Kisah Kita yang Tak pernah Lengkap (bagian 3)

6 0 0
                                    

"Tapi Rico,apa yang harus kulakukan aku telah membuat hati Amar menjadi terluka karena ucapanku tadi" Vandhita
Vandhita merasa menyesal terhadap perkataannya tadi.
Lalu Rico memegang pundak Vandhita untuk menenangkan dirinyaa.

"Hmm,,Vandhita lebih baik kau tenangkan dirimu sementara waktu,setelah itu baru kamu bicara kepada Amar" Rico

"Baiklah,,Rico aku akan pulang dan akan beristirahat,sampai ketemu besok" Vandhita

Lalu,Vandhita pulang dengan muka yang murung. Sementara itu Amar tengah berdiam diri disebuah kedai kopi,kemudian Putri melihatnya disana.
Melihat keadaan Kadek yang sedang tidak baik,Putri berpikiran jahat terhadapnya.

"Sebaiknya,aku manfaatkan saja kesempatan ini agar aku bisa melihat bagaimana rasanya Pujaan Hati direbut oleh orang lain" pikiran dibenak Putri.

Flasback on....

'Pada saat kelas 1 SMU,Putri pernah mencintai Amar,namun hal itu tak pernah terjadi karena Vandhita selalu menghalanginya. Saat Putri ingin mengungkapkan isi hatinya tiba tiba Vandhita terjatuh sakit dan Amar langsung membawanya kerumah sakit.
Semenjak itu Putri merasa canggung untuk melihat mereka berdua lagi,dan semenjak itu pula dia telah membuat siasat buruk untuk mereka berdua.'

"Amar,,kenapa kamu disini sendiri?? Kok tumben gak sama sahabat kamu si Vandhu??" Putri
*vandhu nama panggilan akrab vandhita terhadap teman temanya*

"Gak kenapa kok,cuma pengen sendiri aja,,dia masih di sekolah tadi" amar

"Iya itu tadi mar,,tapi sekarang sekolah udah tutup,semua siswa juga udah pulang,gimana sih kamu mar" Gumam Putri sambil menjalankan siasat buruknya itu.

Putri berpikiran bahwa pasti terjadi sesuatu diantara Amar dan Vandhita sehingga mereka tumben tidak bersama-sama.

"Amar,,gimana kalo kita jalan berdua yukk!! Mumpung aku lagi free jadwal nih..." putri

Amar merasa ini saatnya dia membalaskan dendamnya terhadap Vandhita,karena Amar merasa bahwa dirinya tak dianggap sebagai sahabat baik lagi.

"Baiklah,ayokk put aku juga lagi ga ada jadwal yang padat hari ini,,hmm sini sini biar aku yang bawain tas kamu kedalem mobil,,gimana kalo pake mobil aku aja,mobil kamu titip dulu disini"  Amar

"Ya udah kalo kamu yang minta gitu." Putri

Lantas mereka pun jalan jalan ke sebuah MALL besar.

"Mar aku pengen main wahana itu kayaknya seru deh,,ayok kita coba dek"  Putri

Amar hanya menganggukan kepalanya saja dan menuruti semua kemauan Putri.

Pukul 9.00 malam....

Putri dan Amar baru pulang setelah jalan jalan bersama seharian penuh.
Lantas Amar mengantar langsung Putri kerumahnya.

"Sampe ketemu besok lagi yahhh putri" amar

"Ok deh,,byeee" Putri

Dirumah Vandhu yang gelisah memikirkan amar karena tidak mengangkat telpon darinya sama sekali dari tadi siang.

"Aduhh bagaimana ini?! Kenapa Amar tidak mengangkat telpon dari ku?! Apa sebaiknya aku meminta bantuan dari Rico saja?!"

Tringg....tringggg......tringggg
*suara telepon*

"Siapa yang menelpon malam-malam begini?!"Rico
"Ya haloo" Rico

"Emm....maaf Rico aku menelponmu malam-malam begini,sebenarnya aku ingin meminta tolong kepadamu" Vandhita

"Ya katakan saja aku pasti bisa membantumu sesuai kemampuanku" Rico

"Begini sejak tadi jam 3 sore aku menelpon Kadek tapi tidak terjawab juga,maka dari itu aku merasa khawatir terhadapnya" vandhita

"Kalau begitu aku juga sama sepertimu,aku juga menghubungi Putri namun tidak diangkat sama sekali olehnya" Rico

"Ooo..baiklah kalau begitu besok kita bicarakan lagi ya,,daa" vandhita

"Baiklah,,selamat malam" Rico

"Selamat malam" Vandhita

Keesokan harinya Amar mengingat bahwa mobil Putri tengah dititipkan disebuah kedai,lalu dia berniat untuk menjemput Putri agar ikut bersamanya ke sekolah.

Tinggg....nonggg....tinggg....nonggg
*Suara bel pintu rumah Putri*

"Ejhh ada Amar,,kenapa?" Putri

"Aku kesini buat jemput kamu,aku ingat bahwa mobil kamu masih di kedai kopi itu" Amar

"Ohh iya aku lupa,baiklah ayoo kita berangkat" Putri

Ditengah perjalanan disebuah lampu merah.. Mobil rico dan mobil Amar berpapasan namun mereka tidak saling melihat satu sama lain.
Saat lampu berwarna merah Rico melihat dari kaca spionnya ada Putri dan disampingnya ada Amar.
Kejadian tersebut membuat Rico sangat marah.

Next?comment.

Kisah Kita yang Tak Pernah LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang