trois

79 24 1
                                    

Note : First published on instagram (icerbung1d).

Aku tahu laki-laki bermata biru yang menawan itu tak akan datang.

Tapi, anehnya saat ini dadaku masih saja berdetak kencang. Memohon agar dapat melihat kedua bola mata birunya di dalam cafe.

Sophie menarikku menuju ke cafe. Aku mengikutinya dan berlari kecil ke dalam.

Sean menangkap kedua mataku. "Hai."

Aku tersenyum ke arahnya. "Hai, Se."

"Jadi, sekarang lu sering mampir nih?"

Aku mengerlingkan mata. "Gue masuk dulu. Dah, Se."

Sophie mencengkeram tanganku erat. Dia menatap ke arahku memohon.

Aku berdecak paham. "Sean."

Sean mendekat dan menatap ke arahku lurus.

"Sean, ini Sophie, sahabatku. Sophie, ini Sean, satpam baru."

Sean berdeham tidak setuju. "Security."

Aku mengangguk. "Maksudku itu."

Sophie menjabat tangan Sean dengan kencang. Matanya berbinar ke arah Sean. Pipinya memerah.

Aku berdeham kecil. "Well, gue sama Sophie masuk dulu. Met kerja, Se."

Sean tersenyum lalu mengangkat topinya ke arah kami.

Sesampainya di meja, Sophie mencengkeram tanganku kencang. "Astaga, dia benar-benar hot."

Aku tergelak. "Yah, dia hanya lebih tua satu tahun dari kita. Aku suka rambut pirangnya."

Sophie menatapku kesal. "Maaf, Tuan Putri. Dia milikku mulai sekarang."

Aku tertawa kecil. "Terserah. Ambil saja."

Sophie bangkit dari tidurnya. "Jadi, apa pujaanmu ada disini?"

Aku menggeleng dengan cepat. Tidak perlu menge-check. Dia tidak akan mungkin kemari lagi.

"Apa itu bukan dia?"

Aku melihat ke arah yang Sophie tunjuk. "Bukan."

"Dia lumayan. Siapa namanya?"

"Harry. Dia pemenang contest dan sekarang bekerja disini."

"Aku suka rambut panjangnya. Kau tidak suka?"

"Sophie, hentikan. Dia sudah punya kekasih. Lihat gadis Asian itu?"

Sophie berdecak kesal. "Baiklah. Coret dia dari daftarmu."

"Sophie, dia bahkan tak masuk dalam daftarku."

Sophie tertawa renyah. "Kenapa kau begitu kesal dengannya?"

"Aku membencinya. Dia seharusnya tidak duduk di atas panggung itu."

Sophie mengangguk paham. Satu tangannya memberi kode seorang pelayan untuk datang.

"Aku lapar. Traktir aku, okay?"

cafe singer : louis ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang