Hallo guys.. Semoga kalian suka sama part 2nya.
Selamat membaca
-o0o-
Orlando's Point of view
'Sempurna' hanya satu kata yang bisa mewakili kecantikan gadis yang baru saja berada di hadapanku. Dirinya benar-benar seperti seorang bidadari yang dikirimkan tuhan hanya untukku, untuk menemani hidupku di bumi ini. Untuk melengkapi duniaku yang selama ini hanya ditemani oleh kekayaan yang tak tahu akan ku kemanakan. Hatiku seakan-akan mengatakan bahwa ia adalah jodohku yang selama ini aku cari, seakan-akan ia akan menjadi pendamping yang akan terus menemaniku kemanapun dan dimanapun aku berada. Aku merasa bahwa ia adalah orang yang tepat untuk menyatukan kembali keluargaku yang telah hancur. Aku yakin!
Akupun mulai memakan makanan yang tadi telah di masak oleh calon masa depanku, 'yummy' makanan ini seperti makanan seorang koki profesional. Bahkan koki andalanku tak akan bisa memasak se 'perfect' ini. Mungkin ia bisa menjadi koki di salah satu restoranku -Arsenio's Restaurant- yang terletak di Los Angeles (LA)
Setelah selesai memakan makanan tadi, aku memutuskan untuk pergi kebawah sambil membawa piring dan gelas -bekas- makanku. Ketika aku turun, aku melihat banyak warga yang sedang sakit sedang duduk di sofa rumah ini. Dan disana terdapat gadis itu, gadis yang telah merebut hatiku walau hanya dengan menatap mata Coklat miliknya yang sangat indah itu. Aku melihatnya sedang membantu seorang bapak-bapak.yang aku taksir sudah berumur 40 tahun keatas. Akupun memutuskan untuk mendekat kearah mereka, sebelum itu aku terlebih dahulu meletakan piring dan gelas tadi di dapur. Saat aku mendekat, semua warga tadi fokus menatap ke arahku yang bisa aku tebak Mereka sedang terpukau akan ketampananku."Permisi" ucapku sopan
"Eh, kamu sudah selesai makan rupanya"
Ucap bapak tadi yang bisa aku tebak adalah ayah dari gadis yang bernama adora." Iya pak, ngomong-ngomong apakah bapak yang telah membawa saya kemari?"
"Bukan nak, anak sayalah yang telah menemukanmu dan membawaku kemari" ucap bapak tersebut memperjelas
"Oh ya?, apakah dia?" Ucapku sambil mengarahkan jari telunjuk milikku ke arah adora"
"Iya nak"
Setelah mendengar perkataan bapak tersebut, hatiku seakan-akan ingin mengatakan bahwa aku ingin segera menikahi adora. Gadis yang telah merebut hatiku yang bahkan belum pernah terisi seseorang didalamnya, dia seakan-akan telah membuat hatiku ingin menjadikannya milikku untuk selamanya.
Akupun memutuskan untuk menghampiri gadis tersebut, Adora."Permisi"
"Ya?" Jawabnya dengan wajah nya yang sangat cantik itu, membuatku ingin mencubit pipinya yang lumayan chubby. Yang dengan kebetulan atau sudah takdir, aku sangat menyukai gadis yang memiliki pipi tembem. Dan menurut ku gadis yang memiliki pipi tembem sangat lucu dan imut. Dan secara tidak refleks aku mencubit pipinya dengan kedua tanganku sambil menggerakkan kepalanya menengok ke kanan dan kekiri. Mungkin karena merasa tidak nyaman, ia sontak mendorongku dengan tangan mungilnya yang sama sekali tidak membuat tubuhku bergerak 1 cm pun.
"Ih, kenapa sih?" Ucapnya dengan nada tak suka
"Tidak apa-apa, saya hanya ingin mencubit pipimu yang sangat chubby itu" ucapku sedikit meledek
"Enak saja, pipiku itu tidak chubby!" Ucapnya sedikit berteriak
"Baiklah maafkan perkataan saya yang MUNGKIN telah membuatmu marah" ucapku dengan menekankan kata 'mungkin'
Tanpa mengucapkan sepatah kata, gadis tersebut langsung meninggalkanku sendirian. Tanpa tunggu waktu lama, akupun mengejarnya dan tanpa kusadari di hadapanku terdapat seekor kucing berwarna Orange-putih yang bisa kutebak adalah seekor kucing jantan. Dan,
"Argh.. " kucing itu mengakar kaki atletis milikku, mungkin karena aku telah menginjak ekornya. Dan tiba tiba seseorang datang dan langsung menampar wajahku hingga memerah
"Hei, apa yang kamu lakukan gadis manis" Ucapku dengan nada yang sangat lembut walaupun aku sedang merasakan sesuatu yang sangat sakit.
"Berani-beraninya kamu melukai Max" ucap Adora sambil mengucapkan sebuah nama yang MUNGKIN nama milik kucing Sialan itu
"Oh ya? Bukannya dia dan tuannya lah yang telah melukai ku?" Ucapku, kali ini dengan nada sedikit marah
"Tapi kamu duluan yang telah menginjak ekornya, jadi wajar dia menyerangmu. Dia hanya ingin melindungi dirinya" ucapnya
"Huuh.. Baiklah, aku mengaku salah. Jadi, apakah kamu ingin memaafkanku gadis cantik?"
"Kamu kenapa sih? Daritadi manggil aku gadis cantik,gadis manis. Emangnya aku cantik apa?!"
"Aku akan menjawab pertanyaanmu, tapi ada satu syarat"
"Apa?"
"Kamu harus berjanji akan melakukan apapun yang aku inginkan, dan tidak akan MEMBANTAH!"
"Iyaiya aku berjanji"
"Pertama, kamu harus mau memaafkanku Dan Kedua..."
"Tunggu! Katanya tadi satu syarat doang. Kok ada duanya sih?!"
"Mau tau gak? Kalo gak ya udah!" Ucapku yang mulai emosi
"Oke oke, tapi jangan macam-macam syaratnya"
"Gak macam-macam kok. Aku cuma mau kamu bersedia buat jadi istri aku"
"Whaaat?!"
To be continues..
So? Gimana guys? Suka gak? Kalo suka alhamdulillah, kalo gak comment aja. Insya allah aku bakal perbaikin lagi.
Jangan lupa buat vote sama comentnya. 1 vote sangat berharga😊Salam Cinta
Allisa Alavi💞