Alvino menapakkan kaki di dalam perpustakaan, suasana dingin ac langsung terasa dikulitnya. Begitu pula tatapan dari beberapa cewek yang sedang duduk maupun mengambil buku dari rak.
Dia melangkah, mencari buku yang akan dia baca. Dan dia memilih buku bersampul merah maroon. Duduk disalah satu bangku lalu mulai membaca.
"Hai!" sapa seseorang, membuat Alvino menoleh. Dan ternyata itu Aretta sedang tersenyum dihadapannya.
Alvino kembali membaca bukunya sedangkan Aretta sedang menyuruh seorang cowok yang duduk disamping Alvino agar pindah. Lalu dia menduduki bangku itu.
"Istirahat masih lima belas menit jadi gue masih bisa tidur disini." ucap Aretta untuk diri sendiri. Lalu dia melirik Alvino yang sedang serius membaca.
"Lo suka baca ya?" tanya Aretta
"Hmm."
"Lo nggak mau nanya gue suka apa?" Alvino hanya diam mungkin dia fikir ucapan Aretta yang barusan gak perlu di jawab.
"Ck, yaudah, Ta lo suka apa? Gue suka nonton film Al. Lo suka makan apa? Gue suka makan bakso Al. Ta lo ngapain disini? Gue disini mau liatin lo Al, eh maksut gue—gue mau tidur disi—"
"Woi berisik!" seru seorang cowok bertubuh besar memotong ocehan Aretta.
Aretta secara otomatis menoleh "Apa lo!" sahutnya lalu mengerucutkan bibirnya, sebal.
Cowok bertubuh besar tadi langsung terkaget "Eh—Aretta kirain siapa," ucapnya sambil cengengesan, membuat Aretta membuang pandangan sinis.
Dan Alvino yang sedaritadi memperhatikannya tersenyum atau mungkin bisa dibilang dia tertawa kecil.
"Mmm ... Biar gue nggak ganggu lo gue tidur dulu. Nanti kalo udah bell bangunin gue oke!" ucap Aretta lalu menepuk bahu Alvino. Kemudian dia melipat tangannya di atas meja lalu menenggelamkan kepalanya disana. Dan Alvino menatapnya sejenak kemudian dia tersenyum lagi lalu kembali pada buku yang ada ditangannya.
Selucu atau seimut apapaun Aretta, kayanya Alvino tetap lebih fokus pada buku yang dibacanya.
●●●●Aretta membasuh wajahnya dengan air mengalir, lalu melangkah keluar toilet. Menuju kantin.
Sesampainya di kantin, Aretta langsung duduk ditempat biasa.
"Lo tidur dimana lagi kali ini Ta?" tanya Kayla sambil mengigit roti kacang.
"Perpustakaan hehe." jawabnya singkat sambil menopang dagu dengan tangan kanannya.
Dia memikirkan Alvino, entahlah akhir-akhir ini Alvino sering mampir di pikiran Aretta.
"Besok dateng lo ikut rapat buat persiapan pensi sekolah." ucap Kyna, membuat lamunan Aretta terkabur, dia ingat mereka berempat dipilih Bu Deka guru BK sebagai wakil kelas untuk menjadi panitia dalam acara ulang tahun sekolahnya. Dan saat Aretta tanya apa alasannya Bu Deka menjawab "Kan kalian terkenal disekolah ini, nah jadi kalo kalian yang jadi panitia pasti anak-anak jadi pada minat untuk dateng ke acara pensi sekolah kita."
"Gue males sumpah paling kita cuma disuruh buat ngawasin berjalannya acara," sahut Aretta.
"Gue juga, mending juga shopping deh!" sahut Kayla.
"Gue juga awalnya gitu, tapi setelah gue denger-denger dari kelas sebelah kalo Amzar adalah salah satu wakil buat kelas mereka. Gue jadi berubah fikiran deh!" ucap Kyna membuat Aretta langsung menatapnya intens.
"Alvino ikut jadi wakil nggak?" tanyanya dan Kyna mengangguk pasti.
Aretta tersenyum, sepertinya dia juga berubah fikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVINO
Teen Fiction[sebagian cerita sudah dihapus] "Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowok dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga sa...