BAGIAN 02

9 0 0
                                    

Bel masuk berbunyi. Semua murid SMA 17 Agustus Jakarta masuk ke kelasnya masing-masing, termasuk kelas XI IPS III Kelas Ardra,Maria, dan teman temannya.

Sudah terlihat, Bu Lili guru Sejarah, sekaligus wali murid kelasl XI IPS III itu memasuki ruang kelas , yang di ikuti oleh seorang pria di belakangnya.

Dengan tinggi tubuh dan besar badan ideal , dan tatanan rambut warna hitam seperti ala ala boyband Korea. Pria itu berjalan mengikuti Bu Lili yang sekarang sudah duduk di kursi guru.

"Bersiap... Berdoa mulai." Hening seketika setelah Bayu memberi aba aba untuk berdoa.
"Selesai... Beri salam." Bayu memberi komando
"Selamat pagi Bu".

"Selamat pagi semuanya"  Bu Lili memberi jeda sebelum memperkenalkan pria yang berdiri di sampingnya.
"Anak-anak, ini teman baru kalian. Silakan perkenalkan diri kamu". Ucap Bu Lili sambil duduk dan menyimpan barang barangnya di meja.

" Hai semunya, nama gue Adam Reynaldi Syahpurta. Asal gue dari Bandung." ucap Adam dingin sambil memasukkan tangan kirinya kedalam saku celananya.

"Hai Adam.. Gue Cinta." Cinta berteriak sambil memainkan rambutnya. Cantik sih tapi geli ketus Ardra dalam hati. "Astaga!Cetakan pabrik cogan dari hollywood apa gimana sih, gantengnya gak ketulungan." kata murid perempuan yang lain.

"Anak-anak, sudah cukup perkenalannya. Nanti kalian bisa teruskan kembali pada jam istirahat. Baiklah adam, sekarang kamu duduk di sebelah sana." ucap Bu Lili sambil menunjuk ke arah bangku sebelah kanan Bayu. Dan tepatnya dibelakang bangku Ardra ,karena hanya bangku itu yang kosong.

"Hhhh hilanglah sudah zona kedamaian dan ketentraman gue" ketus Ardra seketika laki-laki itu duduk tepat dibelakangnya yang terdengar oleh pendengaran Adam yang tajamnya melebihi gunting seorang penjahit langganannya.

" Apa?" Bayu terdiam saat Adam tiba-tiba berbicara. "Lo ngomong sama gue?" tanya Bayu yang terlihat bingung yang dibalas dengan tatapan Adam dengan tampang senganya itu. "Tadi lo ngomong apa?" "Ah?engga dari tadi gue diem ko" jawab Bayu.

Perhatian Adam pun tertarik oleh seorang gadis yang nampak tidak suka akan kehadirannya dikelas itu, yaa tentu saja karna kelas memang sangat heboh sejak kedatangannya didepan pintu tadi ditambah dia ternyata murid baru yang akan berada dikelas itu membuat semuanya menjadi sangat riuh.

Yaa barisan para cabe dan alayers berebut untuk mendapatkan perhatian Adam tapi tidak gadis ini. Tidak Ardra. Dia memang tidak peduli dengan semua itu, tidak seperti kaum hawa pada umumnya. Yang dia perdulikan hanyalah satu, untuk fokus belajar demi menggapai semua mimpinya itu. Bahkan dia merasa terganggu dengan para gadis dikelasnya itu.

"Hhhh kaya ga ada cowo lain aja, heran deh gue emng dia seganteng apa sih ga ada yang lain apa dikelas kan ada banyak cowo kenapa harus dia blablabla..." dan seterusnya tapi suara Ardra tidak mungkin terdengar dan lebih tidak mungkin lagi didengarkan oleh teman-temannya karna mereka hanya terfokus pada sang pangeran yaitu Adam.

"Hai Adam..."

"Hai Adam ganteng..."

"Udah punya pacar belom?"

"Duhh so cool.."

"Hai maniss sini sama aku aja"

Begitulah reaksi anak perempuan pada saat Adam yang hanya dibalas tatapan dingin olehnya. Dia hanya fokus pada satu perempuan yang sedari tadi mengoceh didepannya itu.

"Oya, kenalin gue Bayu. KM di sini." jelas Bayu sambil mengulurkan tangannya, setelah Adam duduk di samping Bayu.

"Sutttt nanti kalo kedengeran dia gimana dra?!" bisik Maria. "Bodo, gue ga peduli" jawab Ardra yang ternyata diperhatikan oleh Adam yang disadari oleh Maria dan ia pun segera memberi kode agar Ardra segera menutup mulutnya rapat-rapat kalau perlu untuk sementara sebaiknya ia mencopot dahulu mulutnya yang sudah seperti nyai rombeng itu.

"Oh hai, gue Maria dan ini sahabat gue, namanya Ardra hehe" kini Maria berbalik kearah Adam sambil mengulurkan tangannya dan sedikit menyeringai. Dan yaa seperti gadis lainnya Maria hanya dibalas oleh tatapan dingin oleh Adam.
'Dasar lo centil' Ardra menggerutu dalam hati.

Believe In Your DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang