deux

93 28 7
                                    

Note : First published on instagram (icerbung1d).

Add ke library kalian ya! Biar selalu update!

Aku keluar dari mobil dengan semangat. "Ayo cepatlah, Pa!"

Papa tersenyum lalu berusaha menyesuaikan langkahku. Yang kelewat cepat.

Sean mencoba menyapaku. Tapi, aku melambaikan tangan mengisyaratkan aku-sedang-buru-buru.

Suara musik country mulai mengisi telingaku. Aku menyapukan mataku mencari-cari sumber suara itu.

Aku sangat-sangat berharap itu adalah laki-laki bermata biru yang menawan itu.

Suara vocal nya mulai terdengar. Aku tersenyum miring ke arah panggung.

Dari kejauhan pun aku sadar. Itu bukan dia.

Laki-laki berjaket hitam itu bukanlah dia.

Astaga.

Apa aku sedang mencarinya?

"Sayang, disini kau rupanya."

Aku membalikkan badan ke arah sumber suara. Aku menatap kearahnya kesal. "Pa, ini tidak lucu."

"Sayang, lihat dia. Dia tampan dan suaranya bagus. Lihat rambut coklat panjangnya itu."

Aku mendengus kesal. "Pa, laki-laki bermata biru kemarin suaranya lebih bagus dari Tarzan itu."

"Namanya Harry. Bukan Tarzan, sayang."

"Aku tidak peduli, Pa. Tapi, ini sangat tidak adil."

"Oh sayang, lihatlah betapa ramainya cafe ini. Mereka semua menikmati permainan musik Harry."

Aku mengamati ke sekeliling. Ya, disini memang ramai.

Tapi, lihatlah mereka. Mereka bahkan tidak sekalipun melirik ke arah Tarzan itu.

Aku menatap ke arah Papa. "Tarzan itu tidak cukup membuat orang-orang disini tertarik, Pa. Aku kasian dengannya."

Aku berjalan ke meja lalu duduk di atas sebuah kursi.

Paulus datang dan tersenyum lebar ke arahku. "Syukurlah, Nona Derrich. Anda nampak segar."

Aku mengernyit. "Tidak sesegar yang kau lihat, Paulus."

Paulus tertawa renyah. "Jadi, Anda mau makan apa?"

Aku menggeleng. "Berikan aku minum. Aku tidak mood makan."

Paulus mengangguk paham lalu memanggil pelayan.

Aku menengadah ke arah Paulus. "Apa Papa mem-black list salah satu contestan kemarin?"

Paulus mendelik. "Saya tidak tahu. Keputusan pemenang ada di tangan Tuan Derrich."

Aku mendengus kesal. "Sial."

Aku mengamati ke arah Tarzan itu. Suaranya memang bagus.

Berat dan serak.

cafe singer : louis ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang