanganku sudah menembus dada seorang tentara bosku yang berada paling dekat denganku. Aku mengeluarkan jantungnya yang masih berdetak lalu memakannya
"HAHAHAHAHA.! LEZAT SEKALI.!" Teriakku, Anna terjatuh ditanah melihatku menggila. Semua orang yang ada disana ngeri dengan pemandangan yang aku tunjukan pada mereka. Aku meraih pedang tentara yang ku bunuh tadi, lalu berlari mengejar mangsaku berikutnya.
Dengan pengalamanku sebagai pembunuh profesional, dengan tangkas aku menahan semua serangan yang diberikan padaku. Sambil membunuh mereka satu persatu.Anna menggunakan kesempatan itu untuk menjauh dari tempat itu. Gadis pintar kataku dalam hati, sekarang aku semakin mengganas karena sudah fokus untuk bertarung, tidak lagi cemas pada Anna.
Aku mulai membantai satu persatu tentara bosku. Ya, aku membunuh mereka semenderita mungkin. Seperti munusuk bola mata mereka, kemudian memotong tangan dan kaki mereka lalu membiarkan mereka mati kehabisan darah. Para tentara mundur perlahan, sekitar 10 orang lagi tersisa, dan yang lainnya mati mengenaskan. Mereka ngeri melihat cara bertarungku seperti iblis, bahkan aku tidak merasakan sakit oleh puluhan luka sayatan ditubuhku. Aku benar-benar marah saat ini.
Dengan gesit aku mengejar sisa tentara yang masih hidup, dan mereka lari ketakutan.
"Kalian semua akan mati.!" teriakku.Setelah aku berhasil membunuh semua sisa tentara itu, aku baru sadar. Kini Anna sudah berada disamping bosku dengan pistol yang mengarah ke kepala Anna. Aku sangat marah, namun aku tidak boleh gegabah dalam situasi seperti itu. Aku menatap kearah Anna dan mengangguk, Anna yang terlihat sangat gemetaran itu berusaha untuk tetap tenang.
"Baiklah..." kata Anna pada bosku "Aku akan menikah denganmu. Tapi kumohon, lepaskan Rain."
"Kau dengar itu Rain.! HAHAHA.!" teriak bosku sambil mengarahkan pistol padaku
"Dor.! Dorr.! Dorr.!" Tiga peluru tepat bersarang di jantung buatan milikku
Anna berteriak dan mendorong bosku yang masih mengarahkan pistol ke arahku, bosku terjatuh dan pistolnya pun terlempar. Aku memanfaatkan kesempatan itu untuk berlari kearah bosku dan menusukan pedang ke tangan bosku sehingga tertancap ke tanah. Dia merintih kesakitan, aku mengambil pisau yang pernah ku pakai untuk mencoba membunuh Anna dulu.
Bosku memohon ampun padaku, dan aku hanya tersenyum sambil merobek bibir bosku dan menghancurkan semua giginya lalu memutuskan lidahnya. Aku selalu kesal mendengar perkataannya, jadi yang pertama aku hancurkan adalah mulutnya. Kemudian aku merobek perutnya dan menarik ususnya, lalu aku masukan ususnya ke tenggorokannya sendiri, memaksanya untuk menelan ususnya sendiri. Aku tertawa puas melihatnya, sungguh pemandangan yang sangat indah. Beberapa detik kemudian bosku mati.
Aku menoleh ke arah Anna sambil tersenyum, walau sedang menangis, gadis itu tetaplah cantik di hiasi pancaran cahaya rembulan. Tubuhku kini berlumuran darah. Anna segera lari ke arahku dan memelukku
"Sekarang kau aman" kataku serak"Bisakah aku mati bersamamu.?" kata Anna yang masih memelukku sambil menangis
"Bisakah kau tetap hidup untukku.?" aku membalikan pertanyaan Anna
Pandanganku sudah semakin buram, jantung buatan milikku sepertinya sudah rusak parah dan akan berhenti sebentar lagi.
"Aku mencintaimu Rain." bisik Anna dengan suara yang sangat pelan
Tanpa disadari, air mata mulai mengalir dipipiku, ternyata seperti ini rasanya kesedihan kataku dalam hati.
Namun aku menangis sambil tersenyum. Dengan sisa tenaga yang ku punya, aku memeluk Anna seerat mungkin. Dengan sisa waktu yang ku punya, aku menghabiskan seluruhnya untuk tetap berada dalam pelukan Anna."Aku membencimu Anna. Dalam.. Sangat dalam sekali perasaan benciku padamu" Aku tertawa kecil saat mengucapkan kalimat itu. Tubuhku semakin lemas, aku berusaha untuk mengatakan kalimat terakhirku yang dari dulu ingin aku ucapkan.
"Aku..saa...ngat.... Men..cin.."
Aku terlambat, kini malaikat maut sudah menggiringku menuju neraka. Aku melihat Anna memeluk tubuhku yang sudah tak bernyawa itu. Setidaknya aku tersenyum saat mendengar kalimat terakhir Anna"Aku juga sangat mencintaimu Rain. Dalam.. Sangat dalam sekali perasaan cintaku padamu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Blood and Love
Mystery / ThrillerSeorang psikopat jatuh cinta pada mangsanya. Bagaimana.?