PS: video diatas, aku kasih buat relaksasi sebelum baca cerita ini, supaya ada gambaran gadis yang dicerita aku. Dan mungkin bisa kalian dengerin sambil baca ceritanya. Aku penulis yang masih amatir, jadi maafin kalau ada kesalahan atau kekurangannya. Enjoy ya! ;)
⚜️Rambut panjang berwarna kepirangan terurai berantakan, lengan dilipat 3 kali, rok diatas lutut, kaos kaki bermotif, dan permen bertangkai, sudah biasa terlihat pada seorang gadis cantik, tapi nakal. Ia terlihat seperti gadis korea asli. Dia memang mempunyai darah korea.
"Nya! Lo gak capek apa keluar masuk bk?" Tanya Sarah-teman Anya-.
"Dah biasa, Sar."
"Sekarang apalagi yang lo mau buat, Nya?"
"Gue belum selesein grafity gue di tembok belakang sekolah, mau bantuin gue selesein?"
"Lo gila apa?! Itu malah bikin lo buat masuk bk lagi."
"Itu karna mereka gak ngerti art aja, Sar. Grafity tu keren, imajinasi, Sar. Jangan bilang lo juga gak ngerti art?"
Sarah menarik nafas panjang, dia sudah lelah menghadapi sahabat dari kecilnya ini, tapi dia tidak akan pernah menyerah untuk membantu sahabatnya menjadi lebih baik, perlahan demi perlahan. "Gue ada kelas tambahan. Lo aja. Dan gue ogah masuk bk." Kemudian Sarah pergi meninggalkan Anya.
Anya berjalan menyusuri koridor sendirian, banyak mata memperhatikan Anya. Anya terkenal disekolahnya, pertama karna dia sangat cantik, kedua karna dia nakal, ketiga karna dia 'menarik', mungkin. Ia berjalan sambil memasang earphone pada telinganya. Dalam keadaan seperti itu, Anya terlihat sangat cantik dan mempesona. Tapi, siapa yang tahu kalau dia sangat disegani, hingga laki-laki yang menyukainya-pun tidak berani mendekatinya. Tiba-tiba, brakk..
"Aww.. sakit beg-"
"Iya, gue emang bego. Gue yang salah, gue gak liat jalan. Lo yang selalu bener.." Datar. Dingin. Terkesan mengkritik. Anya belum pernah melihat sosok laki-laki itu sebelumnya. Mereka menjadi pusat perhatian di koridor. Laki-laki itu membereskan kertas kertas yang berserakan dilantai.
Anya terkejut. Hatinya seperti mendapat 'pencerahan'. Ia menelan ludah. Seluruh koridor berbisik mempertanyakan apa yang akan terjadi selanjutnya kepada laki-laki itu. Apakah ia akan habis? Tetapi semuanya terkejut, ketika perlahan Anya membungkuk dan kemudian berjongkok untuk membantu laki-laki itu membereskan kertas-kertasnya.
"Sorry, gue gak sengaja. Gue yang salah kok." Kata Anya. Lembut.
Laki-laki itu berhenti membereskan kertasnya dan menatap lantai koridor, terdiam. Namun segera bangkit. Tanpa berkata-kata lagi, ia segera meninggalkan Anya. Anya berdiri terdiam, tak lama ia menoleh kebelakang. Dan memperhatikan laki-laki itu yang kini hanya terlihat punggungnya saja.
⚜️
YOU ARE READING
I'm in love with you, ice
Teen FictionAku jatuh cinta sama kamu, walau kamu dingin, kamu 'anti' sama perempuan, tapi mau gimana lagi, aku cinta sama kamu, laki laki dingin.