-o0o-
Adora lebih tepatnya Adelina Adora Uinseann sedang berjalan di tepi pantai berpasir putih sambil meletakkan tangannya di air laut seakan akan ingin merasakan kehidupan di dalam sana, ingin merasakan damainya dunia bawah laut. Tapi karena tak fokus, ia tak melihat ada seorang lelaki yang sedang tergeletak tak berdaya di tepi pantai, sehingga ia pun terjatuh akibat tak sengaja menginjak kaki lelaki itu.
Adora kaget melihat ada seseorang yang tak sadarkan diri dan memutuskan untuk memanggil Warga sekitar. Tak lama kemudian warga datang sambil berlari terbirit-birit, Adora pun menjelaskan semua kejadiannya secara runtut. Seakan mengerti dengan tatapan Adora yang terlihat cukup tegang, warga pun memutuskan untuk memopong tubuh lelaki itu dengan papan yang ada disekitar pantai untuk di bawa kerumah ayah Adora yang kebetulan berupa Dokter di daerah itu.
...
Kedua orang tua Adora yang melihat warga berbondong-bondong datang kerumah mereka pun bertanya - tanya dan memutuskan untuk segera menemui warga. Yap, mereka Adalah Pak Halsen -Akhal Uinseann- Dan Ibu Elva -Adoria Beril Elvarette-
"Pak, tolong pria ini pak!" Seru pak Djarot salah satu warga.
Ayah Adora hanya menganggukan kepala sembari memeriksa denyut nadi pria yang kini berada dihadapannya.
"Pria ini baik-baik saja. Dia hanya mengalami sedikit dehidrasi. Kurang lebih 15 menit dia akan segera sadar. " Ujar ayah Adora.
Para warga yang mendengar pernyataan Ayah Adora pun mengangguk kecil dan memutuskan untuk meninggalkan kediaman Adora.
"Kamu yang menemukan pria ini nak? " Tanya ayah Adora pada anaknya.
Adora hanya mematung sembari menatap kosong kearah pria itu.
"Hei gurl? R u ok? " Tanya ayahnya sembari menjentikkan jarinya di dekat Indra pendengaran sang anak.
"Ah, iya yah. Tadi Adora gak sengaja nemu pria ini di tepi laut. "
"Baiklah. Tolong kamu bawa pria ini kedalam dan tolong gantikkan pakaiannya dengan pakaian ayah. Kasian dia kedinginan. " Perintah ayahnya.
Adora hanya mengangguk sembari membopong tubuh pria tersebut kedalam ruang tamu.
Setelah sekian lama, akhirnya Adora selesai mengganti pakaian pria tersebut.
"Akhirnya selesai juga Ya Tuhan," Ujar Adora sembari membuka perlahan penutup matanya.
Wait? Penutup mata?
Iya penutup mata. Apa jadinya jika Adora menggantikan pakaian seorang pria tanpa menutup kedua matanya? Kan bukan muhrim :)
.....
"Enggh," Desah seseorang yang baru saja bangun dari tidur lelapnya sembari mengerjapkan kedua matanya.
"Dimana aku?" ucapnya sambil memperhatikan keadaan di sekelilingnya
Ia pun mulai melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan yang tak dikenalnya sama sekali. Ketika keluar dari kamar ia melihat seorang gadis cantik sedang memegang nampan yang diatasnya ada Segelas susu dan Bubur ayam.
"Sempurna" ucapnya dengan tatapan kagum
"Apa?" tanya gadis tersebut
"Eh maksudku Susunya terlihat sempurna ditambah lagi dengan bubur ayam yang begitu menggoda" ucapnya
"Oh baiklah, kalo begitu silahkan dimakan" ucap gadis itu sambil menyerahkan nampan kepada Lelaki tadi
Merekapun melangkahkan kaki bersamaan kedalam kamar tamu yang sedang ditempati oleh Orlan.
"Perkenalkan Nama saya Adora" Ucapnya memperkenalkan diri.
"Nama yang cantik seperti orangnya"
"Ah kau bisa saja. " ucapnya disertai dengan kekehan kecil di wajahnya, "kalau kamu? Siapa?"
"Perkenalkan Saya Adelio Orlando Arsenio kamu bisa memanggilnya Orlan, atau Sayang juga boleh" ucap Orlan sedikit menggombal
"Baiklah kalau begitu silahkan dimakan, saya ingin pergi ke dapur. Masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan"
"Baiklah"
Gadis cantik itupun keluar dari kamar Orlan. Orlan yang melihatnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil membentuk senyuman di bibirnya.
-o0o-
Heyho gais. Gimana ni? Pakabar kelen? Ga kangen ni sama Sav? Kangen dong pasti.
Secara kan sav tu orangnya ngangenin. Yagak? Yadong. Wkwkw.
Ini agak di revisi ya ceritanya.
Semoga kamu menikmatinya 😎Salam cinta
Allisa Alavi
