Toori sugari no Kamen Rider da, Oboitoke!

858 54 3
                                    

"Tunggu Sakura! Jangan tinggalkan aku sendirian!" teriak Ino memenuhi ruang klub membuat Himeka dan Sai terheran-heran. Ino yang biasanya tenang dan sering menggoda teman-temannya terlihat panik seperti itu.

"Memangnya kenapa kalau berdua denganku? Maaf saja ya, tapi aku bukan tipe lelaki mesum seperti Naruto-kun asal kau tahu," ujar Sai memecah keheningan yang tercipta.

"Go-gomen! Aku tak bermaksud mengataimu seperti itu, aku hanya..."

"Hanya apa?" sela Sai tak sabar.

"Hanya belum pernah berbelanja sendirian," jawab Ino pelan.

"Hah?"

"Hah? Hah?" Himeka mengikuti Sai sambil memainkan puzzlenya.

"Ke-kenapa memandangku seperti itu?" tanya Ino tergagap.

"Aneh saja, bukannya kau selalu berbelanja keperluan klub? Kenapa harus takut?" Sai bertanya balik.

"Itu karena ada Hinata dan Sakura!" seru Ino.

"Lalu aku harus bagaimana sekarang?" Sai meletakkan kuasnya dan menghampiri Ino.

"Tentu saja harus ikut denganku membeli perlengkapan untuk Himeka! Mana mungkin aku membawanya sendirian kan?!"

"Heh? Jadi tugasku cuma jadi pengangkut barang?"

"Ya, bukan begitu juga sih, tapi bagaimana kalau ada orang jahat yang ingin menculik Himeka? Aku kan tidak bisa menghadapinya sendirian," sahut Ino tak mau kalah.

"Himeka tidak takut dengan penculik!" seru Himeka

"Jadi tolong Shimura-kun, antarkan aku! Onegai!" pinta Ino dengan wajah memelas.

"Onegai!" Himeka juga tak mau kalah.

"Apa boleh buat, ayo," jawab Sai malas-malasan.

B

okutachi no Akachan

Akhirnya setelah melakukan perjalanan dengan kereta selama hampir 30 menit mereka akhirnya sampai di pusat perbelanjaan terbesar di Konoha, Konoha Great Mall. Sebuah pusat perbelanjaan yang terdiri dari 5 lantai dan berisi hampir semua kebutuhan orang-orang di Konoha baik itu menengah ke bawah maupun ke atas.

"Wah besarnya! Rumah yang besar!" seru Himeka sambil melihat atap Konoha Great Mall yang luas dan dihiasi dengan lukisan langit biru dan tak lupa awan putihnya.

"Sepertinya Himeka senang sekali berada di sini," ujar Ino pada Sai yang terlihat agak kesal.

"Kenapa mukamu jadi seperti itu?"

"Kau tidak melihat aku sedang kesal, Himeka lebih menyukai lukisan itu daripada lukisanku. Dia bilang lukisanku seperti benang kusut, " gerutu Sai.

"Namanya juga anak kecil, kau ini ada-ada saja Shimura-kun," jawab Ino sambil tertawa.

"Yah aku kan hanya bercanda Yamanaka-san, untuk membuatmu tertawa. Habis mukamu dari tadi tegang sekali, persis seperti lukisan abstrak yang kulihat kemarin di pameran," Sai tersenyum sambil melontarkan candaanya.

"Dasar kau ini!"

"Onii-chan! Onee-chan! Cepat kemari!" teriak Himeka tak sabar.

"Ya! Kami akan segera datang Himeka-chan! Ayo ke sana Shimura-kun," Ino segera meraih lengan Sai dan membawanya menuju Himeka

Dan Sai hanya bisa mengikuti sambil berkata,"Ya, ya."

Bokutachi no Akachan

Ino yang terlalu bersemangat dalam berbelanja dengan Himeka terus saja menarik lengan Sai kesana kemari tanpa henti, sementara Sai hanya bisa pasrah diseret-seret seperti itu. Tanpa mereka sadari, beberapa pasang mata tertuju ke arah mereka, mengawasi tingkah laku mereka yang lucu.

Bokutachi No AkachanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang