Jadi?

2.7K 173 9
                                    

"Depan, atau Belakang?"

Agaknya pertanyaan itu membuat Chou Tzuyu memutar bola matanya jengah, bagaimana tidak? Kedua pilihan itu sama-sama merugikan Tzuyu. Namun kedua pilihan itu malah menguntungkan bagi Mingyu--pria yang saat ini sedang merentangkan kedua tangannya membelakangi Tzuyu.

***

'Chou Tzuyu, aku akan berhenti mengikuti dan mengejar-ngejarmu jika kau memilih salah satu permintaan yang akan aku lontarkan'

Tzuyu berpikir sejenak sebelum mengangguk meng-iyakan ucapan Mingyu. Toh tidak ada salahnya jika itu akan membuat Mingyu berhenti membuntutinya setiap hari seperti yang selama ini Mingyu lakukan terhadapnya.

'Kau harus memilih satu diantara, Depan dan Belakang. Kau pilih Depan, atau Belakang?'

Tzuyu mengerjitkan dahinya, bingung akan apa yang diucapkan oleh Mingyu.

'Maksudmu, Gyu?'

'Pelukan didepan, itu tanda kau menolak perasaan cintaku selama ini padamu. Pelukan dibelakang, itu tanda kau menerima perasaanku'

'Hah?'

Tzuyu menganga tak percaya dengan apa yang Mingyu ucapkan, jika Tzuyu menolak Mingyu.. Maka ia harus memeluk Mingyu dari depan? Yang benar saja.

'Mengapa tidak pelukan dari belakang saja sebagai tanda aku menolakmu, Gyu!'

'Yaa.. Setidaknya, aku bisa merasakan pelukanmu didadaku sebelum aku berhenti menjadi penggemarmu, Tzuyu'


***

Mingyu selalu menyebalkan!
Itu yang selalu Tzuyu rasakan jika melihat wajah--sok polosnya Mingyu.

"Gyu.. Benar aku harus memilih satu? Tidak bisa menolak keduanya?"

Mingyu mendesah pelan sebelum menjawab pertanyaan Tzuyu.
"Tidak bisa! Harus pilih satu!"

Mingyu masih terus bersikukuh membelakangi tempat Tzuyu berada, dan jangan lupakan kedua tangannya yang terentang seperti sedang menunggu pelukan Tzuyu.

Harap-harap cemas, itu yang Mingyu rasakan. Matanya tertutup sembari menormalkan detak jantungnya yang bereaksi sangat berlebihan ketika membayangkan apa yang akan Tzuyu berikan nanti kepadanya.
Pelukan hangat dipunggungnya? Atau pelukan hangat didepan dadanya yang pertanda bahwa Tzuyu menolak perasaan Mingyu?

--

Cukup lama Tzuyu memikirkan ini, tapi pada akhirnya.. Ia mendapatkan jawaban apa yang pantas untuk ia berikan kepada Mingyu saat ini juga.

Grep!

Singkat, namun mampu membuat nafas Mingyu berhenti ditenggorokan. Matanya membelalak lucu dan tak lupa, bibir mungilnya ikut serta membentuk huruf O seperti bola matanya saat ini.

"Ubahlah sifat cerewetmu, karena kau sudah resmi menjadi kekasihku, Kim Mingyu"

Mingyu sesegera mungkin membalikkan badannya untuk melihat keadaan, namun kini yang Mingyu lihat hanya punggung Tzuyu yang semakin lama berjalan menjauhi tempatnya saat ini.
Apa benar Tzuyu menerima perasaan Mingyu?

Disisi Tzuyu, ia menyembunyikan rona dipipinya dengan ganti berjalan memunggungi Mingyu--yang ia yakini saat ini pasti sedang memperhatikannya sambil memasang wajah Dongo khas milik Mingyu.



~Finish ~

Fanfiction (Mingyu & Tzuyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang