Langit senja menjadi akhir dari cerita kita
Lantas gelapnya malam menjadi awal kerinduanku
Aku gelisah
Aku gundah
Kupejamkan mataku. Hanya untuk sejenak
Menikmati kerinduan malam
Aku menyandingkan hati dalam-dalam
Untuk meyakini hatiku tentang perasaan aneh itu
Aku memasung sepiku dalam dinginnya malam
Menepikan air mata dipipiku
Merasakan detak-detak jantungku, juga hembusan nafasku
Menyanggahkan rinduku pada harapan semu
Tuan, apa pedulimu kepadaku yang sedang merindu?
Sedetik pun kau tak bolehkan aku menyusuri titik-titik hatimu
Padahal hanya agar kamu tahu
Bahwa aku merindumu
Aku mencoba berdiri di jalanku lagi
Aku sudah lelah dan berpeluh karena mengejarmu
Hanya agar aku mampu tertangkap oleh retinamu
Agar kamu menjadi perasa
Tentang semua kerinduanku...