Happy Reading!
.
.
.
Jimin berjalan menyusuri koridor gedung fakultasnya, melangkahkan kaki santai tanpa mengindahkan tatapan-entah apa yang mengarah padanya. Sudah bukan hal yang asing, malah dirinya sudah biasa, tepatnya sejak dua Minggu yang lalu.
Mau bagaimana lagi, kejadian ia mengalahkan telak atlet kebanggaan Universitas menjadi viral dan menjadi trending topik selama seminggu, dan Jimin sukses menjadi mahasiswa baru paling populer dalam waktu sehari.
Jimin tidak menginginkan hal ini tapi mau bagaimana lagi, jadi dia memilih pasrah saja.
"Oyy Jim" suara yang familiar itu membuat Jimin menolehkan kepalanya ke sumber suara untuk kemudian mendapati sahabatnya, Taehyung berlari kecil menuju ke arahnya.
"Kau tidak ada kelas Tae?" Jimin bertanya heran
Taehyung menggeleng
"Dosen Jung tidak masuk, jadi aku hanya mengisi absen saja" jawabnya. Jimin mengangguk mengerti, yahh keduanya memang berbeda jurusan, Jimin di departemen tari modern sedangkan Taehyung di departemen seni rupa.
"Kau ada kelas?"
Jimin menggeleng.
"Aku hanya pergi ke kelas untuk mengumpulkan tugas"
"Kalau begitu ayo ke kantin" ajak Taehyung semangat dan langsung menyeret sahabatnya itu, Jimin sih pasrah-pasrah saja. Sudah terlalu terbiasa dengan tingkah ajaib namja bermarga Kim itu. Walaupun sebenarnya mereka baru kenal dua minggu.
.
"Jadi bagaimana rasanya?"
"Rasa kimbab ini enak kok" Jimin berujar ringan saat mendengar pertanyaan aneh dari Taehyung
"Aissh bukan itu maksudku" Taehyung langsung sewot. Sementara Jimin hanya menggidikan bahu tak acuh lalu melanjutkan lagi memasukan kimbab ke dalam mulutnya, mengunyahnya dengan khidmat dengan telinga tetap aktif mendengarkan ocehan sahabatnya.
" Maksudku menjadi mahasiswa baru paling populer seantero kampus. Bagaimana rasanya?" ujar Taehyung dengan menaik-turunkan alisnya
Jimin mendengus sebal. Ia kira apa.
"Memangnya apa yang bagus dari itu?"
Taehyung hanya menyengir lebar, mengerti benar ketidaksukaan Jimin akan hal itu.
"Kukira kau menikmatinya" ujar Taehyung iseng
"Tidak. Itu menyebalkan" gerutu Jimin.
Bagaimana hal itu bisa menjadi menyenangkan ketika kau jalan di tengah koridor, semua langsung berbisik, bahkan terang-terangan membicarakanmu. Jimin kehilangan ketenangannnya di hari pertama resmi menjadi mahasiswa setelah masa ospek berakhir.
Taehyung menepuk-nepuk bahu Jimin simpati, tapi berbanding terbalik dengan ekspresinya yang menahan tawa. Membuat Jimin makin sebal saja dibuatnya.
"Eh Tapi Jim. kau sudah dengar tidak?"
"Dengar apa?" tanya Jimin heran
Taehyung mendekatkan wajahnya, ekspresinya sok misterius, membuat Jimin mengernyit.
"Rumornya. Anak buah Hyunssik sunbae tidak menerima kekalahan bosnya. Dengar-dengar mereka mau mengeroyokimu Jim" ujar Taehyung dengan suara pelan
Jimin yang tadinya sedang mengunyah makanan jadi diam.
"Terus. Aku harus bagaimana?"
"Kau harus wasapada Jim!" Taehyung berujar berlebihan
"Mereka itu banyak dan semuanya taekwondoien" katanya lagi dengan ekspresi horror
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend? [Revisi]
FanfictionIni hanya tentang Yoongi yang ternyata punya kekasih Don't be sider, please!