The Birth of Naruko-chan

2.6K 139 22
                                    

Chapter 3

"EH?! Apa maksudmu Hinata?!" Naruto sepertinya sangat sangat terkejut mendengar permintaan Hinata barusan.

"I...iya aku mohon Naruto-kun! Ini permintaanku seumur hidup! Aku mohon!" pinta Hinata sekali lagi.

"Tunggu dulu kalian semua! Sebenarnya ada apa sih Hinata? Coba ceritakan padaku," kata Ino yang mulai tertarik alias penasaran tentang topik yang sedang dibicarakan.

"Be...begini ceritanya," Hinata mulai bercerita tentang kejadian 15 menit yang lalu

Flashback 15 menit yg lalu

"Hinata!" suara seorang lelaki terdengar memanggil nama Hinata dari luar kelas.

"Aah Neji Nii-san! Ada perlu apa sampai datang ke kelasku?"

"Aku dengar dari Kou-san kau tidak pulang semalam dan menginap di rumah temanmu, apa itu benar?" tanya Neji dengan pandangan menyelidik.

"Be...benar, memangnya ada apa nii-san?"

"Kudengar namanya Namikaze, apa temanmu Namikaze Naruto murid yang bermasalah itu? Berarti kau menginap di rumahnya semalam?"

"Te...tentu saja bukan Nii-san! Namikaze-san itu perempuan bukan laki-laki! Namanya saja Namikaze Naruko dan dia adalah adik sepupu Naruto-kun," dusta Hinata.

"Berarti kau semalaman dengan Naruto itu dan adiknya?! Itu sama saja Hinata!" suara Neji terdengar lebih keras.

"Ti...tidak! Na...Naruto-kun kan menginap di rumah Sasuke-kun semalaman jadi tidak mungkinkan aku bersamanya."

"Baiklah kalau begitu perkenalkan aku pada Namikaze-san, aku ingin berterimakasih karen telah membiarkanmu menginap di rumahnya dan mengusir kakaknya si Naruto yang mesum itu menjauh darimu. Nanti aku akan datang ke ruang klubmu sepulang sekolah dan tolong beritahu Namikaze-san."

"Ba...baik Neji Nii-san," ucap Hinata cemas.

"Kalau begitu sampai nanti Hinata," ucap Neji yang melangkah pergi meninggalkan Hinata yang kini siap pingsan.

Flashback off

"Ja...jadi begitulah ceritanya teman-teman, kumohon bantu aku," Hinata memohon dengan wajah yang memelas.

"Jadi Neji-senpai ternyata siscon, fakta ini harus dicatat," kata Ino sambil tersenyum dan mengeluarkan buku catatan bahan gosipnya.

"Mengerikan," ucap Hinata dan Naruto bersamaan.

"Ah sampai dimana kita teman-teman?" ujar Ino sambil menaruh kembali buku catatanya ke dalam tasnya.

"Kalau dia tahu Naruto-kun itu sebenarnya laki-laki maka dia tidak akan memperbolehkanku ikut klub ini lagi," ucap Hinata sambil terisak.

"Ta...tapi a..aku..."

"Masa kau membiarkan Hinata keluar dari klub ini Naruto!? Apa kau tidak punya rasa kasihan?! Dasar tak punya hati! Kejam! Lebih rendah dari kotoran! Sampah! Mati sana!" maki Ino beruntun.

"Tolonglah Naruto-kun! Kau hanya harapanku satu-satunya!" Hinata kembali memohon, kali ini dengan menundukkan kepalanya.

"Naruto!"

"Papa!" (Himeka kenapa kamu ikutan?) (-_-)

Menghadapi 3 jurus kitten eyes membuat Naruto tak berkutik akhirnya hatinya luluh dan sambil menahan tangis dia berkata, "Baiklah aku akan membantu...tapi apa kalian punya baju seragam yang sesuai ukuranku?"

"Aku punya berbagai model, tenang saja," sambar Ino.

"W...wig?"

"Aku punya berbagai macam warna dan jenis, tinggal pilih saja!"

Bokutachi No AkachanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang