8

119 17 5
                                    

Taehyun memutuskan untuk merebahkan diri di kamar yang Wendy dulu tempati. Perasaannya campur aduk. Mulai dari rindu, cemas, takut, dan gelisah.

Kepalanya terus memikirkan Park Chanyeol. Lelaki itu awal dari semua masalah ini. Sampai saat ini ia masih mencari keberadaan Wendy.

Mungkin banyak yang tak mengerti apa hubungan antara Taehyun, wendy dan Chanyeol.

Kembali pada saat itu, dimana vampir turun ke desa. Sebenarnya tak ada alasan tertentu, hanya lapar. Para vampir kelaparan dan butuh darah segar.

Mereka pergi menuju desa, dengan ganasnya menghisap darah warga yang mereka jumpai.

Taehyun pun ada disana, kesempatan ini tak disia- siakannya. Ia mencari mangsa, kebetulan ia sangat lapar.

Hingga ia bertemu seorang wanita yang menggendong bayinya. Wajahnya terlihat ketakutan, manik matanya bergerak disertai peluh keringat di dahinya.

"Tolong! Jangan bunuh anakku." Ucapnya memohon sembari bersujud.

"Kau kira aku akan mendengarkanmu?" dengan mata jahat nya Taehyun mendekati wanita itu.

"Hisaplah darahku! Jangan anak ini."

"Jika kau mati anakmu tak kan ada yang merawat. Jadi lebih baik kalian mati bersama!" Taring Taehyun mulai keluar. . .

"Bawa dia, jaga dia. Dia dapat membunuh vampire. Itu takdirnya." Taehyun terdiam, ia mencoba mencerna apa yang wanita itu katakan.

"Bagaimana caranya? Kenapa dia bisa?"

"Ia ditakdirkan seperti itu. Lusa lalu ada vampire datang, tetapi ia tak menggigit lehernya. Hanya lengan saja. Dan mengatakan hal seperti itu." ucap wanita itu.

Taehyun tak percaya, tak masuk akal di otaknya.

"Kau bodoh?!!" Teriak Chanyeol yang tiba- tiba menggigit leher wanita itu. Dan bayi yang dibawanya.

"Jangan terlalu banyak mikir!"

Dengan cepat Taehyun menusukkan pisau ke jantung bayi itu. Pisau yang hanya dimiliki oleh Taehyun, ia berharap masih berfungsi.

"Kenapa kau menyelamatkannya??!" Teriak Chanyeol.

"Ia dapat membunuh vampire."

"Hah? Seharusnya biarkan dia mati saja!!"

"Tidak, aku akan merawatnya. Ia akan tertidur cukup lama karena pisau ini. Jika ia terus berada di lingkungan manusia, akan banyak yang tau ia dapat membunuh kita. Dengan adanya dia di tempatku, aku bisa memanfaatkannya."

"Kau gila?!" tanya Chanyeol tak percaya.

"Ia tak kan membunuhmu, jika ia sudah cukup dewasa. Aku akan memberinya padamu. Terserah mau kau apakan."

Dari situ- lah semua kerumitan ini. Taehyun tak berpikir bahwa ia akan jatuh cinta dengan wanita itu. Sama sekali tidak.

Chanyeol kini menagih janji itu. Bukan berniat untuk ingkar janji, tapi itu menyakitkan. Ditinggal oleh seseorang yang dicintai adalah hal yang menyakitkan, Taehyun tak ingin itu terjadi lagi. Seulgi adalah kesalahan, ia tak ingin Wendy menjadi kesalahan kedua nya.

Ia memikirkan berbagai banyak cara, tapi tak ada jalan keluar yang diinginkan.

Wendy POV

Malam ini aku duduk terdiam, menunggu di kamarnya. Hati berbunga- bunga karena Taehyun akan datang kesini.

Sudah beberapa bulan dia tidak meminta darahku. Senang sekaligus khawatir dibuatnya. Senang karena tak perlu merasakan kesakitan, khawatir jika terjadi sesuatu dengan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang