"Orlando?" Tanya Adora tidak percaya.
"Ya, perkenalkan Nama saya Adelio Orlando Arsenio.You can call me Orlando."
Deg
Dia benar-benar Orlando. Oh god, apakah dia melupakanku? Melupakan orang yang paling berharga dalam hidupnya?
Bahkan ia kini terlihat lebih tampan dan dewasa. Dada bidang, bibir peach, hidung lancip itu. Yang selama ini aku rindukan, tatapan mata yang selalu memberikan kedipan nakal padaku. Orang yang selalu menggodaku dengan berbagai macam candaannya kini berubah menjadi orang yang terlihat cuek terhadapku. Ia menatapku seakan-akan berkata 'Kamu Siapa?'"Kau mengenalnya Adora?" Tanya Adorlan seketika membuyarkan lamunanku.
"Eh, anu..emmh." aku bingung harus berkata apa. Apakah aku harus jujur bahwa dia adalah masa laluku bahkan sudah menjadi suamiku, atau aku harus berbohong saja?
"Tentu saja dia mengenalku brother. Siapa sih yang tidak kenal dengan model setampan gue." Ucapnya dengan sarkastik. Aku yang melihatnya hanya mengerutkan kedua alisku.
Dasar pria sok keren, batinku berbicara
"Eh by the way, nama lo siapa?" giliran Orlando yang bertanya padaku
"Emmh, my name is Adelina Adora Uinseann. You can call me Adora, not dor,ora or ina." jelasku panjang kali lebar kepadanya.
"Okay, jadi kapan kita akan mulai shootnya brother?" tanyanya pada Adorlan.
"Sekitar sejam lagi Brother. So, i Wanna to go now. Apakah kalian tidak keberatan?"
"I think we okay, right?" tanya Orlando sambil menatapku.
"Ya, we okay." ucapku sembari mengangguk.
"Yasudah kalau begitu. I hope, you dont distrub her brother!" Ucap Adorlan sembari berjalan menjauhi kami. Tetapi sebelumnya, dia memberikan tatapan kepadaku. Tatapan itu seakan-akan berkata -jika dia menyakitimu berteriaklah- dan membuatku sedikit terkekeh sambil mengangguk mantap.
Setelah kepergian Adorlan, situasi menjadi sangat canggung. Bahkan aku tidak tahu harus berbuat apa. Melangkahkan kakiku saja aku merasa berat dan keringatan. Damn, apa-apaan ini? Kenapa aku menjadi sebodoh ini? Batinku.
Karena tidak ingin terlihat canggung akupun melangkahkan kaki indahku ke arah Single sofa yang berwarna Cream yang terletak di sudut ruangan ini. Dan syukurlah aku sampai dengan selamat.
Ketika aku sudah duduk, aku melihat Orlando sedang menerima telepon dari seseorang, dilihat dari gerak geriknya ia terlihat sedikit kesal dan sesekali melihat kearahku.
Aku rasa dia sedang berbicara Dengan seseorang diseberang sana. Dan yang menjadi objek pembicaraan mereka adalah aku. Ya, aku dulu pernah belajar ilmu psikologi. Dan dapat menebak apa yang orang itu pikirkan maupun bicarakan.
Mungkin kalian akan menganggapku sangat hebat, tetapi tidak dengan orang-orang disekitarku. Mereka menjadi menjauhiku karena takut aku akan membocorkan rahasia mereka. Bahkan ada yang tak segan-segan menatapku tajam saat aku memperhatikan mereka.
Oleh karena itu, aku mulai menyembunyikan kemampuanku yang satu ini. Aku ingin, orang-orang tidak menjauhiku maupun segan padaku. Aku ingin memiliki banyak teman.
Saat Orlando selesai berbicara dengan seseorang ditelepon, aku melihatnya memanggil seorang Office Girl dan terlihat seperti berbicara sesuatu sambil menunjuk kearahku. Aku yang merasa sedang ditunjuk menatap kearah mereka sambil memberi tatapan -Apa?-.
Setelah berbicara dengan Office Girl tadi, Orlando mulai berjalan kearahku dan duduk di Single Sofa yang satunya. Oh damn, him so handsome. Dengan balutan kaos Vneck yang agak ketat dibagian perutnya, seakan memperlihatkan perutnya yang sixpack itu. Disertai dengan celana panjang hitam denim yang terlihat sangat pas dikakinya. Ditambah lagi dengan wanginya yang maskulin itu, membuat tubuhku meremang merasakan sensasi lain.
Tak berapa lama kemudian Office Girl datang sambil membawa 2 gelas hot chocolate yang terletak diatas nampan. Dan setelah kulihat nametagnya secara teliti, ternyata dia bernama Claudia.
"Thank you Claudia." ucapku berterima kasih sambil memberikan senyuman termanisku padanya.
"You're welcome miss." ucapnya seraya pergi meninggalkan kami.
"Silahkan diminum Adora." kata Orlando dengan sedikit unsur ketegasan dari nada bicaranya.
"Sure."
1 jam berlalu dengan begitu cepat, dan anehnya kami bahkan hanya meminum segelas hot chocolate sambil membuka handphone masing-masing.
Tak berapa lama kemudian aku mendengar ada yang memanggil namaku dan Orlando.
"Excuse me, Miss and Mr. This time to shoot." ucapnya.
"Baiklah, kami akan segera kesana." ucap Orlando menginterupsi.
Kamipun pergi dan melakukan pemotretan.
_________
Heyho, gue balik lagi. Btw, buat yang nanya Kenapa gue updatenya shubuh coz paketan gue Cuma yang midnight07 doang. Dan gue pen bilang "maaf kalo gue updatenya lama amat"
Sekian, terima kasih.
Salam cinta
Allisa alavi
