Prolog

380 25 3
                                    

"Kak Pelangiiiii, ayooo kejar Rain! Kakak lama sekali kalau mengayuh sepeda!" Ucap Rain sambil memacu sepeda nya cepat, karena rintikan hujan telah jatuh menimpa bumi

"Iyaa dek! Jangan terlalu cepat nanti kamu bisa jatuh!" Teriak Pelangi yang tertinggal cukup jauh

"Aaaaaa" teriak Rain dan

BRAKK

Rain terjatuh dari sepeda, membuat siku beserta lututnya terluka dan mengalirkan darah segar

Pelangi pun segera melajukan sepeda nya dengan sedikit cepat dan menghampiri Rain

"Kakk, sakiit" lirih Rain

"Iyaa kakak tau dek! Ayoo kita berteduh dulu!" Ajak Pelangi namun Rain menggeleng

"Enggak kak, Rain mau hujan-hujanan, tapi lutut sama siku Rain sakiit" ucap Rain yang kini tengah menangis

"Loh kamu ga boleh nangis! Kamu udah mau masuk SMP loh!!" Ucap Pelangi dan menghapus air mata seorang gadis yang telah ia anggap sebagai adik kandung nya yang bernama
Clarissa Veraina Hermawan

Kemudian, dari kejauhan, terlihat seorang lelaki tampan yang nampak berlari ke arah mereka

"BANG RYAAAN!" Rain pun meneriaki lelaki tersebut

Merasa nama nya di panggil, Ryan yang memiliki nama lengkap Johannes Ryano Hermawan langsung berlari lebih cepat dan menghampiri adik semata wayang nya

"Adek gapapa? Kenapa lutut sama siku kamu berdarah?" Tanya Ryan

"Ini aku emhh..." Rain pun takut jika memberi tau abang nya

Akhirnya Ryan pun menggendong Rain dan sebelum itu ia berkata kepada Pelangi

"Tunggu disini! Aku akan kembali mengambil sepeda Rain!"
Pelangi pun mengangguk dan menatap punggung Ryan yang semakin lama semakin menghilang

"Hujan deres banget, aku neduh ga ya? Kalo iya ntar bang Ryan susah nyariin aku nya, ngga usah lah, paling juga cuma sebentar" gumam Pelangi

Ryan pun menggendong adiknya sambil sedikit berlari

"Dek kita neduh aja yuk? Hujan nya makin deres" ucap Ryan khawatir

"Enggak bang, nanti kalo neduh pasti bakal lama dan malah Rain masuk angin, agak cepet bang! Luka Rain sakit nih! Ntar kalo Rain sakit gimana? Besok kan hari pertama Rain masuk SMP" ucap Rain membuat Ryan tersenyum

"Ya udah abang sedikit lari ya! Kamu yang kenceng pegangan nya!" Ucap Ryan sedikit berteriak agar suaranya tak kalah dengan rintikan hujan

"Oke bang!"

Ryan pun sedikit berlari, sampai akhirnya mereka pun sampai di rumah

"Ya ampuun sayang, kamu kenapa nak? Kok lutut sama siku bisa luka kayak gini?" Tanya mama Rain yang bernama Larissa Veraina Abraham

"Gapapa kok ma! Cuma habis jatoh dari sepeda, hehe" ucap Rain membuat mama nya menggelengkan kepala

"Bang! Tolong ambilin kotak P3K ya! Mama mau bersihin lukanya Rain, abang mandi gih, badan nya basah semua" perintah Rissa dan dijawab anggukan oleh Ryan

Selesai membersihkan luka Rain, Rissa pun menyuruh Rain untuk mandi dan segera mempersiapkan peralatan untuk esok saat MOS

Rain pun melangkah menuju kamarnya dan segera mempersiapkan untuk besok, mulai dari seragam lengkap, atribut Mos dan lainnya

Rain dan Ryan memiliki kamar yang sama, hanya saja ranjang mereka terpisah, Rain yang meminta ranjang nya di pisah dengan alasan " bang Ryan tidur ga pernah diem, selimutnya selalu ditarik-tarik! Trus banyak tingkah juga, badan Rain pegel-pegel soalnya bang Ryan kebiasaan tidurnya ngigo berantem gitu, trus Rain yang ditendang!"

Tentang Hujan dan PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang